Catat, Inilah 6 Fakta Penting Hepatitis B yang Perlu Diketahui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Juni 2022

“Penyakit hepatitis B sering kali menyebar secara “diam-diam”, karena gejala awalnya sering tidak disadari. Hepatitis B yang sudah kronis akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sembuh.”

Catat, Inilah 6 Fakta Penting Hepatitis B yang Perlu DiketahuiCatat, Inilah 6 Fakta Penting Hepatitis B yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus yang dapat menginfeksi hati. Beberapa orang dewasa yang terinfeksi virus hepatitis B dapat sembuh tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, beberapa lainnya bisa menyebabkan penyakit kronis dan berlangsung lebih dari 6 bulan. 

Perlu dipahami, penyakit hepatitis B secara perlahan dapat merusak hati. Sehingga pengidap dengan kondisi kronis dapat mengalami gagal hati atau kanker hati setelah bertahun-tahun. Hepatitis B kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian akibat jaringan paru hati dan gagal/kanker hati. Untuk itu, penting untuk mengetahui fakta hepatitis B agar dapat lebih waspada.

Fakta Hepatitis B yang Perlu Diketahui

Penyakit hepatitis B sering kali menyebar secara “diam-diam” karena gejala awalnya sering tidak disadari. Karena karakteristik penyakit yang seperti itu, penting bagi siapa pun mengetahui fakta hepatitis B berikut ini:

  1. Memiliki Gejala yang Baru Disadari Ketika Parah

Pada kebanyakan kasus, gejala hepatitis B biasanya tidak langsung disadari oleh pengidapnya. Gejala yang dialami satu pengidap dengan yang lainnya bisa sangat bervariasi. Bisa ringan seperti gejala flu biasa hingga berat. Bahkan, pada beberapa orang gejalanya baru muncul setelah beberapa tahun, dan baru terasa ketika sudah kronis.

Beberapa gejala yang biasa dirasakan pengidap hepatitis B, antara lain:

  • Sakit perut.
  • Urine berwarna gelap, seperti teh.
  • Warna feses pucat.
  • Demam.
  • Nyeri sendi.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Mudah lelah.
  • Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice).

2. Tingkat Penularannya Tinggi

Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang memiliki tingkat penularan tinggi. HBV, virus penyebab hepatitis B, biasanya dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya yang telah terkontaminasi. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko tinggi terinfeksi virus penyebab penyakit ini.

Beberapa cara penularan HBV yang umum, di antaranya:

  • Melakukan hubungan intim tanpa kondom, termasuk oral dan seks anal, dengan orang yang terinfeksi.
  • Menerima suntikan dari jarum yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi.
  • Menjalani perawatan gigi di tempat yang tidak menggunakan peralatan steril.
  • Saling meminjam barang pribadi dengan orang yang terinfeksi, seperti alat cukur, sikat gigi, dan handuk.
  • Memiliki luka terbuka dan terpapar darah orang yang terinfeksi.

3. Wanita Hamil dapat Menularkan Virus ke Bayinya

Dikarenakan HBV dapat menular melalui darah, ibu hamil yang terinfeksi virus ini pun berpotensi besar menularkan virus pada bayinya. Namun, bayi yang terlahir dari ibu yang terinfeksi dapat langsung diberi vaksin hepatitis B, untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Untuk itu, pemeriksaan hepatitis B menjadi penting untuk dilakukan oleh ibu hamil, untuk mendeteksi adanya infeksi HBV.

4. Dapat Memunculkan Komplikasi Hati Serius

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis B dapat berujung pada berbagai komplikasi organ hati yang cukup serius. Contohnya seperti sirosis, kanker, hingga gagal hati. Komplikasi ini biasanya terjadi pada pengidap hepatitis B kronis, atau orang yang telah mengidap penyakit ini selama lebih dari 6 bulan. Kondisi ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh gagal bekerja melawan infeksi.

5. Dapat Dicegah dengan Vaksin

Infeksi HBV yang menyebabkan hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Dokter biasanya akan memberikan vaksin jenis Recombivax HB, Comvax, atau Engerix-B, yang diberikan 3 hingga 4 kali dalam waktu 6 bulan. Ketika vaksin diberikan pada orang yang berisiko terinfeksi virus ini, tubuh akan dirangsang untuk membuat antibodi. Antibodi itulah yang akan melawan virus saat masuk ke dalam tubuh. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan pada siapa saja, termasuk bayi baru lahir yang berpotensi terinfeksi.

6. Butuh Waktu Lama untuk Sembuh Total

Hepatitis B kronis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengatasi penyebab dan gejala yang muncul. Bahkan, terkadang virus yang berada dalam tubuh tidak disadari karena gejala yang tidak muncul.

Pada hepatitis B kronis dapat dilakukan pengobatan, tetapi sifatnya bukan untuk menghilangkan penyakit. Namun, bertujuan untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh agar kondisi pengidapnya tidak semakin memburuk.

Pengobatan hepatitis B kronis membutuhkan kepatuhan pengidapnya untuk mengontrol kesehatan secara berkala. Di sini dokter akan melihat perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatannya. Penyakit Hepatitis B tidak boleh disepelekan, sebab penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan organ hati. Andaikan organ yang satu ini sudah rusak, pengidap perlu melakukan transplantasi hati.

Itulah fakta hepatitis B yang perlu diketahui. Jika kamu memiliki gejala hepatitis B, sebaiknya segera kunjungi dokter. Kamu juga bisa membuat janji medis dengan dokter di rumah sakit terdekat di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022.  Is There a Cure for Hepatitis B.
Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2022. Hepatitis B Facts and Figures
NSW Health. Diakses pada 2022. Hepatitis B fact sheet

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan