Cara Tepat Melindungi Si Kecil dari Demam Berdarah

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Oktober 2020
Cara Tepat Melindungi Si Kecil dari Demam BerdarahCara Tepat Melindungi Si Kecil dari Demam Berdarah

Halodoc, Jakarta – Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Demam berdarah yang parah juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan hebat, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), dan kematian.

Gejala umum demam berdarah demam tinggi sampai 40 derajat celsius, nyeri di belakang mata dan di persendian, otot dan/atau tulang, sakit kepala parah, serta ruam di sebagian besar tubuh. Bagaimana cara tepat mencegah demam berdarah pada Si Kecil? Baca selengkapnya di sini!

Baca juga: Ini Penjelasan Siklus Pelana Kuda pada Demam Berdarah

Cara Mencegah Demam Berdarah Menyerang Anak

Tidak ada vaksin untuk mencegah demam berdarah. Perlindungan terbaik adalah mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Selain itu, beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah pada anak:

1. Gunakan kawat nyamuk pada pintu dan jendela, dan segera perbaiki jika ada bagian yang rusak. Tutup pintu dan jendela yang tidak tertutup.

2. Mintalah anak-anak mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaus kaki saat mereka pergi keluar, dan gunakan kelambu untuk menutupi tempat tidur mereka pada malam hari.

3. Gunakan obat nyamuk sesuai petunjuk pada anak. Pilih yang mengandung DEET atau minyak lemon eucalyptus.

4. Batasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di luar pada siang hari, terutama pada jam-jam sekitar fajar dan senja, saat nyamuk paling aktif.

5. Jangan beri ruang untuk nyamuk berkembang biak. Nyamuk umumnya bertelur di dalam air, jadi singkirkan genangan air di dalam wadah seperti wadah dan ban bekas, dan pastikan untuk mengganti air di bak mandi burung, mangkuk anjing, dan vas bunga setidaknya seminggu sekali.

Dengan mengambil tindakan pencegahan ini dan menjauhkan anak-anak beraktivitas di daerah yang terkena wabah demam berdarah, orangtua dapat meminimalkan risiko tertular demam berdarah untuk Si Kecil.

Baca juga: Waspada Penularan Demam Berdarah pada Anak

Punya pertanyaan seputar demam berdarah, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Ketahui Gejala untuk Cegah Komplikasi

Walaupun penyakit demam berdarah adalah kondisi yang umum terjadi, jika penanganan dilakukan terlambat, komplikasi kesehatan bisa saja terjadi. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengembangkan demam berdarah parah.

Demam berdarah parah adalah bentuk penyakit yang lebih serius yang dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, dan bahkan kematian. Seseorang lebih mungkin mengembangkan demam berdarah parah jika pernah mengalami infeksi dengue sebelumnya. Perlu diketahui kalau bayi dan wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah parah.

Baca juga: Dehidrasi Bikin Gejala Demam Berdarah pada Anak Makin Parah?

Gejala demam berdarah dimulai dari 4 hari hingga 2 minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Setelah demam mereda, gejala lain bisa bertambah parah dan bisa menyebabkan perdarahan yang lebih parah; masalah gastrointestinal seperti mual, muntah, atau nyeri perut (perut) yang parah dan masalah pernapasan seperti kesulitan bernapas. 

Dehidrasi, perdarahan hebat, dan penurunan tekanan darah yang cepat (syok) dapat terjadi jika demam berdarah tidak ditangani. Gejala ini mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan medis segera.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dengue Fever.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Dengue.
Kids Health.org. Diakses pada 2020. Dengue Fever.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan