Cara Mencegah Terjadinya Penyakit Sapi Gila

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Agustus 2020
Cara Mencegah Terjadinya Penyakit Sapi GilaCara Mencegah Terjadinya Penyakit Sapi Gila

Halodoc, Jakarta – Pernah dengar penyakit sapi gila? Jenis penyakit ini menyerang organ otak. Seperti namanya, gangguan kesehatan yang satu ini bisa terjadi saat seseorang mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi. Dalam dunia medis, penyakit ini juga dikenal dengan istilah mad cow. Secara umum, penyakit sapi gila ditandai dengan gangguan emosi serta penurunan fungsi saraf secara bertahap. 

Pada awalnya, ada penyakit bernama bovine spongiform encephalopathy (BSE) yang menyerang sapi. Kemudian, penyakit ini bisa menular pada manusia yang mengonsumsi daging sapi tersebut. Saat terinfeksi BSE, sapi cenderung akan bersifat agresif dan sering mengamuk. Hal itu yang menjadi alasan penyakit ini dinamakan sapi gila. 

Baca juga: Apakah Penyakit Sapi Gila Menular?

Penybebab dan Cara Mencegah Sapi Gila

Setelah daging sapi yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh, ada risiko penularan penyakit yang akan terjadi. Pada manusia, penyakit sakit gila disebut sebagai variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Data Organisasi kesehatan dunia alias WHO mencatat ada beberapa negara yang memiliki tingkat penyakit sapi gila paling tinggi, di antaranya Inggris, Perancis, Irlandia, Spanyol, dan Amerika Serikat. 

Selain itu, penyakit sapi gila juga ditemukan di negara Belanda, Italia, Portugal, hingga Kanada. Beberapa negara Asia, seperti Jepang, Taiwan, dan Arab Saudi juga disebut memiliki kasus sapi gila. Seperti dikatakan sebelumnya, penyakit ini akan memengaruhi otak. Pada tahap awal, pengidap penyakit ini mungkin akan mengalami perubahan emosi dan perilaku. 

Setelah tertular sapi gila, seseorang biasanya akan mulai merasa cemas, depresi, hingga mengalami gangguan tidur. Semakin lama, kondisi ini akan menyebabkan gangguan sistem saraf. Kondisi ini akan memburuk secara bertahap dan mulai menunjukkan gejala-gejala, seperti tremor hingga gerakan otot yang tidak terkendali. 

Baca juga: Kenali Lebih Dekat Gejala Penyakit Sapi Gila

Penyakit sapi gila pada manusia juga bisa memicu gejala hilangnya koordinasi antar anggota tubuh serta demensia atau menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir. Saat kondisi menjadi semakin buruk, pengidap penyakit ini mungkin akan mulai mengalami kelumpuhan total serta tidak bisa berkomunikasi. 

Karena disebabkan oleh daging sapi yang sudah terinfeksi, maka cara pencegahan penyakit ini adalah dengan menghindari makan daging sapi dari negara yang memiliki banyak kasus sapi gila. Seseorang juga bisa tertular penyakit ini akibat menerima donor darah atau organ tubuh dari pengidap sapi gila. Penyakit ini juga bisa tertular saat terluka akibat penggunaan jarum atau peralatan medis yang sebelumnya dipakai oleh pengidap sapi gila tanpa disterilkan terlebih dahulu. 

Maka dari itu, selain menghindari konsumsi daging sapi yang terinfeksi, penyakit ini juga bisa dicegah dengan tidak menerima donor darah atau organ dari orang yang mengidap atau berisiko mengidap sapi gila. Risiko ini mungkin kecil dan jarang terjadi, sebab pemeriksaan tentu akan dilakukan sebelum prosedur donor dilakukan. Namun, kewaspadaan tetap perlu diutamakan. 

Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Penyakit Sapi Gila

Masih penasaran tentang penyakit sapi gila dan bagaimana cara ampuh untuk mencegahnya? Tanya dokter di Halodoc saja. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter tepercaya. Kamu juga bisa menyampaikan masalah kesehatan yang dialami hanya dalam satu aplikasi. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi 
CDC. Diakses pada 2020. Variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Risk for Travelers.
U.S. Food & Drug Administration. Diakses pada 2020. All About BSE (Mad Cow Disease).
Healthline. Diakses pada 2020. Creutzfeldt-Jakob Disease and Mad Cow Disease.
Web MD. Diakses pada 2020. The Basics of Mad Cow Disease.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan