Diabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Desember 2022
Diabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Ini AlasannyaDiabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya

“Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor risiko yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual. Sebab, tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga dapat menimbulkan disfungsi ereksi.

Halodoc, Jakarta - Disfungsi ereksi merupakan momok yang menakutkan bagi kaum adam. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup saat berhubungan seksual. Alhasil, kondisi ini pun bisa membuat hilangnya hasrat untuk berhubungan intim, rasa tidak percaya diri, stres, bahkan hingga depresi. 

Nah, ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi, salah satunya penyakit diabetes. Simak penjelasannya di sini! 


Diabetes Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Benarkah?

Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.

Perlu diketahui bahwa organ penis bukanlah otot. Organ penis sendiri tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi sendiri terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis. Ketika terangsang, saraf akan membuat pembuluh darah dalam penis melebar, sehingga aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar, sehingga organ tersebut mengeras.

Pada pengidap diabetes, mereka akan memiliki gangguan pada pembuluh darah. Kondisi tersebut membuat darah tidak dapat menetap di dalam penis, sehingga disfungsi ereksi dapat terjadi. Tidak hanya pada pengidap diabetes, pengidap tekanan darah tinggi dan penyakit jantung juga harus waspada, karena keduanya memiliki risiko yang sama untuk mengidap disfungsi ereksi.

Disfungsi Ereksi, Apa yang Menjadi Gejalanya?

Mereka yang mengalami disfungsi ereksi bisa mengalami beberapa gejala, yaitu:

  • Turun atau hilangnya hasrat berhubungan intim. 
  • Disfungsi ereksi yang ditandai dengan sulitnya pria dalam menjaga penisnya tetap mengeras saat berhubungan seksual.
  • Mengalami gangguan orgasme. Berbeda dengan wanita, laki-laki akan mengalami ejakulasi yang terlalu cepat. Kondisi ini dikenal dengan istilah ejakulasi dini. Pria juga dapat memiliki kondisi yang sebaliknya.

Disfungsi ereksi dapat membuat kesenanganmu terganggu. Hal tersebut tentunya bukan sesuatu yang dapat disepelekan. Sebab, bila dibiarkan begitu saja, kualitas hubungan pasangan bisa saja menurun.

Ketahui Faktor Risiko Disfungsi Ereksi Selain Diabetes

Selain diabetes, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi, antara lain:

  • Kondisi Kesehatan tertentu, seperti gangguan jantung. 
  • Konsumsi tembakau, karena dapat membatasi aliran darah ke vena dan arteri. Seiring waktu, hal tersebut dapat memicu gangguan kesehatan kronis yang dapat menimbulkan disfungsi ereksi.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti misalnya antidepresan, antihistamin, dan obat yang berfungsi untuk mengurangi tekanan darah.
  • Adanya luka atau cedera yang menimbulkan kerusakan pada saraf atau arteri yang berfungsi untuk mengendalikan ereksi.
  • Kondisi psikologis, seperti stres, gangguan kecemasan hingga depresi.
  • Konsumsi narkoba dan alkohol, terutama bila keduanya dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Adakah Langkah Pencegahan?

Bagi pengidap diabetes, selalu perhatikan apa yang kamu konsumsi untuk menurunkan risiko disfungsi ereksi. Tak hanya itu, perubahan gaya hidup diperlukan guna menjaga seksualitas agar tetap berjalan dengan baik. Berikut hal-hal yang dapat kamu lakukan:

  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Makanan ini harus diperkaya dengan serat dan nutrisi lain yang berguna untuk mengontrol kadar gula darah, serta mencegah terjadinya kerusakan pembuluh darah dan saraf.
  • Jangan konsumsi minuman beralkohol. Bila kamu mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari dua gelas per hari, hal tersebut dapat merusak pembuluh darah dan memperparah gangguan ereksi yang dialami.
  • Berhenti merokok. Pasalnya, merokok dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga aliran darah ke penis menjadi menurun dan memperparah gejala gangguan ereksi.

Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual.Oleh sebab itu, pengidap diabetes perlu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya disfungsi ereksi. 

Pengidap diabetes juga perlu memperhatikan asupan vitamin C pada tubuhnya. Sebab, vitamin C dapat mengendalikan kadar gula darah dan mengendalikan jumlah kolesterol pada pengidap diabetes. Oleh sebab itu, pastikan bahwa asupan vitamin C terpenuhi dengan baik. 

Nah, kini membeli vitamin dan berbagai kebutuhan seperti obat-obatan dapat dipesan langsung melalui aplikasi Halodoc, lho. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre lama di apotek. Yuk, download aplikasi Halodoc! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diabetes Can Cause Erectile Dysfunction.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Does Diabetes Cause Erectile Dysfunction 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Erectile dysfunction

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan