Catat, Ini 3 Penyebab dan Gejala Alergi Seks yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 September 2020
Catat, Ini 3 Penyebab dan Gejala Alergi Seks yang Perlu DiketahuiCatat, Ini 3 Penyebab dan Gejala Alergi Seks yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Ketika mendengar kata “seks”, apa yang terlintas di benakmu? Kisah asmara, kebutuhan biologis, keinginan untuk memiliki keturunan, atau penyakit menular seksual? Bagaimana dengan alergi? Jangan salah lho, ada sebagian wanita atau pria yang ternyata alergi terhadap seks atau aktivitas seksual

Hubungan seksual yang semestinya menyenangkan dan menjadi salah satu kunci keharmonisan rumah tangga, justru menjadi derita bagi mereka yang alergi terhadap seks. Lantas, apa saja gejala alergi seks yang umumnya dialami pengidapnya? 

Baca juga: Ini Alasan Pria Gagal Berhubungan Intim karena Mr P Melengkung

1.Sensasi Terbakar Gegara Sperma

Alergi terhadap sperma memang terbilang langka, tapi faktanya kondisi ini bisa dialami segelintir wanita saat berhubungan intim. Menurut studi dari jurnal Human Fertility berjudul “Testing for hypersensitivity to seminal fluid-free spermatozoa”, alergi terhadap sperma atau Hypersensitivity to Human Semen (HHS), pertama kali didokumentasikan pada akhir 1950-an.

Sejak saat itu, terdapat banyak laporan tentang kondisi HHS di berbagai negara. Namun, prevalensi sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, saat ini HHS dilaporkan kembali sebagai kondisi yang langka.

Lantas, seperti apa gejala alergi seks yang berkaitan dengan sperma? Menurut The International Society for Sexual Medicine, gejala umum alergi sperma seperti bengkak, kemerahan, nyeri, gatal, dan sensasi terbakar di area vagina. Gejala ini biasanya muncul sekitar 10-30 menit vagina berkontak dengan sperma. 

Pada beberapa kasus, gejalanya bisa muncul di bagian tubuh lainnya yang bersentuhan dengan air mani. Misalnya, kulit atau mulut. Hal yang mengkhawatirkan, alergi sperma bisa membuat pengidapnya kesulitan bernapas atau anafilaksis (syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat). Tuh, seram kan? 

2.Ruam dan Gatal-Gatal Akibat Kondom

Selain sperma, kondom (khususnya kondom yang berbahan lateks) merupakan salah satu penyebab alergi seks yang perlu diwaspadai. Menurut David Lang, ketua di Cleveland Clinic Department of Allergy and Clinical Immunology, wanita lebih mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kondom lateks daripada pria. Kok bisa?

Baca juga: 6 Hal Ini Terjadi pada Tubuh Jika Tidak Berhubungan Intim

Alasannya, selaput lendir vagina lebih cepat menyerap protein lateks dari pada selaput di penis. Ketika berhubungan seks, wanita dengan alergi lateks bisa mengalami pembengkakan, kemerahan, ruam, dan gatal-gatal pada vaginanya.

"Paparan kondom pada selaput lendir pada wanita dengan alergi lateks dapat memicu reaksi sistemik yang serius," ujar David yang dikutip dalam laman Cleveland Clinic

Di samping itu, dalam kasus yang langka, alergi kondom bisa memicu syok anafilaktik yang menyebabkan meningkatnya detak jantung hingga kesulitan bernapas. 

3.Flu Setelah Orgasme

Pernah mendengar alergi seks bernama postorgasmic illness syndrome (POIS)? POIS adalah alergi seks yang terbilang langka. Seseorang yang mengidap kondisi ini mengalami beragam keluhan setelah mencapai klimaks, alias orgasme (baik dengan pasangan atau masturbasi).

Rasanya sukar dipercayai, tapi faktanya orgasme adalah salah satu penyebab alergi seks yang mungkin dialami sebagian orang. Kira-kira seperti apa sih gejala alergi seks POIS?

Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH) - Genetic and Rare Diseases Information Center, pengidap POIS umumnya memunculkan gejala seperti flu dan alergi setelah orgasme. Pada kebanyakan kasus, alergi seks yang satu ini terjadi pada pria (setelah ejakulasi), dan jarang terjadi pada wanita. 

Nah, berikut ini beberapa gejala POIS menurut NIH, yaitu:

  • Hidung tersumbat;
  • Kelelahan;
  • Demam;
  • Hidung tersumbat;
  • Perubahan suasana hati;
  • Mata terasa gatal;
  • Masalah ingatan atau konsentrasi;
  • Sakit tenggorokan;
  • Nyeri atau kelemahan otot;
  • Berkeringat;
  • Sakit kepala.

Gejala-gejala di atas bisa berkembang dalam hitungan detik, menit, atau jam setelah orgasme. Gejala alergi seks ini berlangsung selama dua hingga tujuh hari sebelum hilang dengan sendirinya.

Baca juga: 3 Disfungsi Seksual yang Rentan Dialami Wanita

Hingga saat ini, penyebab pasti POIS belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan kondisi ini dipicu oleh kelainan autoimun atau alergi, yang menyebabkan reaksi inflamasi terhadap zat dalam air mani pria itu sendiri. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya seputar masalah seks? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - Genetic and Rare Diseases Information Center. Diakses pada 2020. Postorgasmic illness syndrome
The International Society for Sexual Medicine. Diakses pada 2020. What is a sperm allergy? 
Human Fertility. Diakses pada 2020. Testing for hypersensitivity to seminal fluid-free spermatozoa Have a Latex Allergy? 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. 4 Safe Condom Types for You
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to know about condoms and allergies

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan