Diet CICO, Diet Kekinian untuk Turunkan Berat Badan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2020
Diet CICO, Diet Kekinian untuk Turunkan Berat BadanDiet CICO, Diet Kekinian untuk Turunkan Berat Badan

Halodoc, Jakarta - Memiliki berat badan ideal merupakan keinginan setiap orang. Nah, salah satu metode diet yang cukup banyak menyita perhatian adalah diet CICO. Mengapa demikian? Pasalnya, diet ini memperbolehkan pesertanya untuk mengonsumsi makanan apa saja yang diinginkan, tetapi dengan syarat. Syaratnya adalah, peserta harus mengeluarkan makanan tersebut lebih banyak dari kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Terlihat mudah memang, tetapi sulit untuk diimplementasikan. Pasalnya, kamu harus benar-benar mencatat dan mengingat apa saja yang dikonsumsi, serta seberapa banyak jumlah kalori masuk ke dalam tubuh. Lantas, apakah diet ini efektif menurunkan berat badan? Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Alasan Makanan yang Dikukus atau Direbus Baik untuk Diet

Berikut Ini Serba-Serbi Mengenai Diet CICO

Diet CICO merupakan akronim dari “calories in, calories out”. Metodenya sendiri diterapkan dengan menjaga agar kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan. Metode dilakukan dengan menghitung jumlah kalori yang masuk dan keluar, sehingga tubuh selalu berada dalam keseimbangan energi.

Nah, atas dasar itulah peserta diet ini tidak ada larangan untuk mengonsumsi makanan atau minuman apapun, asalkan kalori yang keluar sama dengan yang masuk ke dalam tubuh. Diet ini tidak akan membuat pesertanya terbebani, karena ia boleh mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, lemak, protein, atau gula, asalkan tidak lebih banyak dari kalori yang dikeluarkan tubuh.

Baca juga: Diet Ornish Efektif Turunkan Berat Badan dan Sehatkan Jantung

Apakah Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Setelah membaca penjelasannya, mungkin kamu bertanya-tanya apakah diet ini benar-benar efektif dalam menurunkan berat badan. Untuk menurunkan berat badan, kalori yang dibakar harus lebih banyak daripada kalori yang masuk. Dari sanalah diet ini diciptakan. Mengenai keefektifannya sendiri, hasil akan tergantung dari masing-masing peserta diet.

Contohnya, kamu mengonsumsi pasta yang mengandung 450 kalori, maka harus berolahraga membakar lebih dari jumlah kalori tersebut. Bukan hal yang mudah untuk melakukannya, karena butuh kedisiplinan berolahraga. Belum lagi jika kalori makanan yang dikonsumsi hitungannya tidak akurat. Hal tersebut bisa saja membuat kamu salah hitung dalam mengeluarkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Begini Cara Melakukan Diet Divertikulitis

Adakah Dampak yang Bisa Saja Terjadi?

Di balik nikmatnya diet ini karena dapat mengonsumsi apapun, metode diet terkesan hanya memusatkan pada jumlah kalori yang masuk dan keluar tubuh. Padahal, proses metabolisme tubuh seseorang tidak sesederhana itu. Setiap makanan yang masuk akan diproses dengan metabolisme yang kompleks serta melibatkan berbagai macam enzim dan hormon. Jika hanya fokus dalam jumlah kalorinya saja, maka peserta rentan mengalami kekurangan nutrisi. Berikut ini beberapa hal yang bisa saja terjadi:

  • Mudah lapar;
  • Kekurangan energi;
  • Kekurangan vitamin dan mineral;
  • Kekurangan protein;
  • Kekurangan lemak sehat;
  • Terganggunya sistem pencernaan;
  • Melambatnya metabolisme tubuh;
  • Memicu peradangan dalam tubuh.

Hal tersebutlah yang membuat beberapa orang mengalami kekurangan nutrisi saat menjalankan metode diet CICO. Mereka cenderung hanya memantau jumlah kalori yang masuk dan keluar tubuh, tanpa memperhatikan kandungan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Sebelum kamu memutuskan untuk menjalaninya, sebaiknya diskusikan hal ini dengan dokter gizi di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
Men's Health. Diakses pada 2020. The CICO Diet and Weight Loss: 5 Things to Know.
Health.com. Diakses pada 2020. This Diet Is All Over Reddit—But Here’s What It Gets Wrong.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan