Cegah Fistula Ani, Lakukan 4 Hal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 April 2019
Cegah Fistula Ani, Lakukan 4 HalCegah Fistula Ani, Lakukan 4 Hal

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah fistula ani? Kondisi ini bisa terjadi akibat tindakan operasi yang bertujuan untuk mengeluarkan abses atau nanah pada infeksi anus. Terlihat menyeramkan, bukan? Apakah ada cara yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya fistula ani pada seseorang?

Baca juga: Harus Dibedah, Adakah Pilihan Pengobatan Fistula Ani?

Fistula Ani Menyebabkan BAB jadi Tidak Nyaman

Fistula merupakan hubungan abnormal antara kedua bagian tubuh yang sebenarnya terpisah. Fistula ani sendiri merupakan fistula yang berada di anus, dan membentuk seperti terowongan yang menghubungkan ujung usus besar dengan kulit di sekitar anus. Selain itu, terowongan ini bisa saja menghubungkan ujung usus besar dengan Miss V. Kondisi ini akan menyebabkan pendarahan, keluarnya nanah, dan rasa sakit yang tidak nyaman selama dan setelah melakukan buang air besar.

Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Fistula Ani

Gejala yang muncul pada kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman, iritasi kulit, keluarnya cairan dari anus secara terus-menerus. Kondisi ini tidak akan bisa membaik dengan sendirinya, karena diperlukan tindakan pembedahan untuk mengatasinya. Gejala fistula ani lainnya meliputi:

  • Nyeri yang makin bertambah parah ketika duduk, ketika adanya pergerakan usus, atau batuk.

  • Keluar cairan yang berbau tak sedap di sekitar anus.

  • Pembengkakan dan kemerahan sekitar anus.

  • Demam dan terasa lelah.

  • Inkontinensia alvi, yaitu suatu kondisi ketika seseorang tidak dapat mengontrol kapan harus buang air besar.

Jika rasa nyeri semakin parah ketika melakukan sedikit pergerakan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Waspada Fistula Ani, Penyebab BAK Bernanah dan Berdarah

Ini yang Jadi Penyebab Fistula Ani

Fistula ani bisa saja terjadi karena penyakit lain, seperti:

  • Penyakit menular seksual, termasuk klamidia dan HIV.

  • Komplikasi akibat operasi.

  • Hidradenitis suppurativa, yaitu kondisi kulit kronis yang menyebabkan munculnya benjolan seperti jerawat pada bagian tubuh seperti pangkal paha atau ketiak.

  • Penyakit Crohn, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan, yang paling sering memengaruhi ileum atau usus besar.

  • Divertikulitis, yaitu peradangan yang terjadi pada divertikula yang merupakan kantong kecil yang ada dalam saluran pencernaan.

Awalnya fistula ani terbentuk karena tersumbatnya kelenjar yang menghasilkan cairan pada anus. Ketika kelenjar tersumbat, maka akan terjadi infeksi bakteri yang menyebabkan timbulnya abses atau kantung berisi nanah.

Untuk Mencegah Fistula Ani, Lakukan Beberapa Hal Ini

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan guna mencegah terjadinya fistula ani, antara lain:

  1. Jangan menahan buang air kecil atau besar. Mengabaikan hasrat buang air akan memicu sembelit semakin parah. Pasalnya, kotoran dalam usus akan mengeras dan membuat sulit BAB.

  2. Pilih menu sarapan yang sehat dan tepat untuk membantu mencegah sembelit. Kamu bisa memilih makanan yang mengandung lemak, untuk memicu pelepasan hormon yang mendorong seseorang lebih mudah untuk buang air besar.

  3. Minum minuman hangat di pagi hari guna membantu melunakkan feses dan melancarkan rutinitas buang air besar sehari-hari.

  4. Konsumsi yoghurt. Karena yogurt mengandung probiotik yang baik untuk melancarkan sistem pencernaan.

Karena fistula ani merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada pencernaan, mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup serta air putih 1.5–2 liter per hari baik untuk mencegah sembelit dan menjaga feses tetap lunak.

Baca juga: Muncul Lubang Kecil di Dekat Anus, Perlukah Operasi?

Jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan