Cara Menyimpan ASI yang Tepat Saat Traveling

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 September 2019
Cara Menyimpan ASI yang Tepat Saat TravelingCara Menyimpan ASI yang Tepat Saat Traveling

Halodoc, Jakarta - Makanan yang paling untuk pertumbuhan bayi terutama selama 6 bulan kehidupannya adalah air susu ibu (ASI). Seorang ibu dapat menyusui anaknya secara langsung atau telah diperah sebelumnya. ASI perah harus disimpan di lemari pendingin agar tidak cepat basi. Lalu, bagaimana menyimpan ASI yang tepat saat sedang melakukan traveling?

Hal tersebut masih menjadi permasalahan bagi sebagian ibu yang harus membawa ASI perah (ASIP) ketika bepergian. ASIP harus disimpan di dalam tempat yang sejuk, sedangkan keadaan saat traveling tidak dapat diprediksi. Namun, tidak perlu khawatir karena dengan persiapan yang tepat maka ASI tetap dapat dikonsumsi bayi. Ini ulasannya.

Baca juga: Berapa Lama Stok ASI Bertahan Saat Liburan?

Beberapa Cara Menyimpan ASI saat Traveling

Bepergian ketika kamu telah memiliki bayi merupakan hal yang baru untuk beberapa orang. Kamu pasti khawatir tentang cara untuk menyimpan ASI yang telah diperah agar tetap dapat diminum. Selain itu, kamu harus memompa di perjalanan agar produksi susu tetap lancar.

Kamu harus menyiapkan banyak perlengkapan agar tetap memastikan anak tidak kekurangan asupan ASI. Hal ini dapat membuat anak ibu tidak rewel di perjalanan agar traveling menjadi lebih nyaman. Untuk itu, kamu harus tahu cara untuk menyimpan ASI saat traveling. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Sesuaikan Waktu Perah dengan Jadwal Menyusui

Salah satu cara untuk menyimpan ASI saat traveling adalah menyesuaikan waktu kamu memerah susu dengan frekuensi bayi untuk minum. Hal ini untuk menghindari susu yang terbuang karena terlalu lama disimpan pada suhu ruangan. Jika bayi kamu minum tiap dua jam, maka kamu harus memompa setengah jam sebelum jadwal menyusui. Ingat, ASI perah hanya bertahan kira-kira 6 jam lamanya jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius dan bukan di dalam kulkas atau ditambahkan kantong es.

Baca juga: Supaya Sehat dan Aman, Begini Cara Menyimpan ASI yang Benar

  1. Membawa Cooler Bag dan Ice Gel

Ibu wajib membawa cooler bag dan ice gel untuk menyimpan ASI yang sudah diperah. Hal ini untuk memastikan ASIP yang dikeluarkan tidak cepat basi. Kamu bisa menjaga air susu tersebut dapat bertahan kurang lebih 24 jam. Setelah sampai di tempat tujuan, pastikan kamu memasukkan ASI tersebut ke dalam kulkas agar lebih awet lagi.

Selain itu, jika kamu mempunyai pertanyaan terkait cara menyimpan ASI saat traveling dengan ahlinya, dokter dari Halodoc dapat membantu kamu untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc ke smartphone kamu melalui Apps Store atau Play Store.

  1. Bawa Pompa ASI Elektrik

Ada trik yang bisa kamu lakukan agar tidak kelelahan memompa ASI saat traveling, yaitu memakai pompa ASI elektrik untuk memudahkan perjalanan. Pompa ASI elektrik juga menghemat waktu karena sedotan dari alat tersebut lebih efektif dibandingkan dengan yang manual. Walau begitu, jika kamu bepergian dengan pesawat, pastikan apabila diperbolehkan membawa alat tersebut.

Baca juga: Cara Menyimpan ASI yang Benar

  1. Segera Simpan ASI

Kamu harus segera menyimpan susu tersebut saat sampai di tujuan. Sebelum itu, kamu harus memastikan apabila terdapat kulkas di tempat yang kamu tuju. Jika kamu tinggal di hotel atau penginapan, tanyakan sebelumnya apakah terdapat kulkas yang dapat digunakan. Pastikan untuk menyegel ASI tersebut dalam satu tempat dan beri label jam dan tanggal saat dipompa.

Itulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menyimpan ASI saat traveling sehingga memastikan susu yang keluar tidak terbuang secara percuma. Hal ini dapat membuat anak ibu tetap sehat dan tidak rewel saat di perjalanan. Saat ibu sudah pernah melakukannya sekali, maka ibu akan terbiasa dan tidak kerepotan lagi saat traveling, ya.

Referensi:
Working Mother.Diakses pada 2019.How to Travel With Breastmilk
Exclusive Pumping.Diakses pada 2019.A Guide to Traveling with Breast Milk

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan