Awas, DBD pada Balita Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 April 2020
Awas, DBD pada Balita Bisa Berakibat FatalAwas, DBD pada Balita Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta - Demam berdarah dengue, atau yang dikenal dengan istilah DBD, termasuk dalam penyakit berbahaya yang dapat berujung pada hilangnya nyawa, terutama saat dialami oleh balita. Salah satu cara untuk mencegah DBD pada balita adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. 

DBD dapat dialami oleh siapa saja, dan disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah dapat berakibat fatal. Apalagi jika tidak segera diobati. Berikut sejumlah gejala DBD pada balita yang perlu ibu waspadai!

Baca juga: Lakukan Ini Bila Si Kecil Terkena Demam

Waspadai, DBD pada Balita Bisa Berakibat Fatal

DBD pada balita bisa disertai gejala yang mirip dengan dewasa, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala DBD biasanya baru akan muncul setelah 4-14 hari setelah terinfeksi. Saat muncul, gejala bisa menetap pada tubuh dalam jangka waktu 2-7 hari. Berikut gejala DBD pada balita:

  • Demam tinggi, diatas 40 derajat Celsius.

  • Rasa sakit di bagian belakang mata, otot, sendi, serta tulang.

  • Sakit kepala parah.

  • Mudah memar.

  • Ruam pada tubuh.

  • Pendarahan melalui hidung atau gusi.

Saat Si Kecil mengalami serangkaian gejala demam berdarah, segera temui dokter di rumah sakit terdekat ya, bu! Karena jika penanganan telat diberikan, kehilangan nyawa merupakan komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi.

Baca juga: Begini Pertolongan Pertama saat Anak Demam

Saat Mencurigai Adanya Gejala, Lakukan Ini di Rumah

Saat ibu mencurigai sejumlah gejala yang muncul, ibu disarankan untuk melakukan beberapa langkah sederhana berikut ini:

  • Ajak anak untuk beristirahat.

  • Berikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

  • Berikan makanan sehat bergizi seimbang.

Jika serangkaian langkah penanganan demam berdarah tersebut tidak membuahkan hasil. Segera temui dokter di instalasi kesehatan terdekat ya, bu! Pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Setelah terdeteksi, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan sebagai langkah penanganan. 

Setelah mengonsumsi obat, ibu perlu memperhatikan kondisinya, terutama setelah demam turun. Jika dalam kurun waktu 24 jam anak kembali demam disertai dengan muntah, ibu dapat langsung memeriksakannya kembali ke dokter. Ingat, demam berdarah akan berakibat fatal, apalagi jika dialami oleh balita.

Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Demam Berdarah?

Memberikan vitamin C pada anak merupakan salah satu langkah mencegah datangnya DBD. Saat hal ini terjadi pada balita yang masih dalam proses menyusui, ibu dianjurkan untuk memberikan ASI yang cukup guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Salah satu makanan yang direkomendasikan untuk mencegah DBD adalah jambu biji. Jambu biji mengandung tinggi vitamin C yang ampuh dalam mengembalikan kondisi tubuh yang melemah akibat penyakit demam berdarah. Selain tinggi vitamin C, buah ini mengandung tinggi serat yang baik bagi tubuh. 

Dalam menyajikannya, Si Kecil dapat langsung memakannya atau diolah menjadi jus. Bukan hanya buahnya saja yang bermanfaat, kulit jambu biji juga mampu meningkatkan produksi trombosit yang kadarnya sepat menurun saat gejala demam berdarah muncul

DBD pada balita memang cukup membahayakan. Namun ibu tidak perlu panik secara berlebihan, ya! Karena dengan memperkuat sistem imun sebelum sakit, serta menjalani vaksinasi DBD, anak akan terhindar dari gejala demam berdarah yang membahayakan.

Referensi:
NCBI. Diakses pada 2020. Clinical Profile of Dengue Fever in Children: A Study from Southern Odisha, India
Kids Health. Diakses pada 2020. Dengue Fever.
Baby Center. Diakses pada 2020. Dengue fever in babies.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan