Halodoc, Jakarta - Belum lama, beredar kabar mengejutkan dari aktor Hollywood senior Keanu Reeves yang mengenalkan Alexandra Grant sebagai tambatan hatinya setelah melajang selama hampir 20 tahun. Kini, kabar lain datang dari aktris yang melambungkan namanya melalui perannya sebagai Hermione Granger dalam film Harry Potter, Emma Watson. Bukan mengenalkan pasangan seperti yang Keanu Reeves lakukan, Emma justru mendeklarasikan mengapa sang aktris cantik asal Inggris ini belum juga menikah. 

Kabarnya, Emma bahagia dengan kesendiriannya alias statusnya sebagai wanita lajang. Namun, ia tidak mau mengatakan bahwa dirinya melajang alias jomblo, melainkan mendeskripsikannya sebagai self-partnered. Sebenarnya, apa sih maksudnya? Apa bedanya dengan status single atau jomblo? Bukannya self-partnered juga berarti berpasangan dengan diri sendiri?

Self-Partnered, Apa Maksudnya?

Status self-partnered yang diungkapkan Emma kepada masyarakat dunia yang langsung viral di laman media sosial tentu bukan tanpa alasan atau sebatas pada mencari ketenaran semata. Emma mengungkapkan alasannya tentang betapa banyak orang yang memberinya tekanan tentang pentingnya memiliki pasangan seiring dengan usianya yang sebentar lagi memasuki 30 tahun. Tentu saja, bagi sebagian besar orang, usia ini tidak bisa lagi disebut muda bagi wanita. 

Baca juga: Keanu Reeves Hampir 20 Tahun Single, Ini Manfaat Jomblo untuk Kejiwaan

Baginya, kata lajang sering kali dihubungkan dengan rasa duka. Padahal, sebenarnya tidak pernah ada yang salah dengan menjadi seseorang yang masih sendiri. Mengacu pada pemikiran tersebut, Emma hadir dengan status self-partnered yang memberitahu semua orang bahwa tidak mudah menunggu seseorang yang tepat untuk mendampinginya, dan tetap menjalani dan menikmati serta mensyukuri hidup yang sudah ada. 

Self-Partnered dan Lajang, Apa Bedanya?

Mungkin, kamu bertanya-tanya, apa bedanya self-partnered yang diungkapkan Emma dengan status single yang sudah lebih dikenal oleh banyak orang? Sering kali, status lajang dikaitkan dengan kondisi seseorang yang tidak ingin membina atau menjalani hubungan dengan lawan jenis, bisa karena trauma akibat perlakuan pasangan di masa lalu, atau kecemasan berlebihan yang terjadi ketika memutuskan untuk membina hubungan baru. 

Baca juga: 6 Manfaat Single untuk Kesehatan

Sementara itu, status self-partnered yang disandang Emma lebih mengacu pada kebahagian untuk menjalani hidup sembari menunggu orang yang tepat untuk berbagi hidup. Mereka yang menyandang status lajang sebenarnya tidak hanya bisa disebut mandiri, tetapi saling bergantung. Pasalnya, orang-orang single lebih banyak membina hubungan baru dengan orang lain di sekitarnya, meski tidak seintim hubungan yang dikaitkan dengan pernikahan. 

Sederhananya, self-partnered bisa diartikan sebagai status lajang yang mandiri. Kamu tetap membutuhkan orang lain untuk mengisi hidup, dan sembari menunggu kehadirannya di waktu yang tepat, kamu tetap menjalani hidup dengan bahagia dan membina hubungan baru dengan banyak orang baru di berbagai lingkungan yang tentu saja positif. 

Tidak ada yang salah dengan menjadi lajang atau self-partnered, semua bergantung pada cara kamu memandangnya. Mereka yang lajang atau menyandang status self-partnered seperti halnya Emma bahagia dengan hidup mandiri dan sendirinya, sementara mereka yang berpasangan belum tentu mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan yang sama. 

Baca juga: Single Tetap Bisa Bahagia, Ini Tips untuk Jomblo

Jangan pernah menutup diri. Apa pun masalah kamu, terlebih jika kamu mengalami gangguan kecemasan berlebihan karena masih berstatus lajang, ceritakan saja pada orang yang tepat. Kalau kamu belum percaya pada keluarga atau teman dekat, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc dan bercerita langsung pada psikolog untuk mendapatkan solusi yang tepat. Jangan takut jadi self-partnered!

Referensi: 

The Guardian. Diakses pada 2019. Move Aside Emma Watson, Here are Five New Ways to be Single Beyond Self-partnered.

Psychology Today. Diakses pada 2019. Emma Watson is Self-partnered, I’m Good with Single.

The Guardian. Diakses pada 2019. Self-partnered: the Sudden, Surprising Rise of the Single Positivity Movement.