Faktanya, Sunblock Tidak Selalu Melindungi Kulit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Oktober 2018
Faktanya, Sunblock Tidak Selalu Melindungi KulitFaktanya, Sunblock Tidak Selalu Melindungi Kulit

Halodoc, Jakarta - Bagi dirimu yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, sebaiknya jangan melupakan bahaya dari sengatan sinar matahari. Pasalnya, sinar ini bisa menimbulkan berbagai masalah bagi kulit. Mulai dari membuat kulit keriput, terbakar, timbul bintik-bintik hitam, hingga memicu kanker kulit.

Penggunaan tabir surya atau sunblock bisa menjadi salah satu cara paling sederhana untuk melindungi kulit dari sengatan matahari. Kata ahli, sunblock merupakan perlengkapan wajib yang bisa melindungi kulitmu dari paparan sinar UV. Meskipun begitu, ada juga beberapa fakta sunblock yang mesti kamu perhatikan demi kesehatan kulit. Pendek kata, kata ahli penggunaan tabir surya tak menjamin kulit selalu terlindungi dari sengatan sinar matahari.

1. Keefektifan Berkurang karena Air

Pada dasarnya, enggak ada tabir surya yang melindungi kulitmu dari sinar matahari hingga 100 persen. Bahkan, ketika kamu menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi, kulitmu tidak sepenuhnya terlindungi. Sebabnya, tabir surya juga bisa luntur atau hilang saat tubuh berkeringat ataupun terkena air. Sebaiknya, oleskan tabir surya setidaknya dua jam sekali, dan pilihlah tabir surya yang tahan terhadap air.

Pasalnya, fakta sunblock menurut studi seperti dilansir dalam BBC, produk tabir surya yang tahan air, ternyata keefektifannya bisa berkurang setelah dipakai di laut. Menurut para ahli, penurunan SPF bisa terjadi hingga 59 persen setelah direndam selama 40 menit dalam air garam.

Oleh sebab itu, para ahli berpendapat kalau tak ada tabir surya yang 100 persen efektif melindungi kulit. Makanya, mereka selalu menyarankan agar tabir surya selalu diolesi ke kulit secara teratur setidaknya dua jam sekali.

2. Keliru Memilih Produk

Ingat enggak semua sunblock memiliki manfaat yang sama untuk kulit. Sebelumnya, kamu perlu tahu kalau matahari itu memancarkan dua sinar UV, yakni UVA dan UVB. Keduanya memang sama-sama menimbulkan kerusakan bagi kulit. Namun, UVA bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti kerusakan pada DNA, membuat  kulit keriput, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Sedangkan UVB hanya sampai permukaan kulit saja, efeknya “hanya” membuat kulit gosong atau kemerahan.

Nah, UVB ini ditahan oleh SPF yang terkandung dalam tabir surya. Sementara itu, UVA ditahan oleh PA (Protection Grade of UV A). Sayangnya, menurut ahli biasanya orang memilih sunscreen hanya berdasarkan kandungan SPF-nya. Padahal, kandungan PA juga jadi faktor penting untuk menjaga kulitmu dari UVA. Pendek kata, keliru memilih produk sunblock tentu akan memengaruhi perlindungannya yang diberikannya ke kulit. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu perlu memastikan tabir surya yang kamu gunakan mengandung kedua bahan tersebut.

3. Mengandung Bahan Berbahaya

Menurut studi Atlanta Journal Constitution, terdapat dua temuan studi yang membuktikan kalau 67 persen sunblock tidak efektif melindungi kulit, terutama dari sinar UVA. Radiasi dari UVA dipercaya dapat menyebabkan kerusakan di bawah permukaan kulit sehingga hal ini menjadi dampak penggunaan sunblock yang cukup berbahaya.

Menurut para ahli di dalam studi tersebut, produk SPF tinggi (di atas 50) mengandung lebih banyak bahan kimia. Nah, bahan kimia inilah yang diduga bisa menimbulkan masalah pada kulit seperti kerusakan jaringan.

Bahkan, para ahli juga menemukan bahwa sebagian besar produk sunblock yang cukup populer di pasaran ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya seperti oxybenzone dan octinoxate.

4. Memicu Alergi

Menurut beberapa ahli, kandungan Para-Aminobenzoic Acid (PABA) dalam sunblock dapat meningkatkan reaksi alergi pada kulit. Misalnya, menimbulkan rasa terbakar, gatal, dan membuat kulit kemerah-merahan. Kandungan PABA ini lebih mungkin bereaksi pada kulit yang sensitif.

Tak cuma itu saja, menurut ahli ada juga kandungan dari sunblock yang dijual bebas dan dapat bereaksi pada jerawat di wajahmu. Nah, hal inilah yang nantinya bisa menyebabkan iritasi dan kemerah-merahan di kulit. Oleh sebab itu, bila dirimu memilih produk tabir surya untuk wajah, sebaiknya jangan digunakan pada bagian tubuh lainnya, dan begitu pula sebaliknya.

Ingin tahu bagaimana cara memilih sunblock yang tepat untuk kulitmu? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan