Cegukan Terus-Menerus, Apakah Perlu Diwaspadai?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Oktober 2020
Cegukan Terus-Menerus, Apakah Perlu Diwaspadai? Cegukan Terus-Menerus, Apakah Perlu Diwaspadai?

Halodoc, Jakarta - Cegukan biasa terjadi akibat hal-hal seperti makan berlebihan dan stres, dan biasanya tidak berbahaya. Namun, cegukan dapat mengindikasikan masalah serius jika terjadi berkepanjangan. Apalagi jika ia tidak terkendali, maka ini akan menyebabkan konsekuensi seperti kelelahan, penurunan berat badan, depresi, masalah dengan ritme jantung, refluks esofagus, dan mungkin kelelahan bahkan kematian. 

Dalam kasus yang terkenal, Paus Pius XII mengalami cegukan dalam waktu lama, terkait dengan gastritis, walau pada akhirnya ia meninggal karena stroke. Cegukan adalah kejang atau spasme diafragma, yakni lembaran otot yang mengontrol pernapasan. Kondisi ini terjadi disertai dengan napas yang tiba-tiba dan penutupan epiglotis, jaringan di bagian belakang tenggorokan yang dapat menutup jalan napas.

Penyebab cegukan yang mengganggu harus diselidiki dan kamu harus segera mencari pengobatannya untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Baca juga: Wajib ke Dokter Jika Alami Cegukan Ini

Penyebab Cegukan

Banyak penyebab cegukan telah diidentifikasi. Namun, tidak ada daftar pemicu yang pasti. Cegukan sering datang dan pergi tanpa alasan yang jelas. Namun, kemungkinan besar penyebab umum cegukan jangka pendek meliputi:

  • Makan berlebihan.
  • Makan makanan pedas.
  • Mengkonsumsi alkohol.
  • Minum minuman berkarbonasi, seperti soda.
  • Mengkonsumsi makanan yang sangat panas atau sangat dingin.
  • Perubahan suhu udara secara tiba-tiba.
  • Menelan udara sambil mengunyah permen karet.
  • Kegembiraan atau stres emosional.
  • Aerophagia (menelan terlalu banyak udara).

Cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam dikategorikan menurut jenis iritan yang menyebabkan episode tersebut. Mayoritas cegukan yang menetap disebabkan oleh cedera atau iritasi pada saraf vagus atau frenikus. Saraf vagus dan frenikus mengontrol pergerakan diafragma. Saraf ini mungkin dipengaruhi oleh:

  • Iritasi pada gendang telinga, yang mungkin disebabkan oleh benda asing.
  • Iritasi atau nyeri tenggorokan.
  • Gondok (pembesaran kelenjar tiroid).
  • Gastroesophageal refluks (asam lambung naik ke kerongkongan, saluran yang memindahkan makanan dari mulut ke lambung).
  • Tumor atau kista esofagus.

Baca juga: Cara Mengatasi Cegukan yang Masuk Akal

Penyebab lain cegukan mungkin melibatkan sistem saraf pusat (SSP). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Jika SSP rusak, tubuh mungkin akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan cegukan. Kerusakan SSP yang dapat menyebabkan cegukan terus-menerus meliputi:

  • Stroke.
  • Multiple sclerosis (penyakit saraf degeneratif kronis).
  • Tumor.
  • Meningitis dan ensefalitis (infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan di otak).
  • Trauma kepala atau cedera otak.
  • Hidrosefalus (penumpukan cairan di otak).
  • Neurosifilis dan infeksi otak lainnya.

Cegukan yang berlangsung lebih lama juga bisa disebabkan oleh:

  • Penggunaan alkohol secara berlebihan.
  • Penggunaan tembakau.
  • Reaksi anestesi setelah operasi.
  • Golongan obat tertentu, termasuk barbiturat, steroid, dan obat penenang.
  • Diabetes.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Gagal ginjal.
  • Malformasi arteriovenosa (kondisi di mana arteri dan vena terjerat di otak).
  • Perawatan kanker dan kemoterapi.
  • Penyakit Parkinson (penyakit otak degeneratif).

Bisakah Cegukan Dicegah?

Sayangnya, tidak ada metode yang terbukti dapat mencegah cegukan. Namun, jika kamu sering mengalami cegukan, kamu dapat mencoba mengurangi paparan terhadap pemicu yang telah diketahui. Berikut ini dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap cegukan:

  • Jangan makan berlebihan.
  • Hindari minuman berkarbonasi.
  • Lindungi diri dari perubahan suhu yang tiba-tiba.
  • Jangan minum alkohol.
  • Tetap tenang, dan cobalah untuk menghindari reaksi emosional atau fisik yang intens.

Baca juga: Komplikasi Kesehatan Akibat Cegukan yang Enggak Kunjung Hilang

Cegukan yang berlangsung terus-menerus memang perlu diwaspadai, karena ini bisa sangat mengganggu dan menurunkan kualitas hidup pengidapnya. Jika kamu mengalami cegukan yang mengganggu atau memiliki sejumlah pertanyaan lain terkait cegukan, kamu bisa tanyakan pada dokter di Halodoc. Manfaatkan fitur chat yang ada di Halodoc untuk bicara dengan dokter, kapan dan di mana saja!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Hiccups.
The New York Times. Diakses pada 2020. Q. &A.; Dangerous Hiccups. 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan