Cara Mengenali Tanda Bipolar pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Maret 2021
Cara Mengenali Tanda Bipolar pada AnakCara Mengenali Tanda Bipolar pada Anak

Halodoc, Jakarta - Bipolar bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja. Gangguan mental yang satu ini juga dapat dialami oleh anak-anak. Jika tidak segera mendapat pertolongan, anak dengan bipolar dapat mengalami gangguan tumbuh kembang di kemudian hari. Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti bipolar pada anak. Namun, faktor keturunan dan kelainan struktur otak dapat memengaruhi munculnya gangguan mental yang satu ini. Berikut ini tanda bipolar pada anak.

Baca juga: Kepribadian Ganda dan Bipolar, Apa Perbedaannya?

Ibu, Ini yang Menjadi Tanda Bipolar pada Anak

Sama halnya dengan orang dewasa, tanda bipolar pada anak akan melalui dua fase, yaitu manik (riang) dan depresif (sedih). Berikut ini tanda saat anak mengalami fase manik:

  • Tampak sangat bahagia, dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan anak seusianya. Beberapa saat kemudian, ia menjadi sangat marah.
  • Berbicara dengan cepat dan tidak jelas. Ia juga cenderung suka mengganti topik pembicaraan.
  • Memiliki banyak tenaga dan jarang beristirahat. Jika tanda ini muncul, anak biasanya susah untuk tidur.
  • Berpikir tidak realistis, bahkan ia percaya jika memiliki kekuatan super, seperti bisa terbang.
  • Perilaku impulsif atau sembrono, seperti lompat dari ketinggian atau keluar dari mobil yang masih berjalan.
  • Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.

Selain fase manik, depresif menjadi tanda bipolar pada anak lainnya. Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

  • Mudah marah, cemas, dan khawatir secara berlebihan.
  • Tanpa sebab yang jelas, pengidap akan merasa sangat sedih dan putus asa.
  • Jarang sekali atau terlalu banyak tidur.
  • Merasa sakit di area tubuh tertentu, seperti kepala atau perut.
  • Malas melakukan aktivitas, atau tidak tertarik pada hal-hal yang sebelumnya sangat disukai.
  • Mengalami peningkatan nafsu makan, atau tidak ingin makan sama sekali.
  • Merasa diri sendiri tidak berharga.
  • Lebih banyak mengurung diri, dan menghindari interaksi dengan orang lain.
  • Merasa ingin bunuh diri, atau nekat melukai diri sendiri.

Di antara fase manik dan depresif, kondisi tersebut dikenal dengan masa peralihan. Nah, saat masa peralihan, anak biasanya akan berperilaku normal. Orangtua mungkin akan mengira jika Si Kecil mengalami mood swing, tetapi jika fase normal tersebut diikuti dengan perbedaan perilaku yang drastis, ibu perlu mencurigainya. Apalagi jika kondisi tersebut terjadi berulang kali.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh tentang Fakta Gangguan Bipolar

Langkah Penanganan yang Dilakukan

Langkah penanganan bipolar pada anak bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul. Sejauh ini, ada dua metode penanganan yang dilakukan, yaitu obat-obatan dan psikoterapi. Obat-obatan diberikan untuk menstabilkan suasana hati anak. 

Nah, ibu perlu memastikan anak mengonsumsi obatnya secara teratur. Sedangkan psikoterapi, bertujuan agar anak memahami kondisi diri sendiri, dengan emosi yang dialami. Psikoterapi dilakukan dengan mengajarkan anak teknik komunikasi saat gejala muncul. Penanganannya sendiri dilakukan dalam jangka panjang.

Baca juga: Inilah Mitos Seputar Bipolar yang Perlu Diketahui

Itulah pembahasan mengenai bipolar pada anak, serta bagaimana cara mengatasinya. Untuk membantu menjaga kesehatan fisik dan psikis anak, ibu bisa memberinya suplemen atau multivitamin tambahan yang direkomendasikan oleh dokter. Untuk membelinya, ibu dapat menggunakan fitur “beli obat” di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
NIH. Diakses pada 2021. Bipolar Disorder in Children and Teens.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Is bipolar disorder in children possible? Most of what I've read says bipolar disorder develops in adults.
Boston Children’s Hospital. Diakses pada 2021. Bipolar Disorder Symptoms & Causes.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan