Cari Tahu Jarak Ideal untuk Kehamilan Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2018
Cari Tahu Jarak Ideal untuk Kehamilan SehatCari Tahu Jarak Ideal untuk Kehamilan Sehat

Halodoc, Jakarta – Memiliki anak akan mengubah cara pandang pasangan terhadap hidup. Mengetahui perencanaan kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak adalah salah satu cara untuk mempersiapkan diri membangun rumah-tangga yang ideal. Jarak kehamilan ideal adalah informasi berharga untuk menentukan kapan menambah anak lagi.

Pengetahuan ini tidak hanya berguna secara finansial saja, di mana calon orangtua bisa mempersiapkan dana untuk kelahiran, perawatan, dan masa depan anak. Jarak kehamilan yang ideal juga membantu orangtua secara psikologis dan fisik. Ibu punya waktu “memulihkan diri” setelah memiliki anak pertama dan punya waktu yang berkualitas dengan anak pertama. Orangtua juga tidak kehilangan momen untuk mengenalkan adik baru kepada Si Kecil.

Jarak kehamilan yang ideal sebenarnya adalah 5 tahun. Durasi tersebut dianggap waktu yang baik untuk semua anggota keluarga dalam menerima kehadiran anggota baru. Sebenarnya jarak 18 bulan masih tergolong aman, namun bukan berarti tanpa risiko. (Baca juga: 5 Olahraga yang Paling Disarankan untuk Ibu Hamil)

Pakar ginekologi Dr. Emily DeFranco dari University of Cincinnati, USA menegaskan, kelahiran dengan jarak pendek jauh lebih berisiko secara kesehatan, baik kepada ibu maupun anak.  Beberapa risiko yang bisa saja terjadi dengan jarak kehamilan dekat adalah sebagai berikut:

  • Lahir prematur
  • Sebagian atau keseluruhan plasenta mengelupas dari dinding bagian dalam rahim
  • Berat badan bayi rendah
  • Kemungkinan gangguan fungsional dan kognitif pada bayi
  • Peningkatan risiko autis
  • Radang saluran genital pada ibu

 

Semakin Tinggi Usia Ibu, Jarak Kehamilan Semakin Diperlukan

Walaupun jarak yang dianggap masih aman adalah 18-24 bulan. Namun khusus untuk ibu dengan usia di atas 35 tahun tidak disarankan untuk hamil berjarak dekat. Akan lebih banyak risiko yang dihadapi ibu dengan usia di atas 35 tahun, seperti hipertensi dan diabetes. Belum lagi preeklamsia dikhawatirkan akan mengganggu selama masa kehamilan.

Ini disebabkan kondisi fisik ibu yang tidak sekuat dan setangguh ketika usia 20-an, di mana tubuh masih fit untuk mengandung bayi dan menjalani proses persalinan. Belum lagi ketika melahirkan anak kedua yang jaraknya dekat, fisik ibu akan semakin terkuras, antara membagi waktu dengan anak pertama dan kedua, serta mengurus dirinya sendiri.

Lebih lanjut lagi, besar kemungkinan perhatian kepada anak pertama tidak maksimal, baik secara emosional maupun pemberian gizi dan nutrisi melalui ASI. Pada akhirnya, kehamilan di usia hampir 40 memang jauh lebih berisiko. Terlebih lagi dengan jarak kelahiran dekat, tingkat risikonya semakin besar.

Kalau ibu ingin tahu lebih banyak mengenai jarak kehamilan yang ideal, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu hamil. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu hamil bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Hamil Sehat Anak Cerdas

Bagaimanapun juga, anak adalah rezeki dari Yang di Atas. Memang kehamilan yang baik adalah kehamilan yang direncanakan, sehingga ibu dan pasangan sudah bisa mempersiapkan jauh-jauh hari segala sesuatunya. Tapi, ketika kehamilan datang tiba-tiba saat anak pertama masih butuh perhatian lebih, tentunya siap tidak siap, ibu dan pasangan tetap harus melakukan yang terbaik.

Menjaga kehamilan sehat untuk anak cerdas tidak mungkin dilakukan tanpa adanya asupan makanan bernutrisi, olahraga teratur, dan kontrol ke dokter secara rutin. Ibu hamil juga perlu menghindari stres dan perasaan tertekan selama kehamilan. Membuka komunikasi dengan suami, mertua, dan menggali informasi mengenai kehamilan adalah cara terbaik untuk melewati masa kehamilan dengan aman.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan