Cuaca Mendung, Hati-hati Kena Seasonal Affective Disorder

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Februari 2021
Cuaca Mendung, Hati-hati Kena Seasonal Affective DisorderCuaca Mendung, Hati-hati Kena Seasonal Affective Disorder

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah tiba-tiba merasa sedih atau sendu ketika cuaca sedang mendung? Cuaca yang tidak bersahabat bukan hanya bisa mengganggu ketika sedang beraktivitas di luar rumah saja, tapi juga dapat memengaruhi suasana hati kamu lho.  

Di musim hujan seperti sekarang ini di mana cuaca hampir selalu mendung dan tidak ada matahari, beberapa orang bisa menjadi lebih murung dari biasanya. Pada kasus yang parah, seseorang bisa mengalami depresi setiap kali memasuki musim yang dingin. Kondisi tersebut dikenal juga sebagai Seasonal Affective Disorder (S.A.D). Jangan hanya menganggapnya sebagai bad mood saja, S.A.D perlu ditangani agar suasana hati dan motivasi kamu tetap terjaga sepanjang tahun.

Baca juga: Cuaca Pengaruhi Mood, Kok Bisa?

Apa Itu S.A.D?

Seasonal Affective Disorder atau S.A.D adalah jenis depresi yang terkait dengan perubahan musim. SAD dimulai dan berakhir pada waktu yang hampir sama setiap tahun, yaitu dari akhir musim gugur hingga musim dingin berakhir. Ini dikenal juga sebagai SAD pola musim dingin atau depresi musim dingin. Pada kasus yang lebih parah, beberapa orang mungkin mengalami episode depresi selama musim semi atau musim panas. Ini disebut SAD pola musim panas atau depresi musim panas.

Tidak hanya menimbulkan perasaan sedih yang tidak seperti biasanya, SAD juga bisa memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang dalam beraktivitas sehari-hari. Jadi, bila kamu merasakan perubahan yang signifikan dalam suasana hati dan perilaku kamu setiap kali memasuki musim dingin atau musim hujan, kamu mungkin mengidap gangguan afektif musiman. 

Apa Penyebab S.A.D?

Penyebab pasti SAD masih belum diketahui, namun beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hormon tertentu yang dihasilkan jauh di dalam otak memicu perubahan terkait sikap pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Para ahli percaya bahwa seasonal affective disorder mungkin terkait dengan perubahan hormonal ini.

Sementara teori lain mengatakan bahwa sinar matahari yang lebih sedikit selama musim gugur dan musim dingin menyebabkan otak membuat lebih sedikit serotonin, zat kimia yang terkait dengan jalur otak yang mengatur suasana hati. Ketika jalur sel saraf di otak yang mengatur suasana hati tidak berfungsi secara normal, akibatnya bisa berupa perasaan depresi disertai dengan gejala kelelahan dan penambahan berat badan.

SAD biasanya dimulai pada awal usia dewasa dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. SAD dikaitkan dengan kurangnya sinar matahari selama musim dingin, gangguan suasana hati ini jarang ditemukan di negara-negara dengan banyak sinar matahari sepanjang tahun.

Baca juga: Ini Alasan Hujan Membangkitkan Ingatan Emosional

Kenali Gejala SAD

Pada kebanyakan kasus, gejala SAD dimulai dari akhir musim gugur atau awal musim dingin dan akan menghilang saat memasuki hari-hari cerah di musim semi atau panas. Meskipun jarang, tapi ada juga orang yang mengalami gejala SAD pada musim semi atau musim panas. Pada kedua kasus, gejala awalnya mungkin ringan dan menjadi lebih parah saat musim berlangsung. 

Berikut tanda dan gejala SAD:

  • Merasa tertekan hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari.
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai.
  • Mudah lelah.
  • Mengalami masalah dengan tidur.
  • Mengalami perubahan nafsu makan atau berat badan.
  • Merasa lesu atau gelisah.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Merasa putus asa, tidak berharga atau bersalah.
  • Sering memikirkan kematian atau bunuh diri.

Sementara gejala khusus untuk SAD yang muncul di musim dingin, meliputi:

  • Tidur berlebihan.
  • Perubahan nafsu makan, terutama keinginan untuk makan makanan yang tinggi karbohidrat.
  • Penambahan berat badan.
  • Kelelahan atau tingkat energi yang rendah.

Sementara gejala khusus untuk SAD musim panas, antara lain:

  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Nafsu makan yang buruk.
  • Penurunan berat badan.
  • Kecemasan.

Cara Mengatasi SAD

Pengobatan untuk seasonal affective disorder meliputi terapi cahaya, obat-obatan dan psikoterapi. Bila kamu juga memiliki gangguan bipolar, beritahu dokter, karena terapi cahaya dan antidepresan bisa memicu episode manik.

Dokter juga akan menganjurkan pengidap SAD untuk keluar di pagi hari untuk mendapatkan lebih banyak cahaya matahari, terutama di hari yang cerah. Makan makanan sehat juga penting untuk mengatasi SAD. Saat mengalami gangguan tersebut, kamu mungkin ingin makan lebih banyak makanan manis dan berkarbohidrat, tapi usahakan juga untuk memperbanyak asupan buah-buahan dan sayuran.

Selain itu, tetap aktif atau rutin berolahraga juga menjadi cara ampuh untuk mengatasi SAD. Dr Andrew McCulloch, mantan kepala eksekutif Yayasan Kesehatan mental, mengungkapkan bahwa olahraga berat selama 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu terbukti efektif melawan depresi dan olahraga ringan juga akan memberi manfaat yang menguntungkan.

Baca juga: Jangan Takut Matahari Ini Manfaatnya Berjemur

Itulah penjelasan mengenai seasonal affective disorder yang kerap muncul di musim dengan sedikit matahari seperti sekarang ini. Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut mengenai gangguan suasana hati ini, jangan ragu untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga agar kamu bisa mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Seasonal affective disorder (SAD).
WebMD. Diakses pada 2021. Seasonal Depression (Seasonal Affective Disorder).
NHS Inform. Diakses pada 2021. Do you have the winter blues?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan