Dapatkah Si Kecil Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   01 Juni 2019
Dapatkah Si Kecil Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri?Dapatkah Si Kecil Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri?

Halodoc, Jakarta – Uroflowmetri adalah tes diagnosis yang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kecepatan tingkat aliran urine dalam satuan waktu. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi kelainan dan masalah pada saluran kemih.

Caranya dengan mengukur jumlah urine yang dikeluarkan, kecepatan keluarnya urine (per detik), waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan seluruh isi kandung kemih, serta tingkat keparahan obstruksi kandung kemih (jika terjadi penyumbatan). Apakah pemeriksaan uroflowmetri aman dilakukan bagi anak-anak? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Pemeriksaan Uroflowmetri Aman Dilakukan Siapa Saja

Termasuk anak-anak. Untuk melakukan pemeriksaan ini, seseorang yang dicurigai mengidap gangguan saluran kemih dianjurkan untuk buang air kecil di toilet yang dilengkapi dengan alat pengukur bernama uroflowmetri elektronik.

Hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan standar aliran kemih normal, ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Apabila hasil yang diperoleh di bawah standar normal, dipastikan kamu mengalami gangguan saluran kemih. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menetapkan diagnosis.

Secara umum, berikut tahapan pemeriksaan uroflowmetri:

  • Sebelum tes. Tidak ada persiapan khusus, seperti puasa, tapi kamu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih sebelum tes dilakukan. Pastikan kandung kemih penuh dengan perbanyak minum air putih sebelum tes berlangsung. Apabila kamu mengidap masalah kesehatan atau sedang konsumsi obat tertentu, beritahu dokter untuk mengurangi risiko bias hasil pemeriksaan.
  • Selama tes. Dokter akan mengajari kamu cara menggunakan flowmeter, yakni untuk menekan tombol "start" ketika buang air kecil. Hitung sampai lima detik sebelum kamu buang air kecil. Mulai buang air kecil dalam alat corong yang menempel pada toilet, alat uroflowmetri secara otomatis akan memberikan informasi. Lakukan buang air kecil dengan normal, tanpa memperlambat atau mempercepat prosesnya. Setelah selesai, hitung kembali sampai lima detik dan tekan tombol flowmeter.
  • Setelah tes. Perawatan pasca tes dilakukan sesuai dengan riwayat penyakit yang diidap. Apabila tingkat kecepatan aliran urine kurang dari 10 mililiter per detik (ml/detik), berarti terjadi penyempitan saluran cerna yang menghalangi perlintasan urine secara normal (obstruktif).

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Pemeriksaan Uroflowmetri?

Manfaat Pemeriksaan Uroflowmetri

Tes uroflowmetri dilakukan untuk mendeteksi masalah pada saluran kemih. Di antaranya adalah kanker kandung kemih, penyumbatan saluran kemih, kanker prostat, infeksi saluran kemih, disfungsi kandung kemih neurogenik, pembesaran kelenjar prostat, melemahnya otot di kandung kemih, dan hipertrofi prostat jinak.

Kamu tidak perlu khawatir untuk melakukan pemeriksaan uroflowmetri, karena tergolong aman dan termasuk prosedur non-invasif. Material radioaktif yang digunakan juga hanya sedikit, sehingga jarang menimbulkan efek samping. Hanya saja, kamu mungkin mengalami rasa tidak nyaman saat cairan dimasukkan ke dalam urinary blender dengan kateter pada uretra.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Pemeriksaan Uroflowmetri dan Cara Melakukannya

Itulah fakta pemeriksaan uroflowmetri yang perlu diketahui. Kalau Si Kecil mengalami kesulitan buang air kecil, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Ibu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan