Enggak Populer, Emfisema Tidak Akan Sembuh Selamanya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Februari 2019
Enggak Populer, Emfisema Tidak Akan Sembuh SelamanyaEnggak Populer, Emfisema Tidak Akan Sembuh Selamanya

Halodoc, Jakarta - Emfisema adalah salah satu penyakit yang masuk ke dalam kategori Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Orang yang mengidap penyakit ini mengalami kerusakan di alveoli atau kantung-kantung udara di dalam paru-paru sehingga alveoli kehilangan elastisitasnya secara permanen.

Alveoli adalah tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru-paru, jika ia mengalami kerusakan maka hal ini berpengaruh pada kemampuan paru-paru dalam memasok oksigen ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Sayangnya, hingga kini para ahli belum menemukan obat untuk mengatasi kerusakan pada alveoli. Alhasil, mereka yang mengidap penyakit ini tidak bisa sembuh secara total.  Namun, bagi kamu yang belum terserang penyakit ini, beberapa cara dapat membantu mencegah kerusakan yang terjadi pada alveoli agar tidak semakin parah.

Baca Juga: Fakta Tentang Emfisema yang Perlu Kamu Ketahui

Penyebab Emfisema

Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab rusaknya alveoli adalah paparan berlebihan terhadap iritan kimia, seperti asap rokok, serta polusi udara. Saat seseorang mengalami paparan polusi udara maka hal ini menyebabkan peradangan. Akibat paparan itu, paru-paru kehilangan elastisitasnya sehingga saluran napas menjadi semakin sempit dan aliran udara yang seharusnya bisa masuk dengan lancar menjadi terhambat. Faktor utama dari munculnya penyakit ini adalah rokok, tetapi beberapa faktor bisa menyebabkan penyakit emfisema muncul seperti misalnya genetik.

 

Gejala Emfisema

Sayangnya, penyakit ini seringnya tidak menimbulkan gejala. Namun, bila timbul gejala, keluhan yang dirasakan dapat muncul secara bertahap, yaitu:

  • Napas menjadi lebih pendek.

  • Batuk.

  • Mudah merasa lelah.

  • Berat badan berangsur-angsur turun.

  • Jantung berdebar.

  • Bibir dan kuku menjadi biru.

  • Depresi.

Emfisema tidak langsung menyerang secara mendadak, penyakit ini akan berkembang selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, gejala yang signifikan baru dirasakan pada usia sekitar 40 hingga 60 tahun.

 

Baca Juga:Apakah Emfisema Penyakit yang Fatal?

Pengobatan  Emfisema

Penyakit emfisema tidak dapat disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala yang dirasakan pengidapnya, serta memperlambat perkembangan penyakit. Biasanya kamu diminta untuk berhenti merokok jika hendak melakukan pengobatan. Nah, pilihan pengobatan emfisema yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemberian obat-obatan. Jenis obat yang dapat diresepkan adalah obat pelega napas. Selain itu, obat kortikosteroid dalam bentuk obat hirup bisa digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala yang muncul. Bagi pengidap emfisema yang disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter menyertakan antibiotik.

  • Terapi. Terapi yang disarankan adalah fisioterapi dada atau hal lain seperti program rehabilitasi paru, pemberian oksigen tambahan, dan konsultasi gizi.

  • Operasi. Bagi mereka yang sudah masuk dalam tahap berat, maka dapat disarankan untuk prosedur operasi. Operasi yang dilakukan adalah operasi pengangkatan paru yang rusak, agar jaringan paru yang tersisa dapat mengembang dan bekerja lebih efektif. Jika kerusakan paru sudah berat, maka transplantasi paru disarankan.

Baca Juga: 5 Langkah Sederhana Menjalani Emfisema dengan Lebih Baik

Cara untuk mencegah penyakit ini adalah kamu bisa melakukannya sejak usia dini. Misalnya dengan menghentikan kebiasaan merokok, menghindari asap atau polusi udara, berolahraga secara teratur, serta melakukan vaksinasi yang dianjurkan dokter untuk mencegah infeksi paru.

Saat kamu sudah menemukan beberapa gejala penyakit emfisema, jangan diam saja. Kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter, salah satunya menghubungi dokter ahli melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan