Enggak Bisa Membedakan Warna, Inilah 3 Jenis Buta Warna

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Maret 2019
Enggak Bisa Membedakan Warna, Inilah 3 Jenis Buta WarnaEnggak Bisa Membedakan Warna, Inilah 3 Jenis Buta Warna

Halodoc, Jakarta – Buta warna sama sekali bukan bentuk kebutaan, tetapi kekurangan dalam cara pengidapnya dalam melihat warna. Dengan masalah penglihatan ini, kamu akan mengalami kesulitan membedakan warna-warna tertentu, seperti biru dan kuning atau merah dan hijau.

Buta warna adalah kondisi bawaan yang lebih sering memengaruhi laki-laki ketimbang perempuan. Menurut Prevent Blindness America, diperkirakan delapan persen laki-laki dan kurang dari satu persen perempuan memiliki masalah penglihatan warna.

Tidak bisa membedakan warna warna merah-hijau adalah bentuk paling umum dari buta warna. Jauh lebih jarang, seseorang dapat mewarisi sifat yang mengurangi kemampuan untuk melihat warna biru dan kuning. Kekurangan warna biru-kuning ini biasanya memengaruhi laki-laki dan perempuan secara merata.

Baca juga: Mengenal Buta Warna pada Anak

Ada beberapa jenis buta warna berikut penjelasannya:

  1. Monokromasi

Monokromasi adalah kondisi ketika seseorang hanya memiliki sebuah sel kerucut (cones) atau semua sel kerucutnya tidak berfungsi. Buta warna jenis ini biasa disebut buta warna total. Buta warna total sangat jarang terjadi dan dialami oleh sekitar 1 dari 10.000 penduduk di dunia. Monokromasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu rod monochromacy dan cone monochromacy.

  • Rod monochromacy adalah jenis buta warna yang sangat jarang terjadi, yaitu ketidakmampuan membedakan warna karena semua cones retina tidak berfungsi. Pengidap rod monochromacy tidak dapat membedakan warna, sehingga yang terlihat hanya hitam, putih, dan abu-abu saja.

  • Cone monochromacy adalah jenis monokromasi yang disebabkan oleh tidak berfungsinya dua sel kerucut. Pengidap buta warna jenis ini masih dapat melihat satu warna tertentu, karena masih memiliki sel kerucut yang berfungsi.

  1. Dikromasi

Dikromasi adalah jenis buta warna ketika salah satu dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi. Dikromasi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan sel pigmen yang rusak.

  • Protanopia adalah salah satu jenis dikromasi yang terjadi karena tidak adanya fotoreseptor retina merah. Pada pengidap protanopia, penglihatan terhadap warna merah tidak ada. Protanopia juga dikenal sebagai buta warna merah hijau.

  • Dentanopia adalah gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya fotoreseptor retina hijau. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan warna merah dan hijau.

  • Trianopia adalah keadaan ketika seseorang tidak memiliki sel kerucut gelombang pendek. Seorang yang mengidap tritanopia akan kesulitan membedakan warna biru kuning merupakan jenis dikromasi yang sangat jarang dijumpai.

  1. Trikromasi

Penyimpangan yang dialami dengan penglihatan trikromasi ini disebabkan oleh faktor keturunan atau kerusakan mata setelah dewasa. Pengidapnya memiliki tiga sel kerucut, tetapi terjadi kerusakan mekanisme sensitivitas terhadap salah satu dari tiga sel reseptor warna tersebut.

Baca juga: Buta Warna Enggak Bisa Sembuh Total, Benarkah?

Selain perbedaan dalam susunan genetik, penyebab lain cacat atau kehilangan penglihatan warna termasuk:

  1. Penyakit Parkinson (PD)

Karena penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis, sel-sel saraf peka cahaya di retina tempat pemrosesan penglihatan mungkin rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Baca juga: Benarkah Pengidap Buta Warna Hanya Melihat Hitam Putih?

  1. Katarak

Kabut yang terjadi pada lensa mata ternyata juga dapat mengaburkan dalam hal pembedaan warna. Operasi katarak dapat mengembalikan penglihatan warna cerah ketika lensa alami yang keruh dikeluarkan dan diganti dengan lensa intraokular buatan.

  1. Tiagabine untuk Epilepsi

Obat antiepilepsi yang dikenal sebagai tiagabine telah terbukti mengurangi penglihatan warna pada sekitar 41 persen dari mereka yang menggunakan obat, meskipun efeknya tampaknya tidak permanen.

  1. Neuropati Optik Herediter Leber (LHON)

Terutama lazim di kalangan laki-laki, jenis neuropati optik yang diwariskan ini dapat memengaruhi, bahkan pembawa yang tidak memiliki gejala lain. Namun, kondisi ini memiliki tingkat buta warna. Cacat penglihatan warna merah-hijau, terutama dicatat dengan kondisi ini.

  1. Sindrom Kallman

Kondisi yang diwariskan ini melibatkan kegagalan kelenjar hipofisis yang dapat menyebabkan perkembangan terkait gender yang tidak lengkap atau tidak biasa, seperti organ seksual. Buta warna dapat menjadi salah satu gejala dari kondisi ini.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis-jenis buta warna dan cara mengobatinya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Chat with a doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
All About Visions. Diakses pada 2019. Color blindness: Causes, symptoms, how to adapt.

Diperbarui pada tanggal 26 September 2019.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan