Cara Menghitung Masa Subur yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 April 2017
Cara Menghitung Masa Subur yang Perlu DiketahuiCara Menghitung Masa Subur yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta Tahukah Anda jika pada sebagian besar wanita memiliki siklus haid yang tidak dapat diprediksi? Hal ini disampaikan oleh Lauren Streicher, M.D, seorang profesor kebidanan dan kandungan di Universitas Northwestern Feinberg, School of Medicine. Untuk itu, tidak sedikit wanita yang menggunakan aplikasi kesuburan untuk menghitung masa subur setiap bulan.

Aplikasi Tidak Akurat 
Namun dalam penelitian, diketahui bahwa aplikasi-aplikasi tersebut ternyata tidak bisa bekerja dengan baik. Jadi tentu saja akan sulit untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan pembuahan. Dalam studi yang dilakukan oleh rumah sakit New York-Presbyterian (Weill Comell Medical College) ditemukan bahwa hanya empat dari 53 aplikasi penghitung kesuburan yang dapat secara akurat menghitung masa subur yang paling tepat bagi wanita untuk melakukan pembuahan sehingga terjadi kehamilan.

Menurut Lauren, alasan mengapa aplikasi kesuburan ini tidak dapat menghitung masa subur secara akurat adalah karena tidak semua wanita memiliki siklus yang tepat 28 hari. “Apabila siklus wanita tepat seperti jam, maka aplikasi-aplikasi itu cukup akurat untuk menghitung masa subur Anda,” ungkap Lauren.

Cara Mengetahui Masa Subur 
Sebenarnya untuk mengetahui masa subur, seorang wanita dapat melakukan “penelitian” sendiri di rumah. Periksa apakah cairan serviks terlihat seperti putih telur mentah. Lihat apakah cairan tersebut dapat membentang sekitar 6,35 sentimeter diantara jari-jari tangan tanpa terputus. Jika ini terjadi maka dapat dikatakan, seseorang sedang dalam masa subur. Namun cara yang lebih praktis, disarankan oleh Lauren adalah dengan menggunakan alat tes masa subur yang tersedia di apotek.

Selain itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan tes darah oleh dokter untuk mengetahui kadar progesteron yang merupakan hormon reproduksi utama yang kadarnya naik saat seseorang berada pada masa subur. Tidak hanya cek darah, pemeriksaan oleh dokter dapat pula dilakukan dengan cara USG di pertengahan siklus untuk mengetahui ovulasi.

Cara Menghitung Masa Subur 
Nah, bagi Anda yang ingin melakukan penghitungan masa subur secara manual khususnya bagi yang memiliki siklus haid tidak teratur. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Untuk menghitung masa sibur bagi pemilik siklus tidak teratur menggunakan metode kalender Ogino Knaus. Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini:

  1. Mencatat tanggal haid selama 6 hingga 12 bulan terakhir.
  2. Setelah diketahui, kurangi 18 hari dari siklus haid tersingkat selama 6 bulan untuk menentukan awal masa subur.
  3. Selanjutnya, kurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan akhir masa subur.

Contoh:
Setelah dilakukan pencatatan siklus haid selama kurang lebih enam bulan, diketahui bahwa siklus terpanjang adalah 31 hari dan terpendek 26 hari. Maka: 31-11=20, 26-18=8

Jadi, perkiraan masa subur berlangsung pada hari kedelapan hingga hari ke-20.

Masa Subur vs Stres 
Bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan, mengetahui masa subur sangat penting untuk agar saat pembuahan, kehamilan dapat terjadi. Jika sudah mengetahui masa subur, Anda dapat membicarakan dengan pasangan untuk melakukan hubungan intim tanpa penggunaan alat kontrasepsi. Namun perlu diketahui bahwa kehamilan tidak hanya ditentukan oleh masa subur melainkan juga oleh kualitas sperma. Menurut Lauren, bagi Anda yang berniat hamil sebaiknya melakukan hubungan intim dalam waktu 24 jam setelah mengetahui masa subur. Setelah itu, rencanakan hubungan intim selama dua atau tiga hari berturut-turut untuk meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan.

Namun perlu diingat bahwa meskipun Anda sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya tidak terlalu fokus pada menghitung masa subur. Ini karena menurut ahli kesuburan Rumah Sakit Umum Massachusetts, Mary E. Sabatin, MD, Ph.D apabila seseorang terlalu fokus pada perhitungan masa subur yang tepat justru dapat membuat  stres.

Agar terjadi kehamilan, ia menyarankan untuk melakukan hubungan intim dua hingga tiga kali seminggu dimulai di hari ke sembilan siklus haid. Pada masa ini, seseorang yang melakukan hubungan intim akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk hamil. Yang perlu Anda perhatikan adalah apabila Anda sudah melakukan hubungan intim selama satu tahun di masa subur dan berusia di bawah 35 tahun. Jika Anda belum mengalami kehamilan maka sebaiknya segera hubungi dokter karena ada kemungkinan Anda mengalami masalah kesehatan.

Jadi, kalau Anda memerlukan saran dari dokter kandungan atau obgyn untuk masalah kesehatan Anda, tak usah ragu untuk menggunakan fitur Contact Doctor dengan pilihan Chat, Call, dan Video Call dari aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan