Enggak Hanya Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Radang Sendi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Februari 2019
Enggak Hanya Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Radang SendiEnggak Hanya Orang Tua, Anak Muda Juga Bisa Kena Radang Sendi

Halodoc, Jakarta - Radang sendi yang umumnya ditandai dengan nyeri sendi, sebenarnya lebih sering dialami oleh orang-orang di usia lanjut. Tapi, dalam beberapa kasus, enggak sedikit pula mereka di usia muda yang terserang keluhan ini.

Radang sendi (artritis) merupakan suatu kondisi terjadi peradangan (inflamasi) dalam satu atau beberapa sendi. Selain rasa nyeri, gejala yang biasanya dialami pengidapnya berupa bengkak, kemerahan, sensasi hangat pada sendi, gerakan sendi terbatas, dan otot sekitar sendi mengecil (kekuatannya menurun). Artritis ini juga bisa membuat sendi menjadi kaku dan sulit digerakkan.

Baca juga:Nyeri Sendi Harusnya Lebih Akif Bergerak

Biasanya risiko seseorang untuk terserang artritis akan semakin bertambah seiring bergulirnya waktu. Tapi, sekali lagi, penyakit ini bukan cuma dimonopoli oleh lansia saja, lho.

Jenis dan Penyebabnya

Dalam dunia medis, radang sendi ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Radang sendi karena reaksi peradangan. Sistem imun tubuh akan melindungi tubuh dengan menimbulkan reaksi peradangan untuk menghilangkan infeksi dan mencegah penyakit. Tapi, sistem imun ini bisa salah dan menyerang sendi dengan mengakibatkan reaksi peradangan yang enggak terkontrol (reaksi autoimun).

  • Artritis karena kondisi degeneratif. Osteoarthritis merupakan jenis yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi saat tulang rawan sendi mulai menipis seiring usia.

  • Artritis karena infeksi. Artritis ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur di dalam darah serta langsung masuk dan menyerang ke dalam sendi, sehingga menimbulkan reaksi peradangan.

  • Artritis karena gangguan metabolik. Salah satu contohnya adalah penyakit asam urat. Kondisi ini umumnya menyerang bagian sendi jempol kaki. Asam urat ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.

Baca juga:Pegawai Kantoran Rentan Terkena Radang Sendi

Bisa Menyerang Usia Muda

Dalam beberapa kasus, radang sendi yang terjadi di usia muda biasanya karena cedera. Nah, untuk mengatasi nyeri sendi ini, pengidapnya perlu memodifikasi gaya hidup. Misalnya, menjauhkan diri dari aktivitas yang bisa membebani sendi, seperti naik-turun tangga.

Selain itu, penyebab lain seseorang bisa mengalami radang sendi di usia muda adalah obesitas dan gaya hidup tak sehat. Di samping itu, faktor genetik juga bisa saja memicu seseorang mengidap penyakit ini. Biasanya, mereka lahir dengan bantalan tulang yang lebih tipis daripada orang lain. Sehingga, mereka rentan mengalami nyeri di usia muda.

Yang perlu diingat, artritis yang terjadi secara berkelanjutan ini bisa menyebabkan kandungan glukosamin dan kondroitin pada sendi semakin terkikis. Nah, ini bisa memicu kerusakan sendi yang lebih parah.

Radang Sendi pada Anak-anak

Selain lansia dan orang dewasa, artritis juga bisa menyerang anak-anak, lho. Misalnya, Juvenile rheumatoid arthritis, penyakit sendi ini berbeda dengan rheumatoid arthritis pada orang dewasa. Dengan kata lain, juvenile rheumatoid arthritis merupakan arthritis yang terjadi pada anak-anak.

Baca juga: Hindari 6 Hal Ini Agar Terhindar dari Rheumatoid Arthritis

Juvenile rheumatoid arthritis ini merupakan penyakit kronis dan berlangsung selama beberapa bulan, bahkan tahun. Untungnya sekitar 75 persen anak-anak bisa pulih dari penyakit sendi ini. Sebaiknya ibu mesti waspada, sebab juvenile rheumatoid arthritis akan mempersulit Si Kecil untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari menulis, membawa barang, berjalan, bermain, berdiri, hingga berpakaian.

Lalu, seperti apa sih gejala dari penyakit ini?

Gejala Berdasarkan Jenisnya

Rasa nyeri dan kaku pada sendi merupakan gejala juvenile rheumatoid arthritis yang paling khas. Rasa nyeri ini biasanya akan memburuk pada pagi hari dan membaik di penghujung hari. Nah, berdasarkan gejalanya, penyakit sendi ini dibedakan jadi tiga jenis.

    • Juvenile rheumatoid arthritis pauciarticular. Jenis ini hanya memengaruhi beberapa sendi (biasanya kurang dari empat sendi). Misalnya, lutut, siku dan pergelangan kaki. Tipe ini muncul pada 50 persen anak yang mengidap penyakit ini. Yang perlu diingat, penyakit mata (radang, atau bengkak) juga bisa ikut muncul akibat penyakit ini.

    • Juvenile rheumatoid arthritis polyarticular. Tipe ini memengaruhi banyak sendi dan muncul pada sekitar 30 persen anak yang mengidap penyakit ini. Tipe ini menyerang leher, lutut, pergelangan kaki, kaki, pergelangan tangan, dan tangan yang menjadi lokasi nyeri. Pengidapnya juga mungkin mengalami radang mata.

    • Juvenile rheumatoid arthritis sistemik. Tipe ini terjadi kurang lebih 20 persen. Jenis sistemik lebih sering berawal dari demam, ruam, nyeri sendi, dan perubahan pada sel darah.

Nah, jadi, jangan pernah beranggapan kalau radang sendi hanya bisa dialami oleh lansia saja. Sebab, terdapat beberapa hal yang bisa memicunya di usia muda, bahkan anak-anak.

Punya keluhan kesehatan pada sendi? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui  aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan