Cari Tahu Tentang Penyakit Lupus

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 September 2017
Cari Tahu Tentang Penyakit LupusCari Tahu Tentang Penyakit Lupus

Halodoc, Jakarta - Tanda kemerahan di hidung hingga pipi menjadi salah satu tanda penyakit lupus yang umum. Tanda ini pun sering kali disebut sebagai butterly effect. Meskipun begitu, tidak banyak yang benar-benar tahu mengenai penyakit ini. Tahukah kamu jika lupus termasuk penyakit yang tidak mudah ditangani, alasannya karena lupus sulit dideteksi. Gejala lupus bagi tiap-tiap orang berbeda-beda, sehingga sulit untuk dapat dikenali hanya dengan gejala saja.

Penyakit lupus ini juga seringkali menunjukkan tanda sembuh sementara dan kemudian aktif dan kembali kambuh. Selama lupus tidak menyerang organ vital manusia, penyakit ini tidak membahayakan. Gejala lupus beberapa sangat mirip dengan rematik, seperti dilansir dari arthritis-about. Selain itu, menurut Lupus Foundation of America, lupus merupakan jenis penyakit yang tiga kali lebih berisiko terjadi pada orang yang memiliki warna kulit seperti Afrika-Amerika, Hispanik, Asia dan Amerika asli.

Nah berikut ini adalah beberapa hal lain yang perlu kamu ketahui tentang lupus:

1.  Penyakit Autoimun
Seseorang terkena lupus, kondisi sistem kekebalan tubuhnya justru menyerang sel-sel dan jaringannya sendiri. Hal ini mengakibatkan gangguan sendi, ginjal, paru-paru, jantung, saraf dan organ tubuh lainnya. Inilah alasannya mengapa lupus termasuk dalam penyakit autoimun.

2.  Memiliki Banyak Jenis
Lupus ada banyak jenisnya dan masing-masing menunjukkan gejala yang cenderung berbeda-beda satu dengan lainnya. Jenis-jenis lupus antara lain systemic lupus erythematosus, discoid lupus, sub-acute cutaneous lupus erythematosus, drug-induced lupus dan neonatal lupus.

3.  Lebih Banyak Wanita
Dibandingkan dengan pria, wanita berisiko 10 kali lebih besar untuk terkena lupus. Umumnya terjadi pada usia 15-45 tahun dan tidak dapat mudah dideteksi. Biasanya gejala lupus yang kerap muncul mirip dengan flu.

4.  Sulit Dideteksi
Masing-masing orang punya cara sendiri menunjukkan gejalan lupus. Inilah alasan mengapa lupus sulit dideteksi. Misalnya pada dua orang yang sama-sama mengidap lupus, gejala yang ditunjukkan tidak persis sama. Karena sulit dideteksi ini, penyakit lupus disebut dengan kepingan salju saking berbedanya gejala satu dengan lainnya.

5.  Pengobatan yang Berbeda-Beda
Bagi pengidap lupus yang menunjukkan gejala tidak parah seperti nyeri sendi, nyeri otot, kelelahan, dan ruam kulit. Biasanya akan diberikan pengobatan dengan NSAID (obat anti-inflamsi non-steroid seperti ibuprofen) dan Plaquenil. Sedangkan, bagi pengidap lupus yang mengalami gangguan organ maka akan diberikan pengobatan seperti kortikosteroid dosis tinggi atau obat imunosupresif.

6.  Dapat Menjalani Kehidupan Normal
Lupus tidak membatasi pengidapnya untuk melakukan aktivitas normal. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan sesuai dengan anjuran dokter. Salah satu bintang penyanyi Amerika, Selena Gomez merupakan pengidap lupus. Namun begitu ia tetap bersinar dan sukses meskipun mengidap lupus.

7. Lupus ditangani oleh Rheumatologis
Seorang yang mengidap lupus akan ditangi oleh rheumatologis, yakni dokter yang ahli dalam mengobati arthritis dan kondisi rematik lainnya. Dokter ini akan mengevaluasi gejala dan tanda yang ditunjukkan pasiennya lalu memberitahu seperti apa “gaya hidup” yang harus dijalani agar tanda-tanda dari lupus dapat diatasi dengan baik.

Ingin tahu lebih banyak tentang lupus? Kamu bisa bertanya langsung dengan dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat menggunakan aplikasi Halodoc, ya. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan melalui Halodoc dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam, lho. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google App.

   

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan