Cara Meringankan Gejala OCD dalam Masa Kehamilan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 September 2020
Cara Meringankan Gejala OCD dalam Masa KehamilanCara Meringankan Gejala OCD dalam Masa Kehamilan

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah OCD atau gangguan obsesif-kompulsif? Kondisi ini merupakan gangguan mental yang membuat pengidapnya selalu memikirkan hal-hal buruk berulang kali dan cenderung melakukan tindakan pencegahan yang berlebihan menurut orang lain. Ternyata, kondisi ini juga rentan menyerang ibu hamil, lho!

Ketika hamil, ibu hamil rentan mengalami OCD seperti adanya keinginan atau obsesi untuk selalu melakukan kegiatan bersih-bersih, selalu memperhatikan dan memeriksakan kondisi janin dalam kandungan, hingga adanya pikiran negatif tentang masa depan sang janin. 

Sayangnya, kondisi ini bisa saja terbawa bahkan hingga ibu sudah melahirkan sang buah hati, sehingga kebanyakan pengidap OCD yang baru saja memiliki anak tidak mau tinggal berdua dengan Si Kecil karena adanya rasa ketakutan akan terjadi hal yang membahayakan bagi bayi. 

Baca juga: Ini 3 Cara Diagnosis untuk Deteksi Penyakit OCD

Ketika hamil, tidak sedikit ibu yang terus memikirkan banyak hal yang berhubungan dengan janin dalam kandungannya. Ibu merasa perlu mencegah segala hal buruk yang bisa jadi sangat membahayakan bayinya. Ini akan berujung pada obsesi untuk selalu bersih-bersih, mengecek perut berulang kali untuk mengetahui apakah janin masih aktif bergerak, dan masih banyak lagi. 

Karakteristik OCD 

Sebenarnya, ada dua karakteristik utama yang bisa dikenali dengan mudah pada pengidap OCD. Pertama, pengidap akan cenderung mencuci tangan berulang kali karena rasa takut yang berlebihan akan paparan kuman penyakit. Kedua, adalah kecenderungan untuk selalu memastikan berbagai hal berjalan seperti apa yang semestinya.

Nah, ibu hamil dengan karakter OCD kedua ini akan lebih sering mengecek kondisi bayi dalam kandungannya, seperti apakah bayi masih aktif bergerak. Ketika ibu hamil menjadi tidak mampu untuk melakukan hal lain, mengalami ketakutan untuk tidur, dan tidak mampu mengalihkan perhatian dari janinnya, ini sudah menjadi pertanda bahwa ibu perlu segera mendapatkan penanganan. 

Baca juga: Trauma Masa Kecil, Apakah Benar Bisa Menjadi Pemicu OCD?

Selanjutnya, karakteristik ketiga adalah munculnya pikiran negatif yang berhubungan dengan keselamatan sang buah hati. Sayangnya, ketika pengidap berusaha untuk mengenyahkan pikiran tersebut, yang terjadi justru kebalikannya, pikiran negatif tersebut menjadi jauh lebih kuat di kepala. Akibatnya, pengidap bisa mengalami stres, depresi, kecemasan berlebihan, dan anggapan bahwa mereka tidak layak menjadi orangtua untuk sang anak. 

Meringankan Gejala OCD Selama Kehamilan

Cara terbaik untuk mencegah gangguan obsesif-kompulsif pada ibu hamil adalah menceritakan kondisi yang ibu alami langsung pada pakarnya, sehingga penanganan bisa segera dilakukan. Ibu jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc, karena melalui aplikasi ini, ibu bisa dengan mudah tanya jawab dengan psikolog atau berobat ke rumah sakit tanpa perlu lagi mengantre. 

Relaksasi dan mengurangi stres menjadi tindakan yang tepat untuk mengurangi gejala OCD. Ibu bisa melakukan banyak hal, seperti menekuni hobi, mendengarkan musik yang membantu pikiran menjadi lebih relaks, yoga, bermeditasi, membaca buku, hingga berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan untuk cuci mata. 

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh 5 Tipe Gangguan OCD

Memperbaiki pola makan dan pola istirahat juga bisa membantu mengurangi gejala OCD selama masa kehamilan. Banyak masalah kesehatan mental yang terjadi sebagai dampak dari kurang tidur, sehingga mengatur waktu tidur menjadi pilihan yang tepat. Hindari interaksi dengan perangkat elektronik sebelum tidur untuk membantu ibu tidur lebih nyenyak. 

Lalu, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi, menghindari konsumsi kafeina dan alkohol berlebihan, dan tidak merokok karena bisa membahayakan janin dalam kandungan. 

Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2020. How to Cope with OCD.
Mind Body Pregnancy. Diakses pada 2020. OCD in Pregnancy.
International OCD Foundation. Diakses pada 2020. Perinatal OCD: What Research Says About Diagnosis and Treatment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan