Dada Sebelah Kiri Terasa Sangat Sesak, Waspada Gejala Idap Pleuritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Agustus 2021
Dada Sebelah Kiri Terasa Sangat Sesak, Waspada Gejala Idap PleuritisDada Sebelah Kiri Terasa Sangat Sesak, Waspada Gejala Idap Pleuritis

Halodoc, Jakarta – Pleuritis adalah istilah yang menunjukkan kondisi ketika terjadi peradangan pada pleura. Pleura merupakan membran yang menjadi pemisah antara paru-paru dengan dinding bagian dalam. Di antara dua lapisan tersebut, terdapat cairan pleura yang berfungsi untuk melumasi lapisan, sehingga paru-paru dapat bergerak dengan lancar ketika kamu bernapas. Namun, ketika pleura mengalami peradangan, cairan pelumas tersebut akan menjadi lengket dan permukaan selaput pleura menjadi kasar, sehingga menyebabkan rasa sakit ketika kedua lapisan pleura saling bergesek saat pengidap batuk atau bersin. Ketahui gejala-gejala pleuritis lainnya di sini.

Gejala Pleuritis

Orang yang mengidap pleuritis biasanya akan merasa sesak dan sakit di dada sebelah kiri. Enggak hanya di dada saja, rasa sakit juga bisa muncul pada bahu dan punggung. Sakit pada dada dan bahu akan semakin terasa saat pengidap menarik napas dalam-dalam, bersin, batuk, ataupun bergerak.

Pengidap pleuritis juga akan mengalami gejala gangguan pernapasan berupa batuk kering dan sesak napas atau napas pendek. Gejala pleuritis lainnya yang mungkin juga akan dialami pengidap, antara lain demam, pusing, mual, berkeringat, serta sakit pada sendi dan otot.

Bila kamu mengalami gejala-gejala pleuritis seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Apalagi bila kamu sampai merasakan nyeri yang sangat parah, mengeluarkan keringat berlebihan, merasa mual, dan batuk-batuk yang disertai darah. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami dengan dokter lewat aplikasi Halodoc, lho.

Baca juga: Waspadai Komplikasi Pleuritis Bila Tak Segera Ditangani

Cara Mendiagnosis Pleuritis

Untuk mendiagnosis pleuritis, pertama-tama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan kamu dan juga keluarga. Mengingat ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya pleuritis, maka pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk menentukan penyebab pleuritis. Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan, antara lain:

Tes darah. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui bila pengidap memiliki infeksi atau kelainan tertentu, seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, lupus, dan arthritis rheumatoid.


Pemeriksaan pencitraan dengan rontgen, CT scan, USG, ataupun EKG. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter bisa memeriksa kondisi paru pengidap untuk mendeteksi apakah ada inflamasi, pembengkakan pada pembuluh darah, ataupun penyakit lain yang memicu terjadinya pleuritis.


Torakosentesis. Prosedur ini dilakukan untuk mengambil sampel cairan dari paru melalui tulang rusuk dengan menggunakan jarum khusus untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Saat torakosentesis dilakukan, pengidap akan dibius lokal.


Torakoskopi atau pleuroskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan selang tipis yang dilengkapi kamera untuk memeriksa kondisi toraks (rongga dada) dan pleura. Bila perlu, tindakan biopsi juga bisa sekalian dilakukan dengan menambahkan alat. Tujuannya untuk mengambil sampel jaringan pada paru.

Baca juga: Ketahui 7 Penyebab Pleuritis dan Cara Menanganinya

Cara Mengobati Pleuritis

Pengobatan pleuritis untuk tiap pengidap berbeda-beda, karena perlu disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Bila pleuritis disebabkan oleh virus, maka tidak perlu pengobatan khusus, karena pleuritis bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hanya dengan istirahat yang cukup. Namun, bila pleuritis disebabkan oleh bakteri, maka pengidap bisa diberikan obat antibiotik. Enggak hanya dalam bentuk obat minum, antibiotik juga bisa diberikan dalam bentuk suntik atau kombinasi dari jenis antibiotik yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahan gejala. Terkadang dokter juga bisa menyarankan pengidap untuk dirawat inap bila gejala yang dialami dianggap cukup parah.

Sedangkan untuk mengatasi nyeri pada, dokter akan memberikan obat-obatan pereda rasa sakit, seperti ibuprofen dan aspirin. Namun, bila kedua jenis obat pereda rasa sakit tersebut tidak mempan, maka dokter bisa memberikan obat pereda rasa sakit lainnya, seperti kodein atau parasetamol.

Baca juga: 6 Antibiotik Alami untuk Mencegah Infeksi

Itulah gejala pleuritis yang perlu kamu tahu. Untuk minta saran kesehatan, hubungi saja dokter Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan