Diagnosis Sarkoma Kaposi dengan Pemeriksaan Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Agustus 2019
Diagnosis Sarkoma Kaposi dengan Pemeriksaan IniDiagnosis Sarkoma Kaposi dengan Pemeriksaan Ini

Halodoc, Jakarta –  Sarkoma kaposi adalah sejenis kanker yang biasa ditemukan di kulit akibat virus HHV-8 (Human herpesvirus 8). Menurut American Cancer Society, sarkoma kaposi identik dengan pengidap HIV/AIDS 

Biasanya ketika pengidap HIV juga mengidap sarkoma kaposi, umumnya HIV yang dialaminya akan berkembang menjadi AIDS. Namun tidak semua pengidap sarkoma kaposi akan  mengidap AIDS. Lantas, bagaimana diagnosis sarkoma kaposi dilakukan?

Pemeriksaan untuk Tahu Positif Mengidap Sarkoma Kaposi

Dokter menggunakan banyak tes untuk menemukan atau mendiagnosis, kanker. Ini termasuk juga apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lainnya. Tes pencitraan menunjukkan gambar bagian dalam tubuh, sehingga pengidapnya bisa tahu apakah kanker telah menyebar atau tidak.

Tes pencitraan ini perlu untuk dilakukan supaya dokter bisa memutuskan kira-kira perawatan mana yang paling berhasil dilakukan. Untuk sebagian besar jenis kanker—termasuk sarkoma kaposi,  biopsi adalah satu-satunya cara pasti bagi dokter untuk mengetahui apakah seseorang mengidap kanker atau tidak.

Baca juga: Kenali Gejala Awal Sarkoma Kaposi yang Harus Dilakukan

Pada biopsi, dokter mengambil sampel kecil jaringan untuk diuji di laboratorium. Jika biopsi tidak memungkinkan, dokter mungkin menyarankan tes lain yang akan membantu membuat diagnosis.

Untuk menentukan apakah sarkoma kaposi telah menyebar ke organ internal, salah satu dari pemeriksaan berikut ini harus dilakukan:

  1. Sinar-X

X-ray adalah cara untuk membuat gambar struktur di dalam tubuh menggunakan sejumlah kecil radiasi.

  1. Pemindaian tomografi komputer (CT atau CAT) 

CT scan mengambil gambar bagian dalam tubuh menggunakan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut. Komputer menggabungkan gambar-gambar ini menjadi tiga dimensi, sehingga menampilkan visualisasi yang jelas.

Ini penting dilakukan supaya dokter bisa melihat detail adanya kelainan atau tumor. CT scan dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor. Kadang-kadang, pewarna khusus yang disebut media kontras diberikan sebelum pemindaian untuk memberikan detail gambar yang lebih baik. Zat warna ini dapat disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien atau pasien diberikan dalam bentuk pil atau cairan untuk ditelan.

Baca juga: Begini Gejala yang Dirasakan saat Alami Liposarcoma

  1. Endoskopi 

Endoskopi memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh. Proses pemeriksaannya diawali dengan pemberian bius, lalu tabung tipis dimasukkan melalui mulut, ke kerongkongan, terus masuk ke dalam perut dan usus kecil. 

  1. Bronkoskopi 

Mirip dengan endoskopi, dokter memasukkan tabung tipis dan fleksibel dengan cahaya di ujungnya ke mulut atau hidung, turun melalui batang tenggorokan, dan ke saluran pernapasan paru-paru. 

  1. Fotografi

Karena banyak lesi kulit dapat berkembang di berbagai bagian tubuh, dokter dapat memotret bagian-bagian kulit secara teratur. Ini disebut pemetaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah lesi baru telah berkembang dari waktu ke waktu.

Setelah tes diagnostik dilakukan, dokter akan meninjau semua hasil pemeriksaan untuk mengetahui apakah penyakit tersebut sarkoma kaposi atau tidak. 

Sarkoma kaposi biasanya terlihat, seperti bercak datar dengan warna merah atau ungu. Kemunculannya bisa di area hidung, mulut, di sekitar alat kelamin atau anus. Bentuknya bisa beragam dengan perubahan yang bisa sangat cepat. 

Teksturnya bisa membengkak, menjadi borok, dan berdarah. Selain bisa memengaruhi bagian eksternal, sarkoma Kaposi juga bisa memengaruhi organ dalam, seperti paru-paru, hati, dan usus. Ketika ini terjadi, seringkali tidak ada tanda atau gejala yang terlihat. 

Namun, tergantung pada lokasi dan ukurannya, besar kemungkinan pengidap akan mengalami pendarahan jika paru-paru atau saluran pencernaan terkena. Deteksi dan pengobatan yang cepat dan mengurangi parahnya kondisi.

Jangan ragu untuk tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk pasangan. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:

Cancer.net. Diakses pada 2019. Sarcoma-Kaposi: Diagnosis.
Healthline. Diakses pada 2019. Kaposi Sarcoma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Soft tissue sarcoma.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan