Cara Cegah Penularan HIV dari Ibu Hamil ke Janin

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Agustus 2021
Cara Cegah Penularan HIV dari Ibu Hamil ke JaninCara Cegah Penularan HIV dari Ibu Hamil ke Janin

"Ibu hamil bisa menularkan virus HIV ke bayi. Karena itu, penting untuk mengatahui cara melindungi diri sendiri dan bayi. Salah satu caranya adalah dengan menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. Namun, pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi sebelum memutuskan untuk minum obat." 


Halodoc, Jakarta – Ibu hamil bisa menularkan HIV ke anak, salah satunya pada masa kehamilan. Ibu hamil yang terdiagnosis HIV bisa menularkan virus ke janin yang berada di dalam kandungan. Namun jangan khawatir, ibu hamil yang positif mengidap HIV masih bisa melahirkan bayi yang sehat. Penularan HIV pada janin selama masa kehamilan bisa dicegah dengan melakukan pengobatan. 

Human immunodeficiency virus alias HIV adalah sejenis virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menghancurkan sel CD4. Akibatnya, pengidap HIV akan semakin lemah dan rentan terserang berbagai penyakit. HIV juga dikenal sebagai penyakit menular. Bila HIV menyerang wanita di masa kehamilannya, maka wanita tersebut berpotensi menularkan virus pada bayi, baik pada masa kehamilan, persalinan, maupun pada saat menyusui. Namun, dengan menjalani pengobatan selama masa kehamilan, risiko penularan HIV pada janin bisa dikurangi hingga di bawah 1 persen. 

Baca juga: Jenis Persalinan untuk Ibu Hamil Pengidap HIV

Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Janin

Dokter kandungan biasanya akan memberikan berbagai jenis obat antivirus khusus, salah satunya adalah obat ART (antiretroviral) untuk menekan jumlah virus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan beberapa pedoman baru berikut tentang pengobatan ART bagi ibu hamil untuk mencegah penularan HIV pada janin:

  • Terapi antiretroviral (ART) dini diberikan untuk wanita hamil yang positif mengidap HIV dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah penularan HIV ke janin selama masa kehamilan dan menyusui.
  • Pemberian profilaksis ARV dalam jangka waktu yang lebih lama untuk ibu hamil yang positif mengidap HIV, tetapi memiliki sistem kekebalan tubuh yang relatif kuat, sehingga tidak membutuhkan ART untuk kesehatan mereka sendiri. Pengobatan ini juga akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke janin.

Pengobatan yang dilakukan sejak dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan, sehingga janin dapat terhindar dari penularan HIV. Itulah mengapa penting bagi ibu hamil untuk melakukan tes HIV, agar virus tersebut dapat terdeteksi lebih awal sehingga program pencegahan HIV pun bisa dilakukan secepatnya.  

Baca juga: Ibu Hamil Wajib Lakukan Pemeriksaan Darah, Kenapa?

Apakah Aman untuk Mengonsumsi Obat-obatan HIV Selama Masa Kehamilan?

Beberapa obat untuk HIV ternyata tidak cocok untuk dikonsumsi selama masa kehamilan, karena berisiko membahayakan janin. Jadi, bagi ibu hamil yang terinfeksi HIV, selalu tanyakan keamanan obat-obatan HIV pada dokter kandungan sebelum mengonsumsinya. Tanyakan juga kemungkinan perlunya obat tambahan untuk mencegah penularan HIV pada janin. Sustiva dan atripla adalah dua contoh jenis obat HIV yang terbukti dapat mengganggu perkembangan janin pada masa awal kehamilan.

Selain dengan cara diminum, ibu juga bisa mendapatkan pengobatan antiretroviral melalui infus. Segera setelah lahir, bayi dari ibu yang mengidap HIV akan diperiksa untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus HIV. Pemeriksaan ini dilakukan 48 jam setelah kelahiran. Tes akan dilakukan kembali 6–12 minggu kemudian. Selain itu, bayi yang sudah lahir pun juga akan diberikan obat-obatan selama sekitar 4 bulan. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan HIV di dalam tubuh.

Kombinasi pengobatan yang dijalani ibu hamil, pemberian obat pada bayi baru lahir, dan menghindari pemberian ASI adalah kunci dalam mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke janin.

Baca juga: Pengidap HIV Masih Boleh Menyusui, Ini Syaratnya

Ibu bisa membeli obat untuk mencegah penularan penyakit di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim ke rumah segera. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. New guidance on prevention of mother-to-child transmission of HIV and infant feeding in the context of HIV.
NHS. Diakses pada 2021. Can HIV be passed to an unborn baby in pregnancy or through breastfeeding?



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan