Diagnosis Trigger Finger dengan Pemeriksaan Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Juli 2019
Diagnosis Trigger Finger dengan Pemeriksaan IniDiagnosis Trigger Finger dengan Pemeriksaan Ini

Halodoc, Jakarta – Trigger finger adalah suatu kondisi di mana salah satu jari terjebak dalam posisi bengkok. Ini terjadi ketika peradangan mempersempit ruang di dalam selubung yang mengelilingi tendon di jari yang terkena. Dalam kondisi parah, trigger finger ini terkunci dalam posisi bengkok.

Orang-orang yang pekerjaan atau hobinya membutuhkan tindakan mencengkeram berulang kali berisiko tinggi terkena trigger finger. Kondisi ini juga lebih umum pada wanita dan siapa pun dengan diabetes. Perawatan jari pemicu bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya.

Bagaimana cara mendiagnosis trigger finger? Dokter atau penyedia layanan kesehatan membuat diagnosis berdasarkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan fisik, dokter akan meminta kamu untuk membuka dan menutup tangan, memeriksa area nyeri, kelancaran gerakan, dan bukti penguncian.

Baca juga: Inilah Penyebab Munculnya Trigger Finger

Dokter juga akan merasakan telapak tangan untuk melihat apakah ada benjolan. Jika benjolan dikaitkan dengan jari pemicu, benjolan akan bergerak ketika jari bergerak karena benjolan adalah area pembengkakan di bagian tendon yang menggerakkan jari.

Perawatan trigger finger bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan durasinya. Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau naproxen (Aleve) dapat menghilangkan rasa sakit, tetapi tidak mungkin untuk meredakan pembengkakan yang membatasi selubung tendon atau menjebak tendon.

Perawatan noninvasif konservatif dapat meliputi:

1. Beristirahat

Hindari aktivitas yang membutuhkan cengkeraman berulang-ulang, menggenggam berulang, atau penggunaan mesin genggam bergetar yang berkepanjangan sampai gejala membaik. Jika kamu tidak dapat menghindari kegiatan ini sama sekali, sarung tangan empuk dapat menawarkan perlindungan.

2. Pemasangan Belat

Dokter mungkin meminta kamu mengenakan belat (pembungkus yang biasa digunakan pada kaki dan tangan saat cedera) di malam hari untuk menjaga jari yang sakit dalam posisi yang diperpanjang (meregang) hingga enam minggu. Belat membantu mengistirahatkan tendon.

Baca juga: Alami Trigger Finger, Lakukan Pengobatan Ini

3. Latihan Peregangan

Dokter mungkin juga menyarankan latihan lembut untuk membantu menjaga mobilitas di jari.

4. Prosedur Bedah dan Lainnya

Jika gejala parah atau jika perawatan konservatif tidak membantu, dokter mungkin menyarankan:

  • Suntikan Steroid

Suntikan obat steroid di dekat atau ke dalam selubung tendon dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan tendon meluncur bebas lagi. Ini adalah perawatan yang paling umum, dan biasanya efektif selama satu tahun atau lebih pada kebanyakan orang yang diobati. Namun kadang-kadang, dibutuhkan lebih dari satu injeksi. Bagi pengidap diabetes, suntikan steroid cenderung kurang efektif.

  • Memasukkan Jarum 

Setelah membuat telapak tangan mati rasa, dokter memasukkan jarum yang kokoh ke jaringan di sekitar tendon. Menggerakkan jarum dan jari untuk membantu memecahkan penyempitan yang menghalangi gerakan halus tendon.

Baca juga: 4 Cara untuk Meredakan Trigger Finger Ringan

Perawatan ini dapat dilakukan di bawah kontrol ultrasound, sehingga dokter dapat melihat di mana ujung jarum berada di bawah kulit untuk memastikan itu membuka selubung tendon tanpa merusak tendon atau saraf di dekatnya. Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit atau di ruang pemeriksaan.

  • Operasi

Bekerja melalui sayatan kecil di dekat pangkal jari yang sakit, seorang ahli bedah dapat memotong bagian selubung tendon yang menyempit. Prosedur ini biasanya dilakukan di ruang operasi.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai diagnosis trigger finger, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan