Faktor Risiko yang Tingkatkan Munculnya Trigger Finger

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Juli 2019
Faktor Risiko yang Tingkatkan Munculnya Trigger FingerFaktor Risiko yang Tingkatkan Munculnya Trigger Finger

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami jari kaku saat sedang beraktivitas? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami trigger finger. Kondisi ini terjadi ketika jari menjadi kaku pada posisi menekuk atau meregang.

Trigger finger terjadi ketika selubung pelindung yang mengelilingi tendon jari mengalami peradangan (inflamasi). Kondisi ini menyebabkan tendon sulit bergerak secara leluasa, sehingga jari tangan menjadi kaku pada posisi yang sama.

Baca Juga: Inilah Penyebab Munculnya Trigger Finger

Penyebab dan Faktor Risiko Trigger Finger

Penyebab trigger finger belum diketahui secara pasti. Namun, diduga ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko trigger finger, di antaranya:

  • Faktor usia, yaitu berusia lebih dari 45 tahun;

  • Tekanan berlebih dalam waktu lama pada jari-jari tangan;

  • Menggenggam objek sangat kuat dalam waktu lama;

  • Pernah mengalami cedera di telapak tangan atau pangkal jari;

  • Mengidap rheumatoid arthritis, diabetes, dan asam urat.

Jika kamu memiliki faktor risiko tersebut dan mengalami gejala fisik seperti jari kaku, benjolan di pangkal jari, atau terdengar bunyi saat jari ditekuk dan diluruskan, sebaiknya segera bicara dengan dokter Halodoc. Bila diperlukan, kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan di sini.

Baca Juga: Diagnosis Trigger Finger dengan Pemeriksaan Ini

Berbagai Pilihan Pengobatan Trigger Finger

Jari kaku dapat mengganggu aktivitas, apalagi jika terjadi berulang dan dalam jangka panjang. Kabar baiknya, trigger finger termasuk penyakit yang bisa diobati. Berikut ini pilihan pengobatan untuk mengatasi jari kaku akibat trigger finger:

  • Istirahatkan jari-jari dari kegiatan yang sifatnya berulang. Misalnya, kegiatan menggenggam ponsel dan mengetik. Hal ini bertujuan untuk meredakan peradangan pada selubung tendon jari;

  • Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan benjolan di pangkal jari. Gunakan air dingin untuk mengompres jari-jari tangan selama 10-15 menit. Atau, kamu bisa merendam jari yang kaku ke dalam air hangat selama beberapa menit;

  • Hand split, yaitu alat khusus untuk menjaga jari-jari yang mengalami kekakuan agar tidak menekuk saat tidur. Alat ini juga bisa mengistirahatkan selubung tendon yang meradang agar kembali normal. Penggunaan hand split dianjurkan selama 6 minggu hingga gejala trigger finger berkurang;

  • Minum obat pereda nyeri dan antiradang, seperti ibuprofen dan paracetamol. Obat ini berguna untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan yang terjadi pada jari-jari tangan akibat trigger finger. Bila perlu, obat steroid disuntikkan sebanyak dua kali ke selubung tendon untuk mengatasi peradangan;

  • Operasi, dianjurkan jika tidak ada cara lain yang mampu mengatasi kekakuan jari. Ada dua jenis operasi yang mungkin dilakukan, yaitu bedah terbuka dan bedah perkutaneus. Pada bedah terbuka, dokter membuat sayatan kecil di bagian pangkal jari dan memotong bagian selubung tendon yang meradang. Pada bedah perkutaneus, dokter memasukkan jarum ke dalam jaringan di sekitar tendon yang meradang dan menggerakkannya untuk menghentikan penyempitan.

Baca Juga: Alami Trigger Finger, Lakukan Pengobatan Ini

Jadi, pastikan kamu tidak melakukan aktivitas berlebih yang melibatkan jari-jari tangan. Jika mulai timbul rasa tidak nyaman, sebaiknya segera hentikan aktivitas dan istirahat sejenak untuk mencegah kekakuan jari.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan