Depresi Bisa Tingkatkan Risiko Seseorang Kecanduan Alkohol

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Januari 2021
Depresi Bisa Tingkatkan Risiko Seseorang Kecanduan AlkoholDepresi Bisa Tingkatkan Risiko Seseorang Kecanduan Alkohol

Halodoc, Jakarta - Depresi dan kecanduan alkohol merupakan dua masalah yang berkaitan. Kedua kondisi tersebut umumnya terjadi secara bersamaan. Jika tidak ditangani dengan baik, maka depresi dan kecanduan akan semakin bertambah parah, dan dapat berujung membahayakan nyawa pengidapnya. Lantas, apa alasan depresi menjadi faktor risiko kecanduan alkohol? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Jantung dan Liver

Depresi Menjadi Salah Satu Faktor Risiko Kecanduan Alkohol

Depresi merupakan gangguan mood yang memicu perasaan sedih, marah, kehilangan, dan rasa hampa. Pengidap kondisi ini sering kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka senangi. Depresi merupakan gangguan yang umum terjadi. Lantas, apa hubungannya dengan kecanduan alkohol? Bagi pengidap depresi, alkohol menjadi bentuk pengobatan atau hiburan tersendiri.

Pengidap bisa sejenak lari dari rasa penat dan pikiran yang menumpuk. Efek melegakan yang diberikan oleh alkohol dinilai mampu menghibur pengidap depresi dari masalah hidupnya. Namun perlu diingat, kelegaan akibat mengonsumsi alkohol hanya bersifat sementara. Jika efeknya sudah hilang, kamu akan berada dalam posisi sebelumnya. Merasa cemas, dan memiliki banyak tekanan.

Padahal, banyak mengonsumsi alkohol justru secara tidak langsung dapat memperburuk perasaan saat depresi, sehingga dapat mendorong pengidap untuk minum lagi dan lagi. Depresi berat dan gangguan kecanduan alkohol berisiko tinggi dialami oleh wanita. Selain depresi, faktor risiko kecanduan alkohol lainnya adalah trauma yang mendalam.

Baca juga: Kecanduan Seks Bisa Menjadi Gangguan Kontrol Impuls

Depresi dan Kecanduan Alkohol Ditandai dengan Gejala Berikut

Pengidap depresi akan ditandai dengan sejumlah gejala, seperti merasa tidak berharga, selalu merasa sedih, kelelahan, kehilangan minat pada hobi dan aktivitas, kekurangan energi untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, sulit berkonsentrasi, selalu merasa bersalah, penyalahgunaan zat, serta memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Sedangkan gejala kecanduan alkohol, akan ditandai dengan gejala berupa terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam satu kali pertemuan, sering mengonsumsi alkohol, selalu ingin mengonsumsi alkohol, serta terus mengonsumsinya, meskipun ada konsekuensi negatif di belakangnya.

Langkah Mengatasi Gejala Depresi dan Kecanduan secara Bersamaan

Perlu tindakan penanganan dengan mengobati salah satu dari kedua kondisi tersebut. Dengan begitu, depresi dan kecanduan alkohol dapat diatasi. Berikut ini perawatan yang umum dilakukan untuk mengatasi depresi dan kecanduan alkohol:

  • Pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan memberikan obat antidepresan guna meredakan tingkat bahan kimia dalam alkohol dan membantu meringankan gejala depresi. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi kecanduan alkohol yang dapat mengurangi keinginan kamu untuk minum. 

  • Rehabilitasi

Rehabilitasi dilakukan dengan menjalani terapi untuk mengatasi depresi. Selama terapi, kamu dapat mempelajari mekanisme pengelolaan diri agar dapat hidup dan beraktivitas tanpa minum alkohol. 

Baca juga: Kecanduan Alkohol Tingkatkan Risiko Penyakit Liver

Mengobati depresi dan kecanduan alkohol sekaligus akan membantu meringankan gejala keduanya. Jika keduanya tidak diobati, maka akan memperparah kondisi pengidap. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengobatannya, silahkan bertanya langsung dengan psikolog atau psikiater di aplikasi Halodoc, ya. Meskipun pengobatan sangat membutuhkan waktu, tetapi perawatan yang tepat akan membantu mengubah perilaku kecanduan alkohol dan meredakan gejala depresi, sehingga pengidap dapat menjalani hidup dengan lebih sehat.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Understanding the Link Between Alcohol Use and Depression.
WebMD. Diakses pada 2021. Alcohol and Depression.



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan