Cara Mengobati Gejala yang Timbul dari Hepatitis B

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Juni 2022

“Selayaknya jenis hepatitis lainnya, hepatitis B juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis. Maka dari itu, penanganannya gejalanya akan berbeda, tergantung dari tipenya.”

Cara Mengobati Gejala yang Timbul dari Hepatitis BCara Mengobati Gejala yang Timbul dari Hepatitis B

Halodoc, Jakarta – Setiap organ tubuh manusia memiliki fungsi yang sama pentingnya bagi tubuh. Adanya masalah, sekecil apa pun, dapat memicu gangguan yang serius. Seperti halnya hati, ketika terserang virus hepatitis B, akan ada banyak masalah yang membuat fungsi tubuh terganggu. Sayangnya, hepatitis B merupakan jenis penyakit hepatitis yang sulit dikenali. 

Sebab, gejalanya terkadang tidak langsung terasa, bahkan bisa tidak muncul sama sekali. Kondisi ini menyebabkan orang-orang yang mengidap penyakit hepatitis B tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi virus tersebut. Nah, ketika gejalanya muncul, tentunya kondisi ini perlu segera ditangani. 

Tujuannya agar risiko komplikasi dapat dihindari dan proses kesembuhan dapat berjalan lebih optimal. Lantas, apa saja cara yang dapat dilakukan guna mengobati gejala yang ditimbulkan hepatitis B? Yuk, simak informasinya di sini! 

Cara Mengobati Gejala yang Ditimbulkan Hepatitis B

Terdapat beberapa gejala yang biasanya dapat muncul dari hepatitis B. Misalnya seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, atau penurunan berat badan. Bisa juga muncul gejala yang mirip dengan ketika kamu pilek, termasuk sakit kepala, tubuh lelah, dan nyeri pada seluruh tubuh. 

Salah satu gejala khas dari penyakit hepatitis B adalah sakit kuning. Kamu bisa melihatnya pada warna kulit dan warna pada bagian putih mata. Jika sudah merasakan beberapa gejala tersebut, maka penanganan perlu segera dilakukan guna menghindari risiko komplikasi. 

Namun, selayaknya jenis hepatitis lainnya, hepatitis B juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis. Maka dari itu, penanganannya gejalanya akan berbeda, tergantung dari tipenya, yaitu: 

1. Pengobatan untuk Infeksi Hepatitis B Akut

Infeksi hepatitis B akut biasanya tidak berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya. Maka dari itu, pengidap hepatitis B akut biasanya tidak memerlukan pengobatan. Sebagai gantinya, dokter mungkin akan merekomendasikan istirahat, nutrisi yang tepat, dan meningkatkan asupan cairan saat tubuh melawan infeksi. Meski begitu, pada kasus yang parah, pemberian obat antivirus atau rawat inap juga diperlukan untuk mencegah komplikasi.

2. Cara Pengobatan Infeksi Hepatitis B Kronis

Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan infeksi hepatitis B kronis memerlukan pengobatan selama sisa hidup mereka. Perawatan membantu mengurangi risiko penyakit hati dan mencegah penularan infeksi kepada orang lain. Perawatan untuk hepatitis B kronis mungkin termasuk:

  • Obat antivirus. Beberapa obat antivirus – termasuk entecavir (Baraclude), tenofovir (Viread), lamivudine (Epivir), adefovir (Hepsera) dan telbivudine (Tyzeka). 
  • Injeksi interferon. Interferon alfa-2b (Intron A) adalah versi zat buatan manusia yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan infeksi. Interferon tidak boleh digunakan selama kehamilan. Efek samping mungkin termasuk mual, muntah, kesulitan bernapas dan depresi.
  • Transplantasi hati. Jika hati telah rusak parah, transplantasi hati dapat menjadi pilihan. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengangkat hati yang telah rusak lalu digantikan dengan hati yang sehat. 

Pencegahan Penularan Hepatitis B

Hingga saat ini, pencegahan terbaik untuk penularan hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi. Selain vaksinasi, ada beberapa cara pencegahan lain yang juga dapat dilakukan, yaitu: 

  • Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air setelah kemungkinan terpapar darah.
  • Gunakan kondom ketika berhubungan intim dan tidak berganti-ganti pasangan seksual. 
  • Hindari kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh. 
  • Tutupi semua luka dengan hati-hati. 
  • Hindari penggunaan benda tajam secara bergantian. Misalnya seperti pisau cukur, gunting kuku, sikat gigi, dan anting-anting atau cincin tubuh. 
  • Buang pembalut dan tampon ke dalam kantong plastik. 
  • Hindari obat-obatan terlarang jalanan (suntikan, menghirup, mendengus, atau meletuskan pil). 
  • Pastikan jarum steril baru digunakan untuk tindik telinga atau badan, tato, dan akupunktur. 

Itulah beberapa cara mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh hepatitis B. Sangatlah penting bagi pengidap hepatitis B untuk segera mendapatkan penanganan. Tujuannya tentu saja agar risiko komplikasi dapat dihindari. 

Jika kamu merasakan beberapa gejala hepatitis B, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter pilihanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. Hepatitis B. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Hepatitis B.
World Health Organization. Diakses pada 2022. Hepatitis B. 
Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2022. Prevention Tips for Hepatitis B. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan