Wabah DBD di Manado, Ini Penanganan Pertama yang Wajib Dilakukan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Januari 2019
Wabah DBD di Manado, Ini Penanganan Pertama yang Wajib Dilakukan Wabah DBD di Manado, Ini Penanganan Pertama yang Wajib Dilakukan

Halodoc, Jakarta - Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis kini tengah mengalami musim penghujan. Artinya, beberapa penyakit mudah menyerang apalagi jika tidak melakukan pencegahan.

Salah satu penyakit yang mudah mewabah saat memasuki musim penghujan ini adalah demam berdarah. Wabah DBD di Manado menjadi perhatian khusus karena sejak tanggal 1 hingga 6 Januari 2019, sudah ada 67 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sulawesi Utara. Kabar terakhir melaporkan ada 3 orang yang meninggal akibat DBD.

Data ini disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut Debie Kalalo, dalam konferensi pers di kantornya. Selain itu, dilaporkan setiap tahun pasti ada korban jiwa akibat wabah DBD ini. Artinya, pemerintah belum sepenuhnya mampu mencegah terjadinya wabah DBD di Manado. Meski mereka mengaku telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan di 2018, rasanya hal tersebut belum cukup.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal

Gejala DBD yang Harus Diwaspadai

Wabah DBD di Manado tidak bisa diprediksi, tetapi untuk mencegah jatuhnya korban kamu bisa mendeteksi dini penyakit ini melalui gejala yang mungkin muncul. Gejala penyakit DBD antara lain:

  • Seseorang mengalami panas tinggi antara 38ºC sampai 40ºC yang cukup mendadak dan dapat terjadi selama 2 hingga 7 hari. Pengidap tampak lemah dan lesu suhu.

  • Muncul bintik-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.

  • Seseorang terkadang mengalami mimisan.

  • Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.

  • Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura.

  • Kadang-kadang pengidap merasakan nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lambung.

  • Bila sudah parah, pengidap akan merasa gelisah, ujung tangan dan kaki dingin dan berkeringat. Perdarahan dapat terjadi di selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya.

Baca Juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

Penanganan Pertama pada DBD

Saat seseorang mulai mengalami gejala seperti diatas, berikut ini langkah yang wajib dilakukan:

  • Beri Cairan yang Banyak. Pengidap demam berdarah sebisa mungkin mencukupi asupan cairan. Pengidap demam berdarah bisa mengonsumsi air putih atau jus buah demi mencegah dehidrasi karena demam, serta membantu menurunkan demam. Selain itu, konsumsi banyak air membantu meringankan gejala seperti kram otot dan sakit kepala karena keduanya timbul akibat dehidrasi. Air juga membantu menghilangkan racun berlebih dalam tubuh untuk dikeluarkan melalui urine.

  • Minta Pengidap DBD untuk Istirahat Total. Untuk mempercepat proses pemulihan, pengidap DBD wajib istirahat total dan meninggalkan dahulu pekerjaan hariannya. Pengidap bisa istirahat di rumah sakit, guna memudahkan pemantauan kondisi kesehatannya. Jika salah satu anggota keluarga ada yang mengidap DBD, maka temani mereka di rumah sakit namun pastikan untuk tidak gaduh agar pengidap bisa tidur nyenyak.

  • Konsumsi Jambu Biji dan Makanan Sehat yang Mudah Dicerna. Jambu biji dikenal luas mampu mengobati DBD sebab jambu biji mengandung vitamin C yang dapat membantu mempercepat pembentukan trombosit baru. Selain itu jambu biji kaya quercetin, yaitu senyawa kimia alami yang bisa ditemukan dalam berbagai jenis buah dan sayur yang menghambat pertumbuhan virus, termasuk virus dengue. Dokter juga menyarankan untuk konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur, makanan yang  direbus, sayuran hijau, serta buah-buahan.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar DBD

Itu penanganan agar wabah DBD di Manado tidak terulang atau tidak menelan korban lebih banyak lagi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal DBD atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Tanya Dokter, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan