Emboli pada Ibu Setelah Melahirkan Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Oktober 2018
Emboli pada Ibu Setelah Melahirkan Bisa Berakibat FatalEmboli pada Ibu Setelah Melahirkan Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Setelah menjalani masa kehamilan, semua ibu menjalani masa persalinan yang tentunya menjadi salah satu masa tersulit bagi seorang ibu. Apa pun metode persalinan yang dipilih oleh ibu, sebaiknya persiapkan mental dan fisik ibu secara tepat. Ada kondisi yang perlu diperhatikan saat ibu menjalani masa persalinan, salah satunya kondisi emboli air ketuban.

Emboli adalah kondisi yang cukup berbahaya yang mengakibatkan oksigen terhambat sehingga oksigen tidak mengalir pada tubuh dan merusak sistem tubuh. Emboli bisa menyerang ibu yang sedang dalam proses persalinan dan dikenal dengan emboli air ketuban. Emboli air ketuban terjadi saat masuknya cairan ketuban dan komponennya ke dalam jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan proses aliran darah yang mengalirkan oksigen ke dalam tubuh ibu menjadi terhambat.

Jika tidak segera ditangani, emboli dapat membuat ibu memiliki masalah kesehatan ke depannya, seperti gangguan saraf. Komponen yang masuk dalam pembuluh darah juga beragam, bisa air ketuban anak, jaringan janin bahkan rambut atau feses anak dalam kandungan. Pada tiap proses persalinan terdapat kondisi saat pembuluh arteri atau pembuluh vena pecah. Di saat itu, komponen lain bisa masuk dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah.

Pada kondisi lainnya, emboli air ketuban memiliki pengaruh yang berbeda pada tubuh ibu. Emboli air ketuban terjadi ketika cairan amino masuk melalui rahim atau saluran plasenta. Hal ini sesuai dengan terjadinya letak emboli pada tubuh, misalnya emboli terjadi pada jantung bisa membuat ibu mengalami gagal jantung pada masa persalinan. Parahnya, emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian pada ibu yang menjalani persalinan.

Tindakan dan Gejala pada Kondisi Emboli Air Ketuban

Kondisi emboli air ketuban pada ibu pada masa persalinan tidak dapat diprediksi kejadiannya. Biasanya kondisi emboli air ketuban ini datang tiba-tiba dan segera membutuhkan pertolongan medis. Biasanya, saat emboli air ketuban menyerang ibu ketika proses persalinan ada beberapa cara yang dilakukan dokter dan tim medis untuk meredakan kondisi emboli air ketuban. Seperti, terapi napas dengan bantuan ventilator dan menghilangkan syok yang dirasakan ibu dengan cairan untuk menaikan tekanan darah. Emboli air ketuban membuat tekanan darah ibu menjadi rendah secara drastis. Salah satu cara yang dilakukan untuk menolong para ibu yang mengalami kasus emboli air ketuban adalah memberikan transfusi darah.

Ada beberapa gejala yang terjadi saat ibu mengalami kondisi emboli air ketuban ketika persalinan:

  1. Ibu mengalami pendarahan yang cukup besar.

  2. Ibu mengalami kejang-kejang.

  3. Lambatnya detak jantung pada ibu yang mengakibatkan turunnya kesadaran ibu.

  4. Terjadinya pembekuan darah.

  5. Terjadi henti jantung mendadak pada bayi.

Proses kehamilan adalah anugerah yang tidak dapat dirasakan semua wanita. Sebaiknya jaga kehamilan dengan baik dengan mengonsumsi makanan sehat dan memperhatikan asupan yang masuk pada tubuh. Tidak hanya itu, rajin menghubungi dokter untuk mengontrol kondisi kehamilan agar mencegah terjadinya masalah pada kehamilan.

Tidak ada salahnya gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter mengenai kondisi kehamilan yang baik. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan