Ditemukan pada Kelelawar, ini Penjelasan tentang Virus Khosta 2

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Oktober 2022

“Virus khosta 2 diketahui menunjukkan ‘sifat yang mengganggu’, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Pathogens. Para peneliti yang telah mempelajari virus Khosta juga menemukan bahwa sarbecovirus kelelawar Khosta secara genetik berbeda dari SARS-CoV-2.”

Ditemukan pada Kelelawar, ini Penjelasan tentang Virus Khosta 2Ditemukan pada Kelelawar, ini Penjelasan tentang Virus Khosta 2

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan kehadiran virus baru akibat kelelawar tapal kuda Rusia. Virus tersebut diketahui bernama virus Khosta 2 Rusia, yang disebut mampu menginfeksi manusia dan menghindari antibodi, sekaligus vaksin COVID-19. Temuan ini tentunya membuat para ilmuwan mendesak pengembangan vaksin yang lebih efektif. 

Sebab, virus tersebut berpotensi menjadi pandemi lain yang terjadi akibat penyebaran dari hewan ke manusia, selayaknya pandemi COVID-19. Mengingat virus ini dapat menjadi ancaman baru, sebaiknya ketahuilah tentang virus Khosta-2 lebih mendalam. Yuk, simak penjelasannya di sini!  

Awalnya Tidak Dianggap sebagai Ancaman 

Virus kelelawar, bernama Khosta-2, dikenal sebagai sarbecovirus, yaitu subkategori virus corona yang sama dengan SARS-CoV-2. Virus ini diketahui menunjukkan “sifat yang mengganggu,” menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Pathogens

Selain itu, dilansir dari salah satu media daring internasional, dalam penelitian yang dilakukan pada Paul G. Allen School for Global Health di Washington State University (WSU), Amerika Serikat, menemukan hal mencengangkan. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa Khosta-2 dapat menggunakan protein lonjakannya (spike protein) untuk menginfeksi sel pada tubuh manusia, selayaknya SARS-CoV-2. 

Seorang ahli virologi di WSU, Michael Letko, juga menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa sarbecovirus yang beredar di satwa liar di luar Asia, bahkan di daerah seperti Rusia barat, tempat ditemukannya virus Khosta-2, juga menimbulkan ancaman bagi kesehatan global. 

Pada awalnya, virus khosta 1 dan virus khosta 2 Rusia, ditemukan pada kelelawar di dekat Taman Nasional Sochi Rusia, pada 2020 silam. Namun, virus tersebut pada saat itu tidak dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan manusia. 

“Secara genetik, virus Rusia yang aneh ini tampak seperti virus lainnya. Tapi ketika melihat lebih jauh, kami terkejut menemukan bahwa mereka bisa menginfeksi sel manusia.” tambah Letko. 

Tantangan yang Dihadapi para Peneliti

Para peneliti yang telah mempelajari virus Khosta telah menemukan bahwa sarbecovirus kelelawar Khosta secara genetik berbeda dari SARS-CoV-2. Selain itu, mereka juga kekurangan informasi genetik yang mengkode beberapa gen yang dianggap melawan sistem kekebalan, dan berkontribusi terhadap patogenisitas, seperti Orf8. Perlu diketahui bahwa Orf8 merupakan gen yang mengkode protein aksesori virus. 

Artinya,  tidak seperti virus corona penyebab COVID-19, virus Khosta 2 tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit serius pada manusia. Namun, virus ini bisa menginfeksi dan menyebabkan penyakit serius pada manusia jika bercampur dengan gen COVID-19. Dalam hal ini, tingkat penularannya juga akan menjadi beban bagi para ahli kesehatan. 

Di sisi lain, gejala yang ditimbulkan jika seseorang tertular virus ini juga masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, hingga saat ini, tidak ada informasi yang tersedia mengenai infeksi, tingkat keparahan infeksi, dan gejala yang ditunjukkan ketika virus Khosta 2 menginfeksi manusia. 

Itulah penjelasan mengenai virus khosta-2 yang menjadi sebuah ancaman baru, di saat pandemi COVID-19 belum benar-benar usai. Kendati demikian, tidak ada salahnya untuk tetap waspada, meskipun hingga saat ini, kasus penularan virus Khosta-2 masih belum terdeteksi. 

Sebab, hingga saat ini, masih ada ancaman nyata yang mengintai, yaitu COVID-19. Karena itu, pastikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjauhi kerumunan. Pastikan juga untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuh tetap maksimal. 

Selain melalui penerapan pola pola hidup sehat, kamu juga dapat menjaga daya tahan tubuh melalui konsumsi suplemen kesehatan. Nah, jika saat ini kamu membutuhkannya, kamu bisa cek kebutuhan vitamin dan suplemen kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre lama di apotek. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
CNN Indonesia. Diakses pada 2022. Covid Belum Selesai, Ilmuwan AS Ingatkan Ancaman Virus Khosta 2 Rusia. 
CNBC. Diakses pada 2022. Alert! Rusia Temukan Virus Baru Mirip Covid-19 di Kelelawar. 
Times of India. Diakses pada 2022. COVID-like virus, Khosta 2, found in Russian bats; scientists say current vaccines ineffective against it. 
Science Alert. Diakses pada 2022. New COVID-Like Virus in Russian Bats Shows Resistance to Vaccine Antibodies. 
Euro News. Diakses pada 2022. Khosta-2: Scientists warn Russian bat virus could infect humans and resist COVID vaccines. 
Plos Pathogens. Diakses pada 2022. An ACE2-dependent Sarbecovirus in Russian bats is resistant to SARS-CoV-2 vaccines

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan