Catat, Ini Cara Merawat Lansia yang Mengidap Stroke

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2021
Catat, Ini Cara Merawat Lansia yang Mengidap StrokeCatat, Ini Cara Merawat Lansia yang Mengidap Stroke

“Stroke adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup umum dialami lansia. Namun, masih banyak orang usia muda yang masih belum tahu bagaimana cara tepat merawat pasien lansia yang bisa saja itu adalah orangtua mereka. Dengan perawatan yang tepat di rumah, bukan tidak mungkin kondisi pasien stroke bisa membaik dengan cepat.”

Halodoc, Jakarta – Kenyataannya, hampir 75 persen stroke terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun. Risiko serangan stroke pun akan meningkat lebih dari dua kali lipat setiap 10 tahun setelah seseorang berusia 55 tahun. Jika kondisi ini tidak mendapatkan pertolongan yang tepat, maka komplikasi yang buruk tidak bisa dihindarkan.

Selain itu, merawat lansia yang mengidap stroke juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Kamu harus tahu strategi merawatnya dan memahami dengan baik kebutuhan pasien dan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk membantu mereka kembali sehat. Berikut adalah beberapa cara merawat lansia yang terkena stroke yang perlu kamu perhatikan.

Cari Tanda Peringatan Utama

Lansia dapat mengalami stroke tanpa banyak tanda peringatan sebelumnya, tetapi ada beberapa tanda yang harus diperhatikan dan langkah penting yang harus diambil segera. Meskipun stroke dapat berkembang secara bertahap, tetapi dalam kebanyakan kasus gejalanya tiba-tiba dan termasuk:

  • Kelemahan atau mati rasa di wajah, lengan, atau kaki, biasanya di satu sisi tubuh.
  • Kesulitan berbicara atau memahami apa yang orang lain katakan.
  • Sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas.
  • Pusing mendadak atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Gunakan Tes FAST untuk Mendiagnosis Stroke Secara Sederhana

Jika kamu menduga orang lansia di rumah mengalami stroke, kamu dapat dengan cepat memeriksa tanda-tandanya menggunakan perangkat mnemonic berikut:

  • Face (Wajah): Minta lansia untuk tersenyum guna melihat apakah wajahnya terkulai di satu sisi.
  • Arm (Lengan): Lihat apakah lansia bisa mengangkat kedua tangannya. Selama serangan stroke. satu sisi cenderung melayang ke bawah.
  • Speech (Bicara): Minta lansia untuk mengulangi kalimat sederhana untuk melihat apakah ucapannya tidak jelas.
  • Time (Waktu): Oleh karena setiap menit dapat berarti perbedaan antara pemulihan yang berhasil dan kecacatan jangka panjang, kamu harus bertindak cepat dan mendapatkan bantuan untuk merawat pasien.

Segera Cari Perawatan Medis

Hubungi rumah sakit segera jika lanisa menunjukkan bahkan satu gejala stroke. Namun, kamu juga harus mencatat waktu gejala dimulai. Seorang dokter dapat merekomendasikan obat yang disebut penghilang gumpalan darah yang dapat diberikan untuk jenis stroke tertentu, tetapi obat tersebut harus dimulai dalam beberapa jam setelah timbulnya gejala. 

Perawatan Usai Stroke Juga Penting

Ada beberapa tips lain untuk merawat lansia yang sudah membaik setelah alami serangan stroke: 

  • Bicaralah dengan tim perawatan kesehatan orang tua dan pelajari tentang kondisinya. Tanyakan tentang berpartisipasi dalam rehabilitasi mereka sehingga kamu dapat lebih mendukung mereka dalam pemulihan. Tanyakan tentang kebutuhan mereka, terapi fisik atau okupasi secara berkelanjutan.
  • Urus rumah mereka untuk memastikan aman saat kepulangannya. Kamu harus menyingkirkan benda atau situasi yang rentan membuat mereka terpeleset atau tersandung. Pasang pegangan tangan di tempat yang tepat, seperti pancuran dan di dekat toilet. Pastikan rumah mereka cukup terang dan lampu malam ditempatkan di kamar tidur dan kamar mandi. Pertimbangkan untuk memasang lampu sensor gerak.
  • Biarkan orangtua merasakan emosi mereka. Lansia mungkin akan merasa sedih hingga depresi berat usai mengalami serangan stroke. Namun, waspadai jika mereka mengalami gejala depresi dan beritahu dokter jika kamu melihat tanda-tanda depresi. Beri tahu mereka juga bahwa kamu mendukung dan akan terus menemani mereka dalam melewati penyakitnya. 
  • Kurangi risiko terjadinya stroke lagi karena memiliki satu stroke menempatkan orang tua pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan yang kedua. Turunkan risikonya dengan memastikan mereka makan makanan sehat yang diisi dengan buah-buahan dan sayuran, dan terhindar dari alkohol dan nikotin. Memasukkan olahraga ke dalam gaya hidup mereka setidaknya 30 menit sehari selama 5 hari seminggu. Jika mereka membutuhkan dukungan dalam hal ini, bicarakan dengan tim perawatan rehabilitatif mereka. Diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi semuanya meningkatkan risiko stroke. Ajak olahraga dengan benar, atur pola makan dan lakukan program penurunan berat badan untuk mengatasi masalah ini. 

Selagi merawat lansia yang baru membaik usai alami stroke, kamu juga bisa cek kebutuhan medis untuk mereka di Halodoc. Kamu bisa mendapatkan suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan mereka. Pesan kebutuhan medis di Halodoc juga mudah sehingga kamu tak perlu keluar rumah. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Home Care Assistance. Diakses pada 2021. Guidelines to Follow if Your Elderly Parent Experiences a Stroke.
Sonas Home Healthcare. Diakses pada 2021. How to Care for Elderly Parents After a Stroke.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan