Cegah Sikap Berbohong pada Anak dengan Menjadi Panutan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 September 2020
Cegah Sikap Berbohong pada Anak dengan Menjadi PanutanCegah Sikap Berbohong pada Anak dengan Menjadi Panutan

Halodoc, Jakarta – Orangtua dan keluarga di rumah adalah panutan bagi anak-anak, termasuk dalam mengembangkan sifat dan karakter tertentu. Maka dari itu, orangtua disebut bisa memberi pengaruh besar dan menjadi contoh bagi sang buah hati. Sebagai contoh, orangtua yang terbiasa konsumsi makanan sehat bisa membuat anak menyukainya pula. 

Hal itu ternyata juga berlaku pada pembentukan karakter anak. Jika orangtua tidak ingin anak memiliki kebiasaan berbohong, maka ayah dan ibu harus selalu memberi contoh dengan berkata jujur. Sebagai peniru yang baik, anak-anak pasti akan mengikuti apa yang menjadi kebiasaan orangtua. Selain memberi contoh, pastikan juga memberi pengertian pada anak bahwa berkata jujur adalah hal yang baik. 

Baca juga: Anak yang Sering Dibohongi Bisa Jadi Pembohong, Ini Faktanya

Agar Anak Tidak Suka Berbohong 

Orangtua yang merasa dibohongi oleh anak biasanya akan marah dan mungkin bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang menyadari bahwa hal itu mungkin saja terjadi karena Si Kecil mencontoh apa yang dilakukan oleh ayah dan ibu di rumah. Nyatanya, anak yang sering dibohongi bisa mengembangkan sifat yang sama. 

Dari pada marah, ayah dan ibu bisa mencoba untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab Si Kecil menyembunyikan kebenaran. Jangan terburu-buru marah, saat mengetahui anak berbohong, coba ajak dia untuk berbicara dan tanyakan apa yang menjadi masalahnya. Sampaikan pada sang buah hati, berbohong mungkin bisa menyelesaikan masalah sementara, tapi cara itu tidak benar. 

Baca juga: Awas, Orangtua yang Otoriter Sebabkan Anak Jadi Pembohong

Selain itu, sebaiknya jangan menghakimi anak apalagi memberi julukan pembohong. Perlu diingat, yang salah adalah perbuatan berbohong yang dilakukan anak. Dengan memberi contoh dan pengertian, ayah dan ibu bisa membantu mencegah anak suka berbohong. Setelah mengetahui apa penyebabnya, ibu dan ayah bisa mencoba untuk mengarahkan agar anak tidak lagi mengulangi hal tersebut. 

Orangtua adalah panutan dan contoh paling dekat yang akan ditiru oleh anak-anak. Jika terbiasa melihat orangtua yang jujur, termasuk dalam hal kecil sekalipun, anak tentu akan mengikuti dan menerapkan nilai-nilai yang sama di dalam hidup. Jangan lupa, ayah dan ibu juga perlu menghabiskan waktu yang berkualitas bersama Si Kecil. 

Orangtua juga harus mengenal lingkungan sosial anak, sehingga bisa memberi arahan yang tepat. Jika berbohong sudah sering dilakukan Si Kecil, coba perhatikan pola dan tandanya. Dengan begitu, ibu dan ayah bisa mencegah dan mengarahkan anak. Sebab tidak dapat dimungkiri, anak-anak bisa saja memiliki alasan khusus saat harus berbohong, bisa juga terjadi karena tekanan lingkungan sosial atau pertemanan yang dijalani. 

Baca juga: Dampak Negatif Marahi Anak di Depan Orang Lain

Kalau berbohong sudah menjadi kebiasaan anak dan sudah sulit dikendalikan, orangtua disarankan untuk berbicara pada ahli. Ibu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog atau psikiater. Psikolog bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips mengatasi kebiasaan berbohong pada anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi 
Very Well Family. Diakses pada 2020. 10 Steps to Stop a Child From Lying.
Messy Motherhood. Diakses pada 2020. Stop Calling Children Nasty Names.
Psychology Today. Diakses pada 2020. When Parents Lie.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan