Faktanya, Tak Ada Kaitan antara No Bra Day dan Kanker Payudara

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Oktober 2022

“No bra day dan kanker payudara tidak berkaitan satu sama lain. Sebab, no bra day adalah wadah untuk menyebarkan pemahaman atau edukasi tentang bahaya dari kanker payudara.”

Faktanya, Tak Ada Kaitan antara No Bra Day dan Kanker PayudaraFaktanya, Tak Ada Kaitan antara No Bra Day dan Kanker Payudara

Halodoc, Jakarta – No bra day diperingati pada 13 Oktober setiap tahunnya. Momen ini merupakan kampanye kepedulian terhadap bahaya kanker payudara. Caranya dilakukan dengan menanggalkan bra selama satu hari.

No bra day bukan sekadar tentang rasa nyaman setelah menanggalkan bra, namun peringatan ini juga suatu ajang untuk mengingatkan seluruh wanita di dunia agar menaruh perhatian ekstra pada kesehatan payudara.

No bra day diklaim bisa menurunkan risiko kanker payudara. Nyatanya pemaparan ini adalah mitos. Sebab, tidak ada kaitan antara menanggalkan bra dan risiko perkembangan abnormal dari sel kanker payudara.

Tak Ada Kaitan antara No Bra Day dan Kanker Payudara

Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah no bra day bisa mencegah kanker payudara. Padahal faktanya, tidak ada relasi antara penggunaan bra dan perkembangan sel abnormal kanker.

Kanker payudara disebabkan oleh perubahan atau mutasi sel. Yang awalnya sel bukan merupakan kanker, karena mutasi genetik, sel berubah menjadi abnormal dan berubah menjadi kanker. 

Hanya saja, penggunaan bra setiap hari berpotensi menurunkan kesadaran wanita untuk memeriksa kondisi kesehatan payudara. Jika menanggalkan bra, kondisi kesehatan fisik payudara bisa dilihat dan diraba secara langsung.

Caranya bisa dilakukan dengan teknik SADARI, yaitu dengan:

  1. Berdiri tegak di depan cermin dengan lengan di sisi badan. Ini bertujuan untuk melihat adanya perubahan bentuk pada payudara. 
  2. Letakkan kedua tangan di atas kepala dan perhatikan bentuk payudara dengan seksama. 
  3. Letakkan kedua tangan di pinggan, lalu posisikan tubuh sedikit membungkuk guna memastikan tidak ada benjolan di payudara. 
  4. Tekan payudara dalam gerakan melingkar. Perhatikan apakah ada benjolan. 
  5. Tekan bagian puting secara perlahan untuk memastikan tidak ada cairan yang keluar dari sana.
  6. Terapkan langkah 4 dan 5 dalam posisi berbaring. 

Teknik SADARI bisa dilakukan secara rutin setiap bulan guna meminimalisir risiko kanker payudara. Jika ditemukan benjolan abnormal melalui teknik ini, langkah penanganan bisa segera dilakukan.

Waktu yang tepat untuk melakukan teknik SADARI adalah 7 hingga 10 hari setelah menstruasi hari pertama. Wanita menopause juga bisa melakukannya satu hari, di tanggal yang sama setiap bulannya.

Manfaat menanggalkan Bra

Menanggalkan bra dan kanker payudara memang tak ada kaitannya. Namun, cara ini bisa mendatangkan manfaat lain bagi kesehatan tubuh, termasuk:

  1. Melancarkan peredaran darah. Sesekali melepas bra bisa meningkatkan sirkulasi darah di area dada. Ini dapat mencegah efek negatif, seperti kram dan pusing.
  2. Melegakan pernapasan. Pemakaian bra yang terlalu sempit bisa membuat napas jadi tidak nyaman. Setelah beraktivitas seharian, melepas bra akan membuat dada terasa lebih lega.
  3. Tidur lebih nyenyak. Mendapatkan waktu tidur berkualitas bisa meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, menjaga suasana hati serta membantu menjaga berat badan ideal.
  4. Mengurangi produksi keringat. Mengenakan bra meningkatkan kelembapan di area dada. Ini berdampak pada peningkatan produksi keringat dan memicu penumpukan bakteri di area tersebut.

Guna menurunkan potensi kanker payudara, kamu juga bisa mengonsumsi multivitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Cara mendapatkannya adalah dengan mendownload Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya.

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Wearing a bra ‘doesn’t raise breast cancer risk’.
Bustle. Diakses pada 2022. 11 Benefits Of Going Braless.
Real Simple. Diakses pada 2022. This Is What Really Happens When You Stop Wearing a Bra.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan