Demam pada Flu Berat dan DBD Tak Bisa Dibedakan, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Februari 2019
Demam pada Flu Berat dan DBD Tak Bisa Dibedakan, Mitos atau Fakta?  Demam pada Flu Berat dan DBD Tak Bisa Dibedakan, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Sepertinya, hampir semua orang tak asing dengan penyakit sejuta umatini. Virus influenza sangat mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit yang ditularkan lewat udara terjadi karena kontak langsung, seperti bersin atau batuk. Penularan influenza juga bisa melalui non-kontak. Misalnya, menyentuh benda yang sudah tercemar virus.

Dalam banyak kasus, seseorang yang mengidap virus ini akan mengalami gejala ringan, seperti demam, batuk, bersin, lelah, nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Bagaimana dengan demam berdarah dengue (DBD)?

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal

Nah, dimusim penghujan seperti saat ini, kasus demam berdarah dengue  terus meningkat. Orang yang terserang penyakit ini juga akan mengalami demam, seperti halnya dengan pengidap flu. Lalu, seperti apa sih beda flu berat DBD?

Benarkah Tak Bisa Dibedakan?

Pada dasarnya, demam memang menjadi tanda awal dari DBD. Tapi, sayangnya masih banyak orang yang sering terkecoh dengan demam flu biasa yang terjadi di musim hujan seperti saat ini. Lalu, bagaimana sih cara membedakan demam pada DBD dan flu?

Hmm, jawabannya sih simpel. Enggak bisa dibedakan! Oleh sebab itu, bila pada hari ketiga demam tak menghilang, di hari keempat pengidapnya mesti melakukan tes darah. Pasalnya, demam yang tak kunjung turun mesti diwaspadai. Hal ini bisa saja menandai dari penyakit flu, DBD, ataupun tifus.

Selain itu, yang harus diwaspadai adalah demam yang naik dan turun. Kondisi ini kerap disebut sebagai fase pelana kuda. Oleh sebab itu, kondisi harus benar-benar dipantau. Pasalnya, kecenderungan demam turun diiringi trombosit yang ikut menurun (gejala lain dari DBD). 

Selain itu, untuk memastikan gejala DBD, di hari keempat pengidapnya mesti melakukan tes darah atau dilakukan test tourniquet test atau Rumple leed. Tes ini adalah salah satu cara yang paling mudah dan cepat untuk mendeteksi DBD. Dengan cara melakukan bendungan pada tekanan tertentu. Hasil dikatakan positif bila dalam 10 menit, terdapat 10 atau lebih petechiae (perdarahan bawah kulit) pada daerah yang ditest. Selain trombosit, sekarang hematrokit juga menjadi patokan untuk diagnosis DBD, yaitu dengan oenigktana >20% dari awal atau penurunan >20% setelah diberikan terapi cairan yang menandakan adanya kebocoran plasma darah. 

Baca juga: Awas, Demam Berdarah Sebabkan 2 Komplikasi Ini

Gejala yang Berbeda

Meski demam pada flu berat dan DBD enggak bisa dibedakan, namun setidaknya kedua penyakit ini memiliki gejala lain yang berbeda. Demam berdarah, misalnya. Pengidap demam berdarah akan mengalami nyeri sendi, otot, dan tulang. Nyerinya akan terasa setelah demam muncul. Enggak cuma itu, demam berdarah juga bisa menyebabkan pengidapnya sakit kepala parah, mual, dan muntah.

Di samping itu, pada kulit pengidap demam berdarah akan muncul bintik merah yang terjadi akibat pendarahan. Bila ditekan, bintik ini tak akan pudar. Selain itu, pengidap demam berdarah biasanya akan mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi.

Sedangkan gejala flu, lain lagi cerita. Gejala flu akan mulai berkembang dalam kurun satu hingga tiga hari pasca terinfeksi virus. Beberapa gejala yang biasanya dialami, seperti demam, pegal-pegal, batuk kering, sakit kepala, bersin-bersin, hidung tersumbat atau beringus, nafsu makan menurun, sulit tidur, menggigil, hingga sakit tenggorokan.

Baca juga: Sering Tertukar, Inilah Bedanya Pilek dan Flu

Biasanya, sebagian besar pengidap flu ini akan pulih dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Tapi, ada pula sebagian orang yang masih mengalami batuk dan lelah hingga beberapa minggu ke depan.

Masih mau tau lebih jauh mengenai DBD dan flu? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan