Adakah Efek Samping dari Rontgen Dada?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juni 2019
Adakah Efek Samping dari Rontgen Dada?Adakah Efek Samping dari Rontgen Dada?

Halodoc, Jakarta – Rontgen dada atau yang disebut juga dengan rontgen thorax adalah salah satu jenis pemeriksaan medis yang paling sering dilakukan pada orang yang dicurigai memiliki masalah dalam dada. Dengan melakukan rontgen dada, kelainan atau penyakit pada saluran pernapasan, pembuluh darah, tulang belakang, jantung dan paru-paru bisa terdeteksi, sehingga dokter bisa segera melakukan penanganan yang tepat.

Namun, sebelum menjalani pemeriksaan medis ini, ada baiknya kamu cari tahu dulu apakah rontgen dada memiliki efek samping?

Manfaat Rontgen Dada

Rontgen dada adalah pemeriksaan yang berguna untuk menunjukkan kondisi jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan nodus limfa seseorang. Bahkan, rontgen dada juga bisa menunjukkan tulang belakang dan dada, termasuk tulang payudara, tulang rusuk, tulang selangka, dan bagian atas tulang belakang.

Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan oleh dokter bila dokter menduga adanya penyakit jantung atau paru-paru pada seseorang. Berikut gejala-gejala kesehatan yang biasanya memerlukan rontgen dada:

  • Batuk membandel

  • Batuk berdarah

  • Nyeri dada karena cedera atau disebabkan masalah jantung.

  • Kesulitan bernapas

  • Demam

Pemeriksaan ini juga dianjurkan pada orang yang mengalami gejala-gejala tuberkulosis, kanker paru atau penyakit dada, maupun paru lainnya.

Prosedur rontgen dada sangat mudah, cepat, dan efektif dalam membantu dokter melihat beberapa organ yang paling vital.

Baca juga: Ketahui 6 Gangguan yang Bisa Diketahui dengan Rontgen Dada

Proses Rontgen Dada

Rontgen dilakukan di dalam ruangan khusus dengan kamera yang terpasang pada lengan logam besar dan dapat digerakkan. Sebelum menjalani proses rontgen dada, pertama-tama kamu akan diminta untuk menanggalkan beberapa atau semua pakaian dan mengenakan pakaian khusus untuk pemeriksaan.

Perhiasan, peralatan gigi, kacamata, dan benda logam juga perlu dilepaskan. Beri tahu dokter bila kamu memiliki alat implan bedah, seperti katup jantung atau alat pacu jantung.

Kemudian, kamu akan diminta berdiri menghadap plat rontgen untuk pengambilan gambar. Kamu juga akan diminta untuk tidak bergerak atau bahkan menahan napas selama beberapa detik saat gambar rontgen diambil. Rontgen dada biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja.

Rontgen dada hanya mengambil dua gambar saja, yaitu satu dari belakang dan lainnya dari samping. Dalam keadaan darurat ketika hanya satu gambar sinar X yang diambil, biasanya bagian depan yang akan digunakan.

Baca juga: Bisakah Orang Awam Membaca Hasil Rontgen Dada?

Efek Samping Rontgen Dada

Rontgen dada umumnya tidak mengakibatkan efek samping. Radiasi yang dihasilkan rontgen dada juga tergolong kecil, sehingga pemeriksaan ini aman untuk dilakukan. Namun, bila sebelum melakukan rontgen dada, kamu diberikan zat kontras terlebih dahulu, terutama dengan bahan yang disuntikkan ke dalam tubuh, beberapa efek samping mungkin bisa muncul. Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan pada area yang disuntik.

Selain itu, wanita yang sedang dalam kondisi hamil atau diduga hamil juga tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan medis ini. Hal ini karena radiasi yang dikeluarkan rontgen dada bisa berbahaya bagi janin dan meningkatkan risiko cacat lahir atau keguguran. Jadi, bagi kamu yang sedang hamil, sebaiknya beritahukan kondisimu tersebut pada dokter sebelum melakukan pemeriksaan apapun.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Rontgen Dada?

Itulah penjelasan mengenai efek samping dari proses rontgen dada. Apabila kamu memiliki keluhan pada dada, seperti infeksi pernapasan, jangan ragu untuk bertanya ke dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan