Cara Menyikapi Pubertas Dini yang Terjadi pada Anak Perempuan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 November 2022

“Dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan lebih cenderung mengalami pubertas dini. Penting bagi orang tua untuk mendampingi anak dan menyikapinya dengan tepat, yaitu dengan memberikan penjelasan dan dukungan.”

Cara Menyikapi Pubertas Dini yang Terjadi pada Anak PerempuanCara Menyikapi Pubertas Dini yang Terjadi pada Anak Perempuan

Halodoc, Jakarta – Setiap anak akan melalui masa pubertas sebagai tanda pendewasaan. Anak laki-laki rata-rata akan mengalami masa pendewasaan tersebut pada usia 12 tahun, sedangkan anak perempuan rata-rata akan mengalaminya pada usia 10 tahun. 

Namun, pada beberapa anak, masa pubertas bisa terjadi lebih dini, terutama pada anak perempuan. Mereka bisa mengalami perubahan fisik, seperti menstruasi sebelum usia 8 tahun. Hal ini tentu bisa membuat anak bingung atau tidak nyaman, karena pendewasaan fisik yang lebih awal sering kali tidak diimbangi oleh pendewasaan emosional. 

Oleh karena itu, orang tua perlu tahu beberapa cara mendampingi anak perempuan yang mengalami pubertas dini agar bisa merasa nyaman melewati masa tersebut.

Cara Mendampingi Anak Perempuan yang Alami Pubertas Dini

Pubertas pada anak perempuan mengikuti urutan. Mulai dari awal perkembangan payudara hingga saat mereka mendapatkan menstruasi pertama, proses tersebut memakan waktu sekitar dua tahun. 

Namun, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa selama 40 tahun terakhir, tanda pertama pubertas untuk anak perempuan datang lebih awal dengan rata-rata tiga bulan per dekade. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, sekitar 5,2 persen anak perempuan di 17 provinsi Indonesia sudah mengalami menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun.

Nah, bila anak perempuan ibu mengalami pubertas dini, tidak perlu khawatir. Berikut adalah beberapa cara ibu bisa mendampinginya:

1. Mulailah membahas pubertas sejak dini

Penting bagi orang tua untuk mengajari anak perempuan mengenai pubertas sebelum tubuh mereka mulai berubah. Jangan menunggu sampai anak sudah mengalaminya. Ibu bisa memulai pembahasan mengenai pubertas pada usia tujuh tahun. 

Orang tua juga perlu mengajarkan kata-kata yang benar untuk bagian tubuh. Misalnya, sebutlah kata “vagina” untuk vagina. Jelaskan juga pada anak apa saja yang akan terjadi pada tubuh mereka saat mengalami masa pubertas.  

2. Menormalkan pubertas dan menstruasi

Jelaskan pada anak perempuan ibu bahwa apa yang ia alami pada masa pubertas adalah hal normal, dan semua perempuan akan mengalaminya saat beranjak dewasa. Pada awalnya, anak mungkin akan merasa malu atau aneh membicarakan mengenai menstruasi dan tanda-tanda pubertasnya, tapi yakinkanlah ia bahwa itu adalah hal yang normal.

3. Hormati penolakannya

Bila anak merasa tidak nyaman ketika payudaranya mulai membesar atau ia mulai mengenakan pakaian longgar untuk menyembunyikan tubuhnya, hal itu bisa menjadi tanda bahwa ia belum bisa menerima perubahan yang dialaminya. Tidak perlu memaksanya untuk bisa segera beradaptasi. Sebaliknya, ibu bisa memberikannya berbagai sumber, seperti buku atau video yang membahas mengenai pubertas dini pada anak perempuan. 

Dengan membaca atau melihat video mengenai pubertas pada anak perempuan, anak perempuan ibu bisa belajar dan mendapatkan informasi mengenai hal tersebut dan secara perlahan membantu ia untuk menerima perubahan pada tubuhnya.

4. Beri perlengkapan yang dibutuhkan anak

Saat anak mengalami menstruasi pertamanya, ibu bisa memberi tahu mengenai berbagai pilihan wadah penampung menstruasi yang bisa digunakan, seperti pembalut, tampon, menstrual cup, dan lain-lain. Sediakanlah itu dan ajari juga anak cara menggunakannya. Sedangkan untuk perubahan pada bentuk payudaranya yang membesar, ibu bisa membelikan miniset hingga bra yang sesuai untuk menopang payudara anak.

5. Meningkatkan rasa percaya diri anak

Agar anak bisa memiliki gambaran tubuh yang positif dan juga lebih percaya diri, orang tua perlu menyikapi perubahan yang terjadi pada diri anak secara positif. Misalnya, hindari membuat komentar tentang penampilan anak. Sebaliknya, orangtua bisa memberikan pujian untuk prestasi anak di sekolah atau olahraga. Dukung juga minat anak di masa pra remaja.

6. Antisipasi masalah

Persiapkan anak perempuan ibu untuk menghadapi kemungkinan suasana hati yang intens dan berubah-ubah. Bantu ia menemukan cara untuk mengatasinya. Jaga komunikasi tetap terbuka dengan anak, sehingga ia merasa nyaman untuk bercerita pada ibu ketika ia mendapatkan ejekan atau rayuan seksual dari teman lawan jenis. Dengan demikian, ibu pun bisa membantu menghadapinya dengan cara yang tepat.

Itulah beberapa cara menyikapi pubertas dini pada anak perempuan. Ibu juga bisa cek berbagai macam obat dan vitamin yang dibutuhkan anak perempuan ibu melalui aplikasi Halodoc lho. Tidak perlu repot-repot, cukup order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. 

Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Today’s Parent. Diakses pada 2022. How to help your daughter when puberty starts early.
Kids’ Health. Diakses pada 2022. Precocious Puberty.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Diakses pada 2022. Konsumsi Junk Food dan Pubertas Dini

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan