Cara Ampuh Mencegah Kutu Rambut pada Orang Dewasa

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 November 2019
Cara Ampuh Mencegah Kutu Rambut pada Orang DewasaCara Ampuh Mencegah Kutu Rambut pada Orang Dewasa

Halodoc, Jakarta – Penyebaran kutu paling cepat terjadi pada anak-anak, tetapi bukan tak mungkin orang dewasa juga bisa mendapatkan kutu. Bagaimana cara mencegah penyebaran kutu pada orang dewasa?

Jangan berbagi item yang menyentuh langsung kepala seperti sisir atau handuk, hindari aktivitas yang mengarah ke kontak langsung dengan kepala, serta jangan berbagi barang-barang pribadi lainnya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebaran kutu rambut, baca selengkapnya di sini!

Pengobatan Kutu

Tidak selalu mudah untuk mengetahui kapan kamu terkena kutu dan siapa yang menyebarkan kutu ke kepalamu. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, perlu waktu hingga enam minggu untuk tahu kalau kamu sedang terkena kutu rambut. 

Baca juga: Ini Bahaya Kutu Rambut yang Tidak Segera Dibasmi

Bagi mereka yang terkena kutu akan mengalami gejala seperti gatal. Untuk mencegah dan melakukan pengobatan terhadap kutu rambut, ada beberapa jenis pengobatan yang dilakukan yaitu: 

  1. Rosemary.
  2. Serai.
  3. Tea tree oil.
  4. Serai.
  5. Kayu putih.

Bahan-bahan ini bisa digunakan sebagai pengobatan natural yang dioleskan ke kepala, rambut, bahkan belakang leher supaya kutu kabur dan tidak balik lagi. Kalau kamu ingin tahu lebih detail mengenai cara ampuh mencegah kutu, tanyakan langsung ke Halodoc.

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Memahami Penyebaran Kutu

Kutu adalah serangga kecil yang sifatnya parasit dan menyebar melalui kontak pribadi, seperti berbagi barang personal. Anak-anak cenderung mengalami kutu rambut dikarenakan aktivitasnya dan pergaulan dalam permainan. 

Gejala yang paling umum dari semua jenis kutu adalah gatal. Gigitan kutu menyebabkan reaksi alergi yang menyebabkan perasaan gatal ini. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sensasi gatal biasanya tidak langsung dirasakan. 

Baca juga: Bumil Terkena Kutu Rambut, Ini Cara Aman Mengatasinya

Penting untuk tahu kalau selain rasa gatal yang hebat, kutu dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

  1. Perasaan menggelitik tentang sesuatu yang bergerak di kepala, rambut, atau tubuh.
  2. Luka yang timbul karena gatal-gatal.
  3. Sifat lekas marah, karena gatal yang tidak bisa diprediksi.
  4. Sulit tidur.
  5. Benjolan merah di kepala, leher, bahu, atau area kemaluan (kalau kutu bermigrasi ke area genital).
  6. Penampilan telur kutu, atau benda putih kecil di rambut.

Kutu kepala dapat menyebabkan kulit kepala gatal, tetapi demikian pula kondisi kulit lainnya, seperti ketombe, eksim, bahkan alergi terhadap sampo dan produk rambut lainnya. Karena itu, penting untuk mengetahui apakah kamu memang terkena kutu atau gangguan lain. 

Bagaimana caranya? Pertama, basahi rambut anak. Ini dapat memperlambat pergerakan kutu dan membuatnya lebih mudah dikenali. Gunakan sisir bergigi halus untuk memisahkan rambut, lalu periksa keberadaan kutu di area dengan penerangan bagus. 

Bisa jadi kamu tidak yakin apakah itu kotoran biasa atau memang telur kutu. Untuk tahu perbedaannya, kutu dan telur kutu seringkali sulit disisir, sedangkan kamu dapat dengan mudah menghilangkan kotoran.

Tadi sebelumnya juga sudah disinggung bagaimana tips mencegah dan mengobati kutu rambut. Untuk perawatan jangka panjang, kamu juga bisa menggunakan sampo tertentu. Sampo yang mengandung permethrin dan pyrethrin dapat membunuh kutu dan telur kutu dengan maksimal. 

Produk sampo ini direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun. Bisa jadi untuk kondisi yang parah, kamu perlu mencuci rambut dengan produk sampo secara rutin dan intens.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2019. Head Lice Prevention.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Head lice prevention: What works, what doesn't?

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan