Diare Akut dan Kronis, Bagaimana Cara Membedakannya?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   10 Januari 2021
Diare Akut dan Kronis, Bagaimana Cara Membedakannya?Diare Akut dan Kronis, Bagaimana Cara Membedakannya?

Halodoc, Jakarta – Diare adalah buang air besar encer dengan kuantitas sering. Sebenarnya diare adalah kondisi yang umum dan standarnya hanya terjadi selama beberapa hari. Bila diare yang kamu alami berlangsung selama berminggu-minggu, ini bisa menandakan kondisi lain seperti gangguan iritasi usus besar atau infeksi radang usus.

Diare juga terbagi dalam dua jenis, yaitu diare akut dan kronis. Apakah dua kondisi ini adalah gangguan yang berbeda? Hal yang membedakan kondisi ini adalah diare akut terjadi ketika diare berlangsung kurang dari dua minggu, tetapi ketika berlangsung lebih dari dua minggu atau bahkan sampai empat minggu disebut diare kronis. Informasi selengkapnya mengenai diare akut dan kronis bisa dibaca di sini!

Baca juga: Daun Jambu Biji Redakan Diare, Ini Penjelasannya

Mengenal Perbedaan Diare Akut Vs Kronis

Selain tinja yang encer, gejala diare biasanya disertai demam, kram perut, mual, muntah, dan kelelahan. Kebanyakan kasus diare akut disebabkan oleh virus gastroenteritis di mana yang paling umum pada anak-anak adalah rotavirus dan pada orang dewasa adalah norovirus. Bakteri adalah penyebab umum diare saat bepergian.

Bakteri dan virus sering kali ditularkan melalui jalur feses-oral, jadi mencuci tangan dan menjaga kebersihan penting untuk mencegah infeksi. Sabun dan air lebih baik karena pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak dapat membunuh virus. 

Obat-obatan seperti antibiotik dan obat-obatan yang mengandung produk magnesium juga sering menjadi penyebabnya. Perubahan pola makan baru-baru ini juga dapat menyebabkan diare akut. Ini termasuk asupan kopi, teh, soda, makanan diet, permen karet, atau permen yang mengandung gula yang sulit diserap.

Baca juga: Bayi Mengalami Diare, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Diare berdarah akut menunjukkan penyebab bakteri seperti Campylobacter, Salmonella, atau Shigella (Shiga-toxin E. coli). Wisatawan yang bepergian ke negara berkembang sering terpapar bakteri patogen E. coli enterotoksigenik. Metode pencegahan terbaik adalah menghindari makan dan minum makanan dan minuman yang terkontaminasi atau mentah.

Bagaimana dengan diare kronis? Diare jenis ini disebabkan oleh penyakit radang usus yaitu kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Penyebab lain yang kurang umum termasuk iskemia usus, infeksi, terapi radiasi, dan kanker usus besar atau polip. Infeksi yang menyebabkan diare kronis jarang terjadi, kecuali karena parasit.

Diare kronis biasanya membutuhkan pemeriksaan yang detail yang didasarkan pada gejala dan riwayat kesehatan pengidapnya. Jenis tes yang mungkin dilakukan bisa jadi tes darah atau tinja. Kultur feses dapat digunakan untuk menguji bakteri, parasit, atau virus; umumnya tiga atau lebih sampel feses dikumpulkan dan diperiksa. Tes khusus mungkin diperlukan untuk mendiagnosis beberapa parasit. 

Baca juga: Diare pada Bayi Menyusui Dipengaruhi Makanan Ibu, Benarkah?

Jika tes awal ini tidak mengungkapkan penyebab diare, tes tambahan dapat dilakukan, termasuk radiografi (rontgen) dan endoskopi. Endoskopi adalah prosedur saat selang dimasukkan ke dalam mulut atau rektum, sehingga dokter (biasanya ahli gastroenterology) menggunakan pemeriksaan ini untuk dapat melihat usus dari dalam.

Kalau kamu punya keluhan sakit perut dan mau membeli obat, gunakan saja aplikasi Halodoc. Di aplikasi ini kamu bisa membeli obat sesuai kebutuhanmu. Namun, kalau kamu belum pasti dengan kondisi kesehatanmu, kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Praktis kan? Ayo, download aplikasinya sekarang! 

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Chronic Diarrhea.
Mana Medical Associates. Diakses pada 2021. Acute and Chronic Diarrhea in Children.
American College of Gastroenterology. Diakses pada 2021. Diarrheal Diseases – Acute and Chronic.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan