Edema Paru Dataran Tinggi, Penyakit Apa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Februari 2019
Edema Paru Dataran Tinggi, Penyakit Apa?Edema Paru Dataran Tinggi, Penyakit Apa?

Halodoc, Jakarta – Edema paru adalah suatu kondisi di mana paru-paru dipenuhi dengan cairan. Penyakit ini juga dikenal sebagai kemacetan atau air paru-paru. Ketika edema paru terjadi, maka tubuh berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup yang bisa membuat kamu mulai mengalami sesak napas.

Dalam kasus edema paru, tubuh akan kesulitan mendapatkan oksigen. Ini disebabkan oleh jumlah cairan yang meningkat di paru-paru yang mencegah oksigen bergerak ke aliran darah. Gejala dapat terus memburuk sampai kamu mendapatkan perawatan. Gejala-gejala untuk edema paru jangka panjang termasuk:

  1. Sesak napas saat aktif secara fisik

  2. Kesulitan bernapas saat berbaring

  3. Bangun di malam hari dengan perasaan terengah-engah yang hilang ketika kamu duduk

  4. Pertambahan berat badan yang cepat, terutama di kaki

  5. Pembengkakan di bagian bawah tubuh

  6. Kelelahan

Apa Itu Edema Paru Dataran Tinggi?

Edema paru ketinggian tinggi adalah edema paru non-kardiogenik yang biasanya terjadi pada orang yang biasanya tinggal di dataran rendah baru kemudian mengunjungi dataran dengan ketinggian lebih dari 2500-3000 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Baca juga: 4 Cara Pengobatan Edema Paru

Gejala awalnya adalah termasuk batuk, dispnea saat aktivitas, dan penurunan kecepatan beraktivitas. Edema paru dataran tinggi terjadi karena vasokonstriksi paru hipoksik berlebihan dan peningkatan tekanan arteri pulmonalis.  Selain itu, edema paru karena penyakit ketinggian disebabkan karena tidak mendapatkan cukup oksigen di udara dan memiliki gejala yang meliputi:

  1. Sakit kepala

  2. Detak jantung tidak teratur dan cepat

  3. Napas pendek setelah aktivitas dan selama istirahat

  4. Batuk

  5. Demam

  6. Kesulitan berjalan menanjak dan di permukaan datar

Baca juga: Cara Mendeteksi Emboli Paru

Kamu membutuhkan bantuan medis bila mengalami gejala-gejala berikut:

  • Kesulitan bernapas ekstrem atau sesak napas, seperti mati lemas atau tenggelam

  • Ketidakmampuan bernapas

  • Kecemasan terkait dengan kesulitan bernapas

  • Batuk yang menghasilkan campuran air liur dan lendir berwarna merah muda dan berbusa

  • Sakit dada

  • Detak jantung yang cepat dan tidak teratur

  • Warna kulit biru atau abu-abu

  • Berkeringat bersama dengan kesulitan bernapas

Tingkat pendakian, ketinggian yang dicapai, jumlah aktivitas fisik pada ketinggian tinggi, serta kerentanan individu merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kejadian dan tingkat keparahan penyakit ini.

Pada paru-paru normal, kantung udara (alveoli) mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Dalam edema paru dataran tinggi, pembuluh di paru-paru mengerut yang menyebabkan peningkatan tekanan. Ini mengakibatkan cairan bocor dari pembuluh darah ke jaringan paru-paru dan akhirnya ke kantung udara.

Baca juga: Kenali Gejala dari Emboli Paru

Orang-orang yang rentan terhadap edema paru dataran tinggi ditandai oleh peningkatan abnormal tekanan sistolik arteri pulmonalis (PASP) pada hipoksia dan selama latihan normoksik, berkurangnya respons ventilasi hipoksik, dan volume paru yang lebih kecil.

Penyakit ketinggian biasanya didiagnosis dengan kondisi klinis pasien. Kadang-kadang tes lain, seperti EKG, foto toraks dan AGDA (analisis gas darah arteri). Beberapa orang dapat menggunakan perawatan sendiri atau pengobatan rumahan, seperti hanya turun ke ketinggian yang lebih rendah untuk membantu mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit ketinggian.

Perawatan medis untuk penyakit ketinggian dapat meliputi oksigen, perawatan hiperbarik, dan obat-obatan, seperti acetazolamide (Diamox, Sequis Sequels) dan / atau deksametason (AK-Dex, Ocu-Dex) serta obat-obatan penghilang rasa sakit yang dijual bebas (OTC) dan obat anti-nausea. Namun, perawatan definitif adalah bagi pasien untuk pergi ke ketinggian yang lebih rendah.

Baca juga: Ini Risiko Emboli Paru Sesuai dengan Usia

Kebanyakan orang dengan penyakit gunung akut yang sembuh sendiri tidak memerlukan tindak lanjut dengan profesional kesehatan. Pencegahan penyakit ketinggian adalah dengan menyesuaikan tubuh untuk meningkatkan ketinggian yang perlu dilakukan sebagai persiapan sebelum memasuki dataran tinggi.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai edema paru dataran tinggi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan