Cara Merawat Tali Pusar Bayi agar Jauh dari Infeksi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Oktober 2019
Cara Merawat Tali Pusar Bayi agar Jauh dari InfeksiCara Merawat Tali Pusar Bayi agar Jauh dari Infeksi

Halodoc, Jakarta - Tali pusar bayi yang baru lahir biasanya akan dipotong setelah bayi dilahirkan. Setelah dipotong, kebersihan tali pusar bayi harus selalu terjaga agar terhindar dari infeksi. Tali pusar sendiri berfungsi sebagai penyalur asupan makanan dan oksigen dari ibu. Setelah lahir, tali ini akan dipotong karena tidak lagi dibutuhkan.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari Bayi

Pemotongan tali pusar bayi dilakukan dengan meninggalkan sisa sepanjang 2-3 sentimeter yang melekat pada pusar bayi. Biasanya, sisa tali pusar ini akan mengering secara bertahap, dan copot dengan sendirinya setelah dua minggu. Setelah tali pusar ini copot, kulit di sekitar pusar harus tetap kering dan terjaga kebersihannya guna mencegah infeksi.

Selain dapat mencegah infeksi, kondisi kulit yang kering dan bersih akan membantu Si Kecil sembuh lebih cepat. Untuk mencegah terjadinya infeksi, ibu dapat melakukan serangkaian langkah berikut:

  • Pastikan Tangan Ibu Bersih dari Kotoran

Sebelum membersihkan tali pusar, ibu diwajibkan untuk membersihkan tangan terlebih dulu dengan sabun antiseptik dan air yang mengalir. Hal ini dilakukan untuk menghindari kuman pada tangan agar tidak masuk ke dalam tubuh bayi dan melalui luka yang terdapat di tali pusar.

  • Jaga Kebersihan Tali Pusar dengan Baik

Tali pusar bayi sangatlah sensitif. Oleh karena itu, ibu harus menjaga tali pusar bayi dengan baik. Jika saat memandikan Si Kecil tali pusar tidak sengaja terkena air, segera keringkan dengan kain lembut atau cotton bud. Sebaiknya ibu tidak menggunakan sabun antiseptik, karena akan membuat tali pusar bayi kering lebih lama.

Baca juga: Tidak Nyeri pada Bayi, Hernia Umbilikalis Sebabkan Nyeri pada Orang Dewasa

  • Jaga Tali Pusar Agar Tetap Kering

Sebaiknya, tali pusar tidak dibungkus dengan apapun agar cepat kering. Hal ini juga bertujuan agar udara dapat masuk, sehingga tali pusar dapat mengering dan copot dengan sendirinya. Selain itu, jangan memakaikan baju-baju ketat pada bayi, karena dapat menggesek-gesek tali pusar yang belum kering.

  • Gunakan Spons untuk Membilas Bayi

Ibu sebaiknya lebih berhati-hati ketika memandikan Si Kecil dengan tali pusar yang belum putus. Jangan biarkan tali pusarnya basah terkena air. Dalam hal ini, ibu dapat memandikannya dengan menggunakan waslap atau spons yang telah dimasukkan ke dalam air hangat untuk membasuh badan Si Kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga tali pusar bayi agar tetap kering.

  • Rutin Mengganti Kain Kasa

Saat tali pusar bayi dalam keadaan lembap, jangan terlalu lama memasangkan kain kasa. Pasalnya, kain kasa yang lembap akan menyebabkan tali pusar terinfeksi. Jangan membersihkan tali pusar bayi dengan kapas, karena bisa saja serabut-serabut pada kapas menempel pada pusar bayi dan akan sulit dibersihkan.

  • Jangan Menarik Paksa

Biarkan tali pusar bayi lepas dengan sendirinya dan jangan mencoba untuk menarik tali pusarnya. Jika tali pusar belum kering dan ibu memaksa untuk menariknya, Si Kecil akan merasa kesakitan dan menangis.

Baca juga: Inilah yang Dimaksud dengan Bayi Lahir Mati atau Still Birth

Jangan memberikan Si Kecil minyak, bedak, atau salep di sekitar tali pusar bayi untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi. Dalam hal ini, ibu dapat bertanya langsung pada dokter ahli di aplikasi Halodoc tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jika ibu memberikan sesuatu tanpa saran dokter, hal buruk seperti infeksi dan pendarahan bisa saja terjadi.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What to Know About Your Baby's Umbilical Cord.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Umbilical cord care: Do's and don'ts for parents.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan