Cara Menyimpan ASI yang Benar

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 November 2017
Cara Menyimpan ASI yang BenarCara Menyimpan ASI yang Benar

Halodoc, Jakarta – Menyimpan ASI perlu dilakukan secara benar agar ASI yang sudah dipompa tidak rusak dan aman untuk dikonsumsi bayi. Dengan demikian, ibu yang harus kembali bekerja setelah melahirkan tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Cari tahu cara-cara yang benar menyimpan ASI di sini.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu dalam menyimpan ASI, mulai dari tempat penyimpanan, kebersihan, waktu yang tepat, dan cara menyimpannya.

Tempat Penyimpanan ASI

Ibu dapat memilih dari berbagai jenis tempat menyimpan ASI yang cukup aman berikut: botol beling, botol ontain dengan label bebas bahan berbahaya, atau ada juga kemasan berbahan plastik khusus untuk menyimpan ASI. Tapi hindari menyimpan ASI dalam kemasan botol biasa atau plastik yang biasa digunakan untuk keperluan umum.

Kebersihan Tempat Penyimpanan

Membersihkan tempat ASI juga sangat penting untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri ke tubuh bayi. Bakteri berbahaya bisa berkembang cepat di dalam susu, sedangkan bayi yang berusia di bawah satu tahun masih belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal. Jadi, upaya mensterilisasi tempat penyimpanan ASI dapat mencegah bayi terkena penyakit. Berikut yang perlu ibu lakukan dalam menjaga kebersihan tempat penyimpanan ASI:

  • Cuci tempat penyimpanan ASI dengan air hangat dan sabun khusus yang aman untuk bayi.
  • Lalu rebus tempat ASI yang sudah dicuci bersih dalam air mendidih selama 5-10 menit untuk membuatnya benar-benar steril. Kini, juga sudah ada alat sterilisasi elektrik yang lebih praktis digunakan.
  • Perhatikan daya tahan kemasan terhadap panas. Hindari merebus tempat berbahan plastik, karena hanya plastik yang berlabel BPA-free yang aman jika terkena panas. Hati-hati juga ketika melakukan sterilisasi pada botol kaca, karena mudah pecah.

Cara Menyimpan ASI

Menyimpan ASI tidak boleh sembarangan, karena dapat membuat ASI rusak dan berbahaya jika diminum bayi. Selain itu, kesterilan susu juga sudah harus dijaga mulai dari membersihkan tangan saat memerah susu, hingga ketika menyimpannya dalam wadah. Berikut adalah cara menyimpan ASI yang perlu ibu perhatikan:

  • Segera masukkan ASI ke dalam lemari pendingin dalam waktu kurang dari satu jam setelah dipompa dari payudara. Jangan isi botol atau kemasan plastik sampai penuh karena ASI cenderung mengembang dalam keadaan beku.
  • Tempelkan label yang sudah ditulisi tanggal dan jam penyimpanan pada setiap wadah agar ibu mudah mengingat waktu penyimpanan. Dahulukan memberi ASI yang sudah lebih dulu disimpan kepada bayi.
  • Sebaiknya simpan susu dalam jumlah yang sedikit-sedikit dalam beberapa wadah, karena susu yang tidak habis tidak baik jika disimpan kembali.
  • Jangan mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan sebelumnya.
  • Jika menyimpan ASI dalam kemasan plastik, sebaiknya dimasukkan lagi ke dalam kotak kontainer, karena kemasan plastic mudah bocor.

Waktu Penyimpanan

Ibu dapat mengatur penyimpanan ASI berdasarkan kapan ASI tersebut akan diberikan kepada bayi. ASI yang ingin diberikan besok hari, sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin yang tidak sampai membuatnya beku. Kuncinya suhu tempat penyimpanan memengaruhi berapa lama ASI dapat bertahan. Berikut panduannya:

  • Jika disimpan pada suhu ruangan sekitar 25 derajat celcius, ASI dapat bertahan hingga 6-8 jam.
  • Jika disimpan di dalam kotak pendingin yang ditambahkan kantung es, ASI dapat bertahan hingga 24 jam.
  • Jika disimpan di dalam kulkas bersuhu 4 derajat celcius, ASI dapat bertahan maksimal 5 hari.
  • Jika ASI dibekukan dalam freezer bersuhu -15oC, ASI dapat bertahan hingga 2 minggu.

Ibu perlu tahu bahwa semakin lama ASI pompa disimpan, baik dengan cara didinginkan atau dibekukan, maka kandungan vitamin C dalam ASI akan hilang. Tapi ASI perah yang sudah dibekukan tetap bergizi lebih baik dibanding susu formula.

Mengetahui cara menyimpan ASI yang baik dapat membantu ibu yang harus bekerja untuk tetap dapat memberikan asupan nutrisi terbaik untuk Si Kecil. Ibu juga bisa berdiskusi tentang cara menyimpan ASI lebih lanjut kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Ibu dapat membeli produk kesehatan dan vitamin di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan