Dengarkan Musik Terlalu Kencang Bisa Pengaruhi Nafsu Makan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 September 2018
Dengarkan Musik Terlalu Kencang Bisa Pengaruhi Nafsu MakanDengarkan Musik Terlalu Kencang Bisa Pengaruhi Nafsu Makan

Halodoc, Jakarta – Musik memang memiliki pengaruh terhadap berbagai macam kegiatan. Pastinya kamu melewatkan berbagai macam kegiatan sambil mendengarkan musik, seperti ketika berolahraga, membaca buku, atau makan. Entah dari headset atau headphone masing-masing, melalui speaker, atau saat kamu ditemani musik saat makan di foodcourt mall dan restoran.

Mendengarkan musik sambil makan memang membuat suasana jadi tambah santai. Namun disadari atau tidak, musik bisa memengaruhi selera makan kamu, lho! Apalagi kalau volume musik yang dengarkan kencang. Makan kamu akan semakin kalap.

Makin Kencang Musik, Makin Kalap Makan

Sebuah riset dari University of South Florida dimuat dalam Journal of the Academic of Marketing Science, mencari tahu apakah volume musik bisa memengaruhi keputusan seseorang untuk memilih makanan.

Dalam penelitian itu, secara sengaja musik berbagai genre disetel dengan tingkat kebisingan 50-70 desibel (db) di sebuah kafe berlokasi di Stockholm, Swedia, selama dua hari berturut-turut. Sebagai gambaran, volume suara berkisar 50-70 desibel sudah termasuk keras, setara dengan suara percakapan biasa, alat pengering rambut atau penyedot debu, lalu lintas sangat ramai, dan alarm jam.

Mereka kemudian menempelkan tiga macam label (sehat, tidak sehat, dan netral/biasa saja) pada setiap menu yang disajikan. Setelah dua hari pengamatan, tim periset menemukan bahwa musik dengan genre tenang yang disetel dengan volume kecil berhasil membuat orang-orang memilih makanan yang ada dalam kategori sehat.

Untuk lebih memastikan hasil penelitian, mereka kembali melakukan pengamatan yang sama di lokasi yang berbeda yaitu swalayan. Mereka membuat dua skenario di waktu yang berbeda, satu dengan volume pelan dan satunya dengan volume kencang. Ketika dipasangkan musik bervolume keras, pengunjung tanpa disadari lebih cenderung untuk memilih jenis makanan yang kurang sehat. Sementara itu, pembeli yang mendengarkan volume musik pelan cenderung mengambil bahan-bahan makanan yang sehat.

Tidak Mendengarkan Musik Belum Tentu Pilihan Makanan akan Lebih Baik

Berdasarkan penelitian di atas dijelaskan bahwa kencang tidaknya suara musik yang orang-orang tersebut dengarkan, baik secara sengaja atau tidak, ternyata memengaruhi keputusan mereka untuk memilih makanan.

Orang-orang yang makan sambil mendengarkan musik kencang lebih memilih menu makanan yang kurang sehat, seperti kue coklat atau burger dibanding salad buah. Sebaliknya, orang-orang yang diperdengarkan musik bervolume pelan saat mereka sedang pilih-pilih menu akhirnya membeli makanan yang sehat, seperti salad.

Setelah ini, mungkin kamu berpikir bahwa tidak mendengarkan musik adalah solusi yang paling baik. Sebab, semakin rendah volume musik yang didengarkan, maka semakin sehat pilihan makanan seseorang. Nyatanya, orang-orang yang bahkan tidak mendengarkan musik sama sekali justru menunjukkan kecenderungan yang sama dengan kelompok yang pendengar musik kencang (sama-sama memilih makanan yang kurang sehat).

Volume Musik Memengaruhi Tubuh dan Pikiran

Para peneliti memercayai bahwa musik bergenre lebih tenang, seperti musik klasik dan blues, akan memperlambat detak jantung dan mengatur napas jadi lebih stabil. Selain itu, musik jenis tersebut dapat meningkatkan mood dan meningkatkan fungsi otak. Hasilnya, makan sambil mendengarkan musik pelan membuat kamu merasa lebih tenang dan nyaman.

Setiap kombinasi ini kemudian akan memengaruhi cara kamu mengambil keputusan yang logis. Maka tidak heran, keputusan yang diambil dalam suasana tenang biasanya akan membuahkan hasil yang paling menguntungkan. Sebaliknya, musik bergenre riang dan bertempo cepat yang disetel dengan volume kencang justru memicu otak bekerja terlalu aktif (overstimulasi), sehingga meningkatkan stres dan membuat kamu terburu-buru mengambil keputusan yang tidak tepat.

Itulah hubungan genre dengan volume musik terhadap pilihan makanan. Apakah kamu merasakan hal demikian? Kaitan musik dan pilihan makanan ini mungkin baik untuk kamu. Namun, jika kamu merasa belum yakin, kamu bisa berdiskusi pada dokter di Halodoc. Kamu bisa mendapatkan informasi mengenai kesehatan makanan dengan bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc tanpa harus keluar rumah. Karena diskusi bisa dilakukan dengan cara Chat atau Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasinya!

Baca juga: