Cari Tahu tentang Penyebab Nekrosis dan Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Juli 2018
Cari Tahu tentang Penyebab Nekrosis dan Cara MengatasinyaCari Tahu tentang Penyebab Nekrosis dan Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta – Nekrosis merupakan kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan hidup. Nekrosis disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti infeksi, racun, atau trauma yang menyebabkan  pencernaan komponen-komponen sel menjadi tidak teratur.

Namun, nekrosis berbeda dengan apoptosis. Walaupun apoptosis juga merupakan penyebab kematian sel, namun apoptosis sering memberikan efek menguntungkan bagi organisme. Sedangkan nekrosis hampir selalu merugikan dan bisa berakibat fatal. Selain itu, tidak seperti apoptosis,  sel-sel yang mati karena nekrosis biasanya tidak mengirimkan sinyal-sinyal kimia kepada tubuh.

Akibatnya, zat-zat pengrusak mikroba yang dihasilkan oleh leukosit akan membuat kerusakan tambahan pada jaringan di sekitarnya. Kerusakan yang meluas ini akan menghambat proses penyembuhan. Bila tidak segera ditangani, nekrosis bisa menghasilkan timbunan jaringan dan debris sel mati yang membusuk pada atau dekat lokasi kematian sel. Karena itulah, pengidap nekrosis seringkali perlu menjalani proses pembedahan untuk menghilangkan jaringan nekrotik. Prosedur pembedahan ini dikenal sebagai debridement.

Baca juga: Tiba-Tiba Kulit Memar, Waspadai 5 Penyakit Ini

Penyebab Nekrosis

Nekrosis bisa disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi trauma mekanik (kerusakan fisik tubuh yang menyebabkan kerusakan seluler), kerusakan pembuluh darah (yang dapat menghambat suplai darah ke jaringan terkait dan iskemia, yaitu berkurangnya darah yang dapat menyebabkan perubahan fungsi pada sel normal. Efek termal, yaitu suhu tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, juga dapat menyebabkan gangguan pada sel yang berujung pada nekrosis.

Sedangkan faktor internal penyebab nekrosis yaitu adanya gangguan trophoneurotic (penyakit fungsional dari bagian tubuh yang disebabkan karena kekurangan nutrisi dari saraf yang rusak di bagian-bagian yang terlibat), cedera, dan kelumpuhan pada sel saraf. Enzim pankreas yaitu lipase juga menjadi penyebab utama nekrosis lemak.

Jenis-jenis Nekrosis

  • Nekrosis koagulatif, yaitu berbentuk seperti gel pada jaringan mati dimana arsitektur jaringan masih bisa bertahan dan masih bisa diamati dengan mikroskop cahaya. Jenis nekrosis ini biasanya terjadi pada jaringan seperti ginjal, jantung, dan kelenjar adrenalin.
  • Nekrosis likuifaktif, merupakan bentuk berlawanan dari nekrosis koagulatif, karena ciri-cirinya berupa pencernaan sel mati yang menghasilkan cairan kental. Jenis nekrosis ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur.
  • Nekrosis Gangren, bisa dianggap sebagai jenis nekrosis koagulatif yang menyerupai jaringan termumifikasi.
  • Nekrosis Caseous, merupakan kombinasi dari nekrosis koagulatif dan nekrosis likuifaktif yang disebabkan oleh mikrobakteria, jamur dan beberapa zat asing.

Pengobatan Nekrosis

Untuk bisa menentukan langkah pengobatan yang tepat, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab nekrosis terjadi. Karena pengobatan dimulai dengan menangani terlebih dahulu faktor yang menjadi penyebabnya, baru jaringan yang mati dapat diatasi. Berikut beberapa langkah pengobatan untuk mengatasi nekrosis:

  1. Debridement, yaitu penghilangan jaringan mati dengan metode bedah atau non-bedah. Tergantung pada tingkat keparahan nekrosis, menghilangkan jaringan yang mati bisa dengan memotong sebagian kecil kulit, sampai melakukan amputasi pada anggota tubuh yang terkena.  
  2. Obat-obatan. Bila nekrosis disebabkan oleh trauma fisik dan luka bakar kimia, maka pengidap dapat mengonsumsi obat antibiotik dan obat anti-inflamasi untuk mencegah terjadinya peradangan dan infeksi bakteri.
  3. Obat Anti-racun. Bila nekrosis disebabkan oleh racun dari gigitan ular, maka konsumsi anti-racun bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran racun dan obat antibiotik untuk menghambat infeksi.
  4. Antioksidan. Pada kasus iskemia, yaitu terhambatnya pasokan darah ke jaringan yang menyebabkan hipoksia dan produksi spesies oksigen reaktif (ROS) yang bereaksi dengan cara merusak protein dan membran, maka pengobatan dilakukan dengan memberikan antioksidan untuk menghentikan ROS.

Baca juga: 4 Jenis Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang nekrosis, kamu bisa menanyakan langsung ke ahlinya di aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan