Cara Mengatasi Anak yang Sering BAK di Malam Hari

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Mei 2020
Cara Mengatasi Anak yang Sering BAK di Malam HariCara Mengatasi Anak yang Sering BAK di Malam Hari

Halodoc, Jakarta - Si Kecil sering terbangun selama tidur malamnya hanya untuk buang air kecil? Jika iya, Si Kecil tengah mengalami nokturia, yang mengganggu waktu tubuh untuk beristirahat pada malam hari. Nokturia sendiri merupakan istilah medis yang digunakan untuk mendeskripsikan BAK yang terlalu sering di malam hari, sehingga membuat siklus tidur menjadi terganggu. Begini langkah mengatasi BAK pada anak!

Baca juga: Anak Sering Buang Air Kecil di Malam Hari, Ini Penyebabnya

  • Batasi Konsumsi Air Putih

Minum air putih sebelum tidur memang dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Namun jika terlalu banyak, air putih bisa jadi penyebab buang air kecil di malam hari. Langkah pertama dalam mengatasi BAK pada anak adalah dengan mengonsumsi 1-2 gelas beberapa jam sebelum tidur. Hal tersebut akan memberi jeda waktu bagi cairan untuk diproses dalam tubuh sebelum menuju kandung kemih.

Dengan mengonsumsi air putih secukupnya, maka hasrat Si Kecil untuk buang air kecil biasanya baru akan muncul setelah mereka bangun dari tidur, sehingga tidur malam menjadi lebih berkualitas.

  • Pakai Kaus Kaki

Memakai kaus kaki saat tidur bukan hanya mampu mengurangi suhu dingin saja, tapi juga mampu mengurangi tekanan pada pembuluh darah kaki. Saat Si Kecil berbaring atau tidur, gaya gravitasi akan membuat cairan tubuh bergerak turun dan menumpuk di bagian kaki. Akibatnya, tekanan di pembuluh darah kaki akan meningkat dan menyebabkan cairan diserap kembali ke aliran darah.

Saat banyak cairan yang diserap oleh pembuluh darah, maka semakin banyak pula jumlah urine yang akan dikeluarkan. Cara mengatasi BAK pada anak selanjutnya adalah dengan menggunakan kaus kaki yang agak ketat. Setelah bangun tidur, segera lepas kaus kaki agar aliran darah di kaki bisa kembali lancar.

  • Batasi Konsumsi Garam

Mengurangi asupan garam pada makanan dapat membantu menurunkan frekuensi BAK anak di malam hari. Bukan hanya itu, dengan mengurangi jumlah garam yang masuk ke dalam tubuh akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan berkualitas. Dengan begitu, Si Kecil akan terbangun dengan perasaan lebih senang dan segar di pagi hari.

Saat Si Kecil mengalami gejalanya, diskusikan segera dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya! Diskusikan juga saat ketiga langkah tersebut tidak berhasil saat diterapkan pada Si Kecil untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Anak Sering Buang Air Kecil, Apakah Berbahaya?

Kenali Lebih Jauh Tentang Nokturia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nocturnal polyuria atau yang lebih dikenal dengan nokturia merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan saat Si Kecil sering BAK di malam hari. Saat Si Kecil bangun lebih dari dua kali setiap malam untuk BAK, itu merupakan tanda dari nokturia. Apa saja penyebabnya?

  1. Terlalu banyak minum air putih. Minum banyak air putih memang bagus. Namun jika terlalu banyak, keinginan untuk buang air kecil akan meningkat.

  2. Faktor psikologis, seperti perasaan gelisah, tidak tenang, atau tidak nyaman.

  3. Sering menahan buang air kecil. Hal ini kerap kali dilakukan oleh Si Kecil yang sedang asik bermain. Padahal, urin yang tertahan mengandung banyak bakteri yang harus cepat dikeluarkan.

  4. Infeksi saluran kemih.

  5. Udara yang terlalu dingin.

  6. Konsumsi minuman bersoda.

  7. Kelelahan. Terlalu banyak bergerak akan menyebabkan kandung kemih bekerja lebih aktif.

  8. Mengkonsumsi cokelat. Beberapa senyawa dalam cokelat akan memberikan efek  iritasi pada kandung kemih.

Baca juga: Konsultasi Psikologi dapat Mengetahui Bakat Anak

Nokturia akan ditandai dengan produksi urine yang berlebihan, terlalu sering buang air kecil, serta ingin buang air kecil, tapi urine yang dikeluarkan sangat sedikit. Jika mengalami gejala yang telah disebutkan, jangan lupa untuk mendiskusikannya segera dengan dokter ya, bu! Jika tidak, anak akan rewel di kemudian hari karena jam tidurnya terganggu.

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. Putting an Overactive Bladder to Bed.

Men’s Health. Diakses pada 2020. 6 Ways to Stop Waking Up At Night to Pee.

Healthline. Diakses pada 2020. Overactive Bladder in Children: Causes, Diagnosis, and Treatment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan