Depresi Bikin Sakit Jantung, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Mei 2018
Depresi Bikin Sakit Jantung, Kok Bisa?Depresi Bikin Sakit Jantung, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu, depresi dapat memengaruhi jantung dengan berbagai cara? Baik sebelum serangan penyakit jantung dan sesudah penyakit jantung dialami. Apalagi bagi pengidap penyakit jantung turunan. Kok bisa?

Ternyata, depresi itu bisa mengganggu ritme jantung, mendorong pembengkakan dan pembekuan darah, dan menyerang tubuh dengan hormon stres. Hormon stres ini bisa menaikkan tekanan darah dan mengeraskan pembuluh darah arteri. Arteri koroner yang tersumbat tersebut menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung yang bisa memicu penyumbatan arteri di otak, sehingga rentan terhadap stroke.

Saat mengalami depresi, seseorang lebih rentan tergoda merokok, kurang peduli terhadap diet dan olahraga, dan mengabaikan semua faktor risiko penyakit jantung. Perasaan tertekan tersebut juga memengaruhi kemauan untuk pulih. Pada akhirnya, saat serangan jantung itu datang, tekanan itu semakin berat, dan memicu terjadinya depresi yang lebih parah.

Agar pulih dari depresi, sehingga terhindar dari risiko penyakit jantung, yang diperlukan adalah konsumsi obat antidepresan, dukungan keluarga, olahraga, dan mengatur pola makan. Untuk mendapatkan obat antidepresan yang tepat, kamu perlu mendiskusikannya dengan dokter ya. Kamu bisa bertanya ke dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui layanan video/voice call atau chat lho.  

Selain berdiskusi tentang depresi, kesehatan jantung, dan penyakit jantung turunan, kamu juga bisa membeli vitamin dan obat lewat layanan Apotek Antar di aplikasi Halodoc. Serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan