Cara Melindungi Anak dari Konflik Perceraian

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Februari 2021
Cara Melindungi Anak dari Konflik PerceraianCara Melindungi Anak dari Konflik Perceraian

Halodoc, Jakarta - Perceraian memang hal yang lumrah terjadi saat tidak cara lagi untuk mempertahankan janji sehidup-semati ini. Tentu, kejadian ini dapat menyebabkan dampak buruk pada anak. Orangtua yang bercerai dapat menyebabkan konsekuensi yang signifikan pada anak, seperti rasa marah, depresi, kecemasan, masalah sosial, hingga perubahan sikap dalam jangka panjang terkait pernikahan dan perceraian.

Meski begitu, ibu pasti ingin melindungi anak dari konflik perceraian yang terjadi. Memang tidak ada cara yang mudah untuk dilakukan, tetapi beberapa metode dapat dilakukan agar anak bisa mengerti keputusan kedua orangtuanya dan melanjutkan hidup seperti seharusnya. Untuk mengetahui beberapa cara yang dapat dilakukan, berikut pembahasan lebih lengkapnya!

Baca juga: Perlukah Lakukan Konseling Sebelum Perceraian?

Beberapa Cara Melindungi Anak dari Dampak Buruk Perceraian

Salah satu cara terbaik untuk menghindari konflik di masa depan adalah dengan membuat rencana pengasuhan yang disebut dengan "Parenting Plan". Hal ini dilakukan untuk menetapkan pembagian waktu dengan anak-anak. Memang tidak mudah untuk mengasuh anak bersama setelah perceraian. Hal yang harus diperhatikan adalah usia anak, segala kebutuhan terhadap perkembangannya, dan keterlibatan orangtua untuk mengasuh anak.

Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan waktu yang dihabiskan dengan anak agar dapat menjaga kedekatan bersama orangtuanya, meski sudah bercerai. Parenting Plan ini dapat mengidentifikasi kemungkinan masalah yang dapat terjadi dan menyelesaikannya dengan efektif. Dengan adanya perjanjian tertulis dan eksplisit, pencegahan konflik di masa depan dapat dicegah. Perubahan dalam perjanjian dapat dilakukan asal kedua pihak setuju.

Selain perjanjian, beberapa sikap juga mesti diambil agar anak lebih mengerti tentang perceraian dan alasan hal tersebut harus dilakukan. Nah, berikut ini beberapa sikap yang perlu dilakukan oleh kedua orangtua agar anak dapat beradaptasi terhadap kejadian perceraian ini:

1. Tidak Menyalahkan Satu Pihak

Salah satu cara untuk melindungi anak dari konflik perceraian adalah dengan tidak menyalahkan pihak lainnya saat menjelaskan tentang perpisahan antara ibu dan ayahnya. Memang beberapa keadaan dapat menyebabkan perceraian, alangkah lebih baik tidak dibicarakan pada anak. Setiap orangtua perlu membuat anaknya terus mencintai ayah dan ibunya tanpa syarat.

Apabila salah satu orangtua mulai menyalahkan pihak lainnya, kemungkinan besar anak akan merasa lebih marah dan kesal. Pastikan untuk selalu menggunakan bahasa yang netral dan tidak menghakimi. Cobalah untuk menggunakan kata-kata, seperti "berubah" atau "tidak sejalan". Pastikan untuk senetral mungkin agar tidak terjadi kerusakan hubungan satu sama lain.

Baca juga: Perceraian Tidak Selalu Membuat Anak Jadi Bermasalah

2. Kejujuran dan Transparansi

Pastikan untuk selalu jujur pada anak dan menggunakan kata-kata berpisah dan cerai. Jika tidak menggunakan kata-kata tersebut dan tidak menjabarkan artinya, anak dapat kebingungan dan cemas. Hal ini karena imajinasinya dapat lebih kuat daripada kebenaran yang ada. Rincian tentang perceraian dapat dijelaskan dengan menyesuaikan usia anak dan hanya jika diperlukan. Sebelum itu, berdiskusi dengan ahli medis mungkin diperlukan untuk menentukan langkah yang terbaik.

3. Pemilihan Bahasa yang Tepat

Pastikan untuk memilih bahasa yang tepat untuk melindungi anak dari konflik perceraian. Terkadang memang sulit bagi orang dewasa untuk menemukan kata yang tepat untuk menjelaskan tentang perceraian. Hal yang harus ditekankan adalah kesederhanaan, empati, dan validasi dalam percakapan yang ada. Bercerita adalah cara terbaik untuk mengetahui perasaan anak dan pertanyaan yang selama ini dipendamnya.

Itulah pembahasan terkait beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi anak dari konflik perceraian yang mungkin saja terjadi. Anak adalah buah hati yang harus terus dilindungi seumur hidup, meskipun sudah tidak satu rumah lagi. Jangan sampai kelak dirinya tidak menganggap memiliki orangtua.

Baca juga: Tak Hanya Mental, Perceraian Ganggu Hubungan Orangtua dan Anak

Ibu juga dapat bertanya pada psikolog dari Halodoc terkait cara mengambil sikap yang benar terhadap anak pasca perceraian. Dengan mendapatkan jawaban langsung dari ahli medis, tidak perlu lagi akan saran yang diberikan. Maka dari itu, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan!

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2021. Protecting Kids From Divorce Tug-Of-Wars: 10 Golden Rules.
Psychology Today. Diakses pada 2021. An Essential Tool to Protect Kids from Conflict During Divorce.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan