CT Scan Pada Anak Picu Kanker, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Maret 2019
CT Scan Pada Anak Picu Kanker, Mitos atau Fakta?CT Scan Pada Anak Picu Kanker, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Sebagai salah satu jenis pemeriksaan medis, CT (computed tomography) scan adalah prosedur yang menggabungkan serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang, dengan menggunakan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang, pembuluh darah, dan jaringan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Dibanding X-ray biasa, CT scan memiliki keunggulan karena menunjukkan gambar yang lebih detail. Namun, benarkah prosedur CT scan memicu kanker, terutama jika dilakukan pada anak-anak?

Dugaan ini dijawab oleh temuan tim peneliti dari Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam The Lancet Medical Journal, pada Juni 2012 lalu. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Mark S Pearce, PhD dari Newcastle University Institute of Health and Society ini, mengungkapkan bahwa penggunaan alat pemindaian (scan) yang memancarkan radiasi, khususnya pada anak-anak, ternyata berpotensi menimbulkan dampak cukup serius.

Baca juga: Beginilah Prosedur Saat Melakukan Pemeriksaan CT Scan

Anak-anak yang terpapar CT scan dapat memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk mengidap kanker darah, otak, atau tulang, di kemudian hari. Para peneliti menegaskan, risiko kanker secara absolut tampaknya sangat kecil. Meski begitu, mereka merekomendasikan supaya dosis radiasi dari CT scan yang diberikan pada anak sebaiknya seminimum mungkin.  

Sebagai teknik diagnostik yang penting, penggunaan CT scan telah meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir, terutama di Amerika Serikat, kata para peneliti. Namun, risiko kanker potensial ada karena radiasi ionisasi yang digunakan dalam CT scan, terutama pada anak yang lebih sensitif terhadap radiasi daripada orang dewasa.  

Dalam kajiannya, peneliti melibatkan hampir 180.000 pasien yang menjalani CT scan saat anak-anak atau dewasa muda (di bawah 22 tahun) di Inggris antara tahun 1985 dan 2002. Dari jumlah tersebut, 74 orang di antaranya kemudian didiagnosis dengan leukemia dan 135 dengan kanker otak, menurut data selama periode 1985 sampai 2008. Peneliti menghitung, dibandingkan dengan pasien yang menerima dosis radiasi kurang dari lima mili-grays (mgy), mereka yang diberi dosis kumulatif 30 mgy memiliki risiko tiga kali lipat mengembangkan leukemia (kanker darah atau sumsum) di kemudian hari.

Baca juga: Si Kecil Sering Terbentur, Perlukah CT Scan?

Sementara partisipan yang menerima 50-74 mgy memiliki risiko tiga kali lebih besar mengidap tumor otak. Studi ini tidak membandingkan antara anak yang telah dipindai (scan) dengan mereka yang belum dipindai. Dapat disimpulkan bahwa di antara setiap 10.000 pasien yang melakukan sekali CT scan sebelum usia 10 tahun, akan ada satu tambahan kasus leukemia dan tumor otak dari setiap 10 mgy radiasi dalam 10 tahun setelah paparan.

Jadi Apakah CT Scan Tetap Perlu Dijalani?

Tentu saja, dalam kasus-kasus tertentu, CT scan memang perlu dijalankan. Namun, penelitian ini dapat memperingatkan para tim medis untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan CT scan. Tim medis memang mungkin membutuhkan kualitas gambar yang terbaik untuk melihat kondisi organ pasien, tetapi perlu juga dipikirkan apa efek dari proses pemindaian gambar organ ini terhadap tubuh pasien itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan mendesain mesin dan teknologi yang lebih baik, atau memberikan pasien suatu proteksi untuk melindungi tubuh mereka.

Baca juga: Inilah Bagian Tubuh yang Sering Diperiksa dengan CT scan

Itulah sedikit penjelasan tentang CT scan yang ternyata dapat memicu kanker pada anak. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan