Cek Fakta: Wanita Rentan Alami Delusi Cotard?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Oktober 2022

“Delusi cotard adalah kondisi yang memang lebih umum terjadi pada wanita. Namun, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.”

Cek Fakta: Wanita Rentan Alami Delusi Cotard?Cek Fakta: Wanita Rentan Alami Delusi Cotard?

Halodoc, Jakarta – Delusi cotard adalah kondisi langka yang ditandai dengan keyakinan salah bahwa kamu atau bagian tubuh kamu mati, sekarat, atau tidak ada. Biasanya terjadi bersamaan dengan depresi berat dan beberapa gangguan psikotik. 

Ini juga dapat menyertai penyakit mental dan kondisi neurologis lainnya. Kondisi ini juga sering disebut sindrom mayat berjalan, sindrom Cotard, atau delusi nihilistik.

Benarkah Wanita Rentan Alami Delusi Cotard?

Penyebab pasti delusi cotard adalah tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinannya, termasuk jenis kelamin. Wanita diyakini lebih mungkin mengembangkan delusi cotard, dibanding pria.

Namun, pada dasarnya kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Terutama orang berusia di atas 50 tahun. Hal ini juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Orang di bawah usia 25 dengan delusi cotard cenderung juga mengalami depresi bipolar. 

Selain itu, delusi cotard tampaknya lebih sering terjadi pada orang yang menganggap karakteristik pribadi mereka, daripada lingkungan mereka, yang menyebabkan perilaku mereka. 

Orang yang percaya bahwa lingkungan mereka memengaruhi perilaku mereka lebih mungkin untuk memiliki kondisi ini. Kondisi kesehatan mental lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan delusi cotard adalah:

  • Gangguan bipolar.
  • Depresi pascapersalinan.
  • Katatonia.
  • Gangguan depersonalisasi.
  • Gangguan disosiatif.
  • Depresi psikotik.
  • Skizofrenia.

Selain itu, delusi cotard juga tampaknya terkait dengan kondisi neurologis tertentu, termasuk:

  • Infeksi otak.
  • Tumor otak.
  • Demensia.
  • Epilepsi.
  • Migrain.
  • Sklerosis ganda.
  • Penyakit parkinson.
  • Trauma.
  • Cedera otak traumatis.

Waspadai Gejalanya

Salah satu gejala utama delusi cotard adalah nihilisme. Nah, nihilisme adalah keyakinan bahwa tidak ada yang memiliki nilai atau makna. Ini juga dapat mencakup keyakinan bahwa tidak ada yang benar-benar ada. 

Orang dengan delusi cotard merasa seolah-olah mereka sudah mati atau membusuk. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin merasa tidak pernah ada.

Sementara beberapa orang merasakan hal ini tentang seluruh tubuh mereka, yang lain hanya merasakannya dalam kaitannya dengan organ tertentu, anggota badan, atau bahkan jiwa mereka.

Gejala lain yang dapat dialami termasuk:

  • Kecemasan.
  • Halusinasi.
  • Hipokondria.
  • Kesalahan.
  • Keasyikan dengan menyakiti diri sendiri atau kematian.

Diagnosis dan Pengobatannya

Delusi cotard adalah gejala dari kondisi lain, bukan penyakit. Jadi, kondisi ini tidak terdaftar sebagai jenis masalah kesehatan mental. Itulah sebabnya belum ada aturan atau pengobatan pasti untuk kondisi ini. 

Diagnosis biasanya ditentukan setelah dokter mengesampingkan kondisi lain yang terlihat seperti itu. Salah satunya adalah sindrom Capgras, ketika seseorang percaya teman atau anggota keluarga telah digantikan oleh orang palsu yang identik. 

Meski begitu, dokter memiliki banyak cara untuk mengobati sindrom cotard. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan mengobati masalah medis yang menyebabkannya.

Pengobatan yang umum dilakukan adalah kombinasi obat-obatan dan terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau psikoterapi. Keduanya dapat mencari cara untuk pengidap berbicara tentang perasaan mereka dan membantu mereka menemukan cara yang lebih sehat untuk berpikir dan bertindak.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati delusi cotard adalah:

  • Antipsikotik.
  • Obat anti kecemasan.
  • Antidepresan.

Kebanyakan orang membutuhkan lebih dari satu jenis obat. Namun, obat jenis apa yang dibutuhkan tergantung pada kondisi masing-masing pengidap, berdasarkan penilaian dokter.

Terapi electroconvulsive (ECT) adalah pilihan pengobatan lain. Ini mengirimkan arus listrik kecil melalui otak. Bekerja dengan cara mengubah kimia otak dan dapat menghilangkan beberapa gejala kesehatan mental.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Cotard Delusion and Walking Corpse Syndrome.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Cotard’s Syndrome (Walking Corpse Syndrome)?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan